Cerita Pelaku UMKM Luthfi Laundry dan Warung Kelontong

Cerita Pelaku UMKM Luthfi

(UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20 tahun 2008. UMKM artinya bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. 

Salah satu contoh UMKM yaitu Luthfi Laundry dan Warung Kelontong yang berlokasi di deretan Jalur Lintas Selatan Desa Kepek, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Pemilik toko tersebut adalah Ibu Suryani. Toko tersebut menyediakan jasa laundry, kebutuhan sembako, dan hasil tani warga seperti jagung, kacang, ubi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Usaha Laundry Di Tengah Pandemi

Awalnya Ibu Suryani hanya membuka laundry karena beliau berpendapat di daerah Desa Kepek masih berpotensi tinggi untuk membuka usaha jasa laundry kemudian pada tahun 2015, beliau membuka warung kelontong. Selanjutnya sekarang Ibu Suryani menerima hasil tani warga setempat untuk dijual kembali.

Modal yang Ibu Suryani gunakan untuk membuka toko termasuk rendah ialah sekitar 5-7 juta. Dan sampai saat ini toko tersebut belum memiliki cabang .

Tentu saat membuka suatu usaha terdapat kendala yang dialami. Bu Suryani berkata pada saat ini kendala yang beliau alami adalah saat ini tidak ada karyawan di tokonya, sehingga jika Bu Suryani ada keperluan mendadak yang harus meninggalkan toko, toko terpaksa harus ditutup.

Sebelumnya ada satu karyawan tetapi sudah berhenti karena melahirkan sehingga sekarang toko hanya dijaga oleh Bu Suryani. Belum ada karyawan pengganti karena susah mencari karyawan sebagai penjaga toko kelontong.

Saat ini media sosial sangat berpengaruh di dunia bisnis. Salah satunya Bu Suryani yang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan tokonya. Cara Bu Suryani menarik pembeli ialah dengan cara memosting barang-barang dagangannya melalui media sosial. Selain itu toko Bu Suryani sendiri terletak di pinggir jalan sehingga lebih menguntungkan.

Baca Juga: “Survival Trick” Toko Kelontong di Masa Pandemi

Penghasilan bersih toko Bu Suryani adalah sekitar 700 sampai 1 juta per harinya. Karena adanya berbagai kebijakan seperti PPKM dan lain-lain, jadi selama masa pandemi, toko lebih sepi dan penghasilan tentu berkurang dari sebelumnya. Perbandingannya cukup banyak pada saat pandemi dan sebelum pandemi.

Pada saat sebelum pandemi toko lebih ramai pembeli. Tetapi sekarang sedikit demi sedikit sudah mulai pulih kembali. Tentu pengaruh dari pandemi saat ini bukan hanya toko Bu Suryani saja tetapi warung lain juga mengalami dampaknya 

Rencana dan harapan dari Bu Suryani adalah semoga Lutfhi Laundry dan Warung Kelontong berkembang dan buka cabang. Serta Bu Suryani berpesan bahwa kita harus semangat dan pantang menyerah serta melakukan apa pun dengan ikhlas, jangan berpikiran pesimis dan harus optimis.

Ulfah Dwi Nur Azizah
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI