Keripik Bakso “ANINDYA” Tetap Bertahan di Masa Pandemi

Keripik Bakso Masa Pandemi

Nama Usaha : Anindya
Alamat : Gotakan, Panjatan, Kulon Progo
Pemilik : Ibu Nanik Puji Lestari

Hasil Wawancara:

  • Rina : Sudah berapa lama usaha bapak/ibu berjalan ?

Ibu Nanik : kurang lebih 5 Tahun

  • Rina : Melalui media promosi apa saja untuk memasarkan produk  Keripik Bakso “ANINDYA” ini ?

Ibu Nanik : Go Food, iklan di sosial media, setor warung & pasar, dan diambil reseller.

Bacaan Lainnya
DONASI
  • Rina : Dalam satu hari usaha bapak/ibu bisa menghasilkan berapa kg/kemasan produk?

Ibu Nanik : kalau bulan puasa penjualan lumayan tinggi untuk persiapan camilan lebaran sehari bisa 50-75kg (saat pandemi hasil penjualan tetap tinggi karena banyak reseller yang ikut memasarkan). Untuk hari biasa hanya untuk memenuhi kebutuhan warung/ pasar sehari bisa menjual 3-10 kg.

  • Rina : Bagaimana kondisi usaha bapak/ibu pada saat pandemi?

Ibu Nanik : Mengalami sedikit penurunan di hari-hari biasa (bukan bulan puasa) tapi usaha tetap berjalan.

Baca Juga: Cerita Pelaku UMKM Luthfi Laundry dan Warung Kelontong

  • Rina : Berapa persentase perbedaan hasil penjualan pada sebelum dan saat pandemi? Apakah sangat signifikan atau tidak?

Ibu Nanik : Untuk penurunan tidak terlalu signifikan.

  • Rina : Bagaimana cara bapak/ibu mempertahankan usaha keripik bakso “ANINDYA” ini? Melalui media apa saja? Apakah ada cara baru memasarkan produk keripik bakso “ANINDYA” pada saat pandemi agar tetap efektif penjualannya?

Ibu Nanik : Selalu mempromosikan lewat media sosial, kerja sama dengan warung, kerja sama dengan toko penjual bahan mentah untuk ikut memasarkan, jadi sama2 untung. Peminat kripik bakso perorangan juga masih lumayan tinggi, yang sudah langganan tetap beli tanpa harus promosi.

UMKM Bertahan di Masa Pandemi

Lika-liku UMKM pada saat pandemi bermacam-macam seperti Usaha Keripik Bakso “ANINDYA” milik Ibu Nanik yang beralamat RT 17/09, Gotakan V, Kalikepek, Gotakan, Kabupaten Kulon Progo yang sudah berdiri kurang lebih 5 tahun.

Ibu Nanik Mengatakan “Mengalami sedikit penurunan di hari-hari biasa (bukan bulan puasa) tapi usaha tetap berjalan”. Beliau juga menambahkan ”kalau bulan puasa penjualan lumayan tinggi untuk persiapan camilan lebaran sehari bisa 50-75kg (saat pandemi hasil penjualan tetap tinggi karena banyak reseller yang ikut memasarkan). Untuk hari biasa hanya untuk memenuhi kebutuhan warung/ pasar sehari bisa menjual 3-10 kg.”

Baca Juga: UMKM Berani Bertahan di Masa Pandemi

Dan untuk pemasaran produk ANINDYA ini melalui “Go Food, iklan di sosial media, setor warung & pasar, dan diambil reseller”.

Diketahui banyak kalangan remaja dan pemuda sekitar yang meminati Keripik Bakso milik Ibu Nanik ini yang akhirnya menjadi resellernya, sehingga dapat mempertahankan stabilitas produksi dari Kripik bakso ANINDYA.

Jika sebagian UMKM di Kabupaten Kulon Progo mengalami gulung tikar, usaha kripik bakso milik Ibu Nanik ini tetap eksis dan penurunan hasil penjualan tidak terlalu signifikan. Hal itu beliau sampaikan “Karena Selalu mempromosikan lewat media sosial, kerja sama dengan warung, kerja sama dengan toko penjual bahan mentah untuk ikut memasarkan, jadi sama2 untung. Peminat kripik bakso perorangan juga masih lumayan tinggi, yang sudah langganan tetap beli tanpa harus promosi.”

Rina Nur Hanifah
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Dosen Pengampu : Ibu Putri Dwi Cahyani , Se.,M.Ei.

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI