Di dalam IPS terdapat ilmu sosiologi, ilmu yang membahas tentang masyarakat. Bukan hanya tatanan sosial yang dibahas, tetapi juga penyimpangan sosial.
Salah satu penyebab penyimpangan sosial adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara, yang dicakup oleh PKN, yaitu pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara melalui pemahaman UUD 1945.
Perilaku menyimpang adalah perilaku atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Penyimpangan terjadi ketika individu atau kelompok tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. UUD 1945 juga merupakan norma hukum tertinggi dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
Norma adalah aturan atau peraturan yang mengikat anggota kelompok sosial dan berfungsi sebagai pedoman perilaku yang pantas dan dapat diterima.
Selain itu, terdapat ilmu sejarah yaitu tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat menemukan kekurangan-kekurangan yang ada pada masa lalu, dan sekarang kita perbaiki agar dapat kita perbaiki dari waktu ke waktu, dan kemudian kita aplikasikan untuk pembangunan negara.
Sejarah bukan hanya sekedar sumber pengetahuan atau penyedia informasi jika menyangkut pembangunan bangsa secara keseluruhan.
Sejarah berperan dalam memberikan penyadaran (pencerahan) kepada suatu masyarakat untuk meningkatkan kesadaran sebagai umat dan bangsa.
Maka wajar jika sejarah khususnya di Indonesia memiliki kriteria penting tidak hanya berdasarkan pengetahuan tetapi juga kebijakan yang dirumuskan dalam rangka pembentukan sikap, karakter dan kepribadian masyarakat.
Pembangungan berkelanjutan merupakan pembangungan sikap, mental, dan spiritual suatu bangsa. Hal ini juga berarti, dalam upaya membangun suatu bangsa, perlu dilakukan review atas berbagai sikap dan kiprah suatu bangsa di masa yang lalu.
Sikap ini merupakan hasil pengamatan sejarah, kehidupan bangsa saat ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari kehidupan masa lalu, dan kehidupan masa depan adalah hasil dari kehidupan sekarang.
Hal ini juga penting untuk dikukuhkan sebagai modal pembangunan berkelanjutan, khususnya di Indonesia, mengingat sejarah bangsa Indonesia tampaknya tidak menjadi isu penting dalam kehidupan masyarakatnya.
PKn sebagai salah satu tujuan pendidikan IPS. PKN menekankan pada nilai-nilai pembinaan warga negara yang baik dan berjiwa patriotik.
PKN adalah pemilihan dan adaptasi disiplin ilmu-ilmu sosial, kewarganegaraan, humaniora, dan aktivitas dasar manusia, yang disusun dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk membantu mencapai salah satu tujuan pendidikan IPS.
Penulis: Asa Hurun Azahria
Mahaiswa Jurusan Pendidikan IPS Universitas Negeri Yogyakarta
