Setiap di antara kita pasti pernah menghadapi berbagai rintangan dan kegagalan dalam menjalani kehidupan ini. Terkadang situasi tersebut dapat menempatkan individu pada tekanan atau ketegangan, sehingga mempengaruhi emosi, pikiran, perasaan, serta fisik dari individu tersebut. Hingga memunculkan perasaan tidak nyaman, sedih, kesal, marah, maupun kecewa (Latifah et al., 2024).
Dalam psikologi, timbulnya perasaan tersebut merupakan gejala gangguan psikologis, yaitu stres. Stres merupakan reaksi tubuh yang disebabkan karena adanya tuntutan dari luar diri yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan, serta dalam menuntaskan masalah yang ada.
Stres dapat menimbulkan gejala semacam mudah letih, sakit kepala, hilangnya nafsu makan, mudah lupa, bimbang, gugup, hingga penyakit seperti sakit perut dan hipertensi (Hasanah, 2019).
Kondisi stres biasanya muncul akibat adanya faktor internal yang ada di dalam diri dan faktor eksternal, akibat tekanan dari tempat kerja, sekolah, keluarga, dan sebagainya.
Menurut Al Qur’an, Allah juga menjelaskan hal-hal yang dapat menjadi sumber stres, antara lain musibah, penyakit hati, prasangka buruk kepada Allah, dan berprasangka buruk kepada orang lain (Darwati, 2022).
Islam memandang kondisi stres sebagai cobaan dari Allah SWT yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan raga.
Dalam mengelola stres, islam mengajarkan kita untuk ikhlas, tabah, mendirikan sholat, bersyukur, berdoa, berzikir dan berfikir dalam melaksanakan perihal yang positif dan pandai mengendalikan waktu dengan baik (Latifah et al., 2024).
Menurut Ema Fitriya (2025), tasawuf sebagai cabang spiritualitas dalam Islam yang menawarkan pendekatan untuk menggapai ketenangan jiwa serta harmoni spiritual, melalui penyucian hati (tazkiyatun nafs) serta mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ibadah, zikir, dan muhasabah.
Di mana, di antara beberapa praktik tasawuf yang ada, zikir merupakan ibadah yang memiliki manfaat dalam menenangkan hati dan mengelola stres.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dan Subandi, menunjukan bahwa relaksasi zikir memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkatan stres pengidap hipertensi esensial dan dapat mengurangi tingkatan stres pada perempuan single parent.
Hal ini menunjukan bahwa zikir mempunyai energi relaksasi yang bisa mengurangi ketegangan (tekanan pikiran) serta mendatangkan ketenangan jiwa dan menghindari munculnya stres (Hasanah, 2019).
Zikir, yang melibatkan pengulangan lafaz tertentu untuk mengingat Allah, menghasilkan fokus spiritual yang dapat meredakan benak negatif dan membagikan rasa nyaman lewat kepercayaan hendak kedatangan serta kasih sayang-Nya.
Zikir juga dapat menurunkan kandungan hormon stres semacam kortisol serta meningkatkan pelepasan endorfin yang menunjang perasaan tenang serta bahagia (Ema Fitriya et al., 2025).
Al-Qur’an menjelaskan bahwa ketekunan kaum muslimin dalam berzikir kepada Allah akan mendatangkan ketentraman hati. Zikir adalah mengingat Allah di manapun kita berada dan dapat kita ucapkan melalui lisan serta direnungkan dalam hati.
Zikir dapat dilakukan dengan bertasbih, bertakbir, beristighfar, bertahlil, berdoa, ataupun membaca Al-Qur’an (Darwati, 2022).
Baca Juga:Â Peran Muhasabah dalam Pengembangan Kesadaran Diri: Perspektif Psikologi Tasawuf
Dalam hidup ini, stres memang menjadi bagian yang tak terelakkan. Namun, Islam telah memberikan jalan agar kita tidak terpengaruh dan tenggelam di dalamnya. Salah satu caranya adalah dengan praktik tasawuf, zikir. Melalui zikir, hati yang sempit dapat kembali lapang dan pikiran yang kusut bisa menjadi jernih.
Oleh karena itu, meskipun kita sedang berada di tengah tekanan hidup dan sibuk dengan urusan dunia, tidak akan ada ruginya untuk kita berzikir, bukan hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga langkah nyata menjaga kesehatan mental dan spiritual kita.
Penulis: Aninda Haura Mujahidah
Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi:
Darwati, Y. (2022). Keywords : COPING STRESS DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN. 6(1), 1–16.
Ema Fitriya, Nur Hani’ah, & Hanifatul Khofifah. (2025). Tasawuf dalam Perspektif Psikologi: Harmoni Spiritual dan Kesehatan Mental. AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education, 5(2), 291–306. https://doi.org/10.32478/8zv7ag68
Hasanah, M. (2019). Stres dan solusinya dalam perspektif psikologi dan islam. Jurnal Ummul Qura, XIII(1), 104–116. http://ejournal.insud.ac.id/index.php/UQ/article/download/50/44
Latifah, H. D., Fronica, I., Asmendri, A., & Sari, M. (2024). Metode Mengatasi Stress Kerja Di Lembaga Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam Dan Pendidikan, 16(1), 1–7. https://doi.org/10.47435/al-qalam.v16i1.2717
Ikuti berita terbaru di Google News