Kehadiran Media Baru dan Media Sosial dalam Politik

Politik
Media Baru dan Media Sosial dalam Politik (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Kemajuan teknologi komunikasi telah melahirkan media berbasis internet seperti media baru dan media sosial. Di era Multimedia saat ini, pola komunikasi politik sangat mengandalkan media-media tersebut.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan media baru dan media sosial saat ini sangat berpengaruh dalam dunia politik diberbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

Mengapa demikian? Karena, dengan adanya media baru dan media sosial memungkinkan proses komunikasi politik menjadi lebih mudah, sangat efektif dan efisien utamanya sebagai sarana kampanye politik bagi para politisi.

Lalu apa sajakah yang termasuk dalam media baru dan media sosial itu?

Tentunya kita semua  sudah tidak asing lagi dengan media-media ini karena hampir setiap hari kita berselancar dan menggunakannya, dengan kata lain sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi hampir semua orang dengan segala manfaat dan kegunaan yang bisa kita dapatkan.

Bacaan Lainnya

Adapun yang tergolong sebagai media baru adalah internet, email, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM atau DVD, smartphone, portable media player, video game, dan virtual reality.

Sedangkan yang termasuk jenis media sosial adalah Blog, Youtube, Facebook, Twitter, Blackberry Mesenger (BBM), LINE, Google +, WhatApps, dan Instagram.

Telah kita ketahui bahwa kehadiran media baru membuat arus informasi berubah dari one-two way communication menjadi super-highway communication.

Media baru merupakan konvergensi antara teknologi audio/visual dengan internet, yang memfasilitas interaktivitas antarpenggunanya.

Media baru berimplikasi mengubah sistem produksi, distribusi, konsumsi, dan budaya komunikasi. Kemudian menciptakan konvergensi teknologi komunikasi atau media.

Selain itu, membentuk budaya virtual dan media digital, serta kreatif dan pengetahuan global yang tidak lepas dari dasar pertimbangan ekonomi.

Media baru berdampak besar dalam perkembangan politik, karena politik sangat memerlukan publisitas sehingga internet dapat mempermudah kegiatan politik sebagai sebuah peluang dalam suksesi berbagai agenda politik dan kepentingannya.

Karena dengan media baru para aktor politik cukup mengunggah konten dan kemudian masyarakat akan melihatnya.

Para aktor politik akan memaksimalkan semua media yang potensial guna mendongkrak popularitasnya. Kecepatan dan keterbukaan menjadi aspek yang ditekankan dalam media baru sehingga dirasa dapat mewujudkan kampanye yang efektif.

Bahkan pemerintah juga dapat menjadikan media baru ini sebagai sarana untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan masyarakat dan kemudian membuat kebijakan yang berkaitkan dengan kepentingan masyarakat serta mensosialisasikannya melalui unggahan konten di akun pemerintah.

Terkhusus pada sosial media, yang kini telah menjadi media favorit untuk semua orang diberbagai belahan dunia dengan jumlah pengguna yang terus bertambah.

Pengguna media sosial bersifat sangat terbuka, tanpa batasan usia dan jenis kelamin, mulai dari level individu, antar pribadi, kelompok/organisasi, dan masyarakat menjadi pilihan utama dalam proses komunikasi manusia, termasuk komunikasi politik.

Dengan media sosial, masyarakat bisa belajar dan menambah pengetahuan tentang politik. Masyarakat yang mengerti akan politik akan peduli terhadap lingkungan politiknya.

Sosial media dalam dunia politik sangatlah penting karena pemberian dan penerimaan informasi dapat berlangsung dengan cepat. Apalagi media sosial menjangkau semua kalangan, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Seperti apa peran media sosial dalam politik?

Peran media sosial dalam dunia politik sangat penting dalam komunikasi politik, kampanye politik, partisipasi politik, transparansi, akuntabilitas, dan pemantauan opini publik.

Media sosial telah mengubah cara politisi dan masyarakat berinteraksi, berkomunikasi, dan terlibat dalam proses politik.

Media sosial adalah platform daring yang memungkinkan individu dan kelompok untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menyampaikan pesan kepada khalayak luas.

Dalam konteks politik, media sosial telah memberikan dampak yang besar pada proses politik dan partisipasi masyarakat dalam berbagai cara.

Media sosial telah meningkatkan partisipasi politik dengan memberikan platform bagi masyarakat untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu politik.

Sehingga media sosial memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam diskusi politik, mengorganisir gerakan sosial, dan mempengaruhi kebijakan publik.

Diakses dari laman Himso.id oleh Cak Rud, berikut 5 peran Media Sosial dalam Dunia Politik:

1. Sebagai sumber informasi

Media sosial menjadi sumber informasi bagi masyarakat terkait kebijakan dan aktivitas pemerintah. Media massa menjadi perantara yang memudahkan proses komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat dan sebaliknya.

Dengan adanya informasi yang disampaikan tersebut, masyarakat dapat mengetahui dan menilai kinerja pemerintah.

2. Kampanye politik

Media sosial menjadi alat yang efektif dalam kampanye politik. Politisi dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan diri, menyebarkan pesan kampanye, dan membangun hubungan dengan pemilih.

Melalui media sosial, politisi dapat mencapai audiens yang lebih luas dan mempengaruhi opini publik.

3, Partisipasi politik

Media sosial meningkatkan partisipasi politik dengan memberikan platform bagi masyarakat untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu politik.

Media sosial memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam diskusi politik, mengorganisir gerakan sosial, dan mempengaruhi kebijakan publik.

4. Transparansi dan akuntabilitas

Media sosial memungkinkan akses yang lebih mudah terhadap informasi politik dan tindakan politisi. Masyarakat dapat mengawasi dan memantau tindakan politisi melalui media sosial, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam dunia politik.

5. Pemantauan opini publik

Media sosial dapat digunakan untuk memantau opini publik tentang isu-isu politik. Politisi dan partai politik dapat menggunakan media sosial untuk mengukur sentimen publik, memahami kebutuhan pemilih, dan merespons dengan kebijakan yang relevan.

Penulis: Sari Bunga
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muslim Indonesia

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses