Ketimpangan Gender dalam Dunia Kerja Toko Retail: Perspektif Administrasi Bisnis

Ketimpangan Gender Dunia Kerja

Perempuan mempunyai hak yang setara dengan laki-laki pada sebagian besar aspek kehidupan. Salah satu aspek tersebut adalah dunia pekerjaan toko retail. Perempuan sering dianggap lebih bisa berada di posisi belakang meja daripada berada di lapangan.

Fisik perempuan dianggap lebih lemah daripada laki-laki. Hal itu juga terjadi di toko retail. Perempuan lebih sering berada di bagian kasir daripada laki-laki. Sikap tidak setara dalam pembagian tugas pada pekerjaan tertentu antara laki-laki dan perempuan dapat memicu munculnya ketidakadilan.

Krisisnya kesetaraan gender dalam bidang pekerjaan memiliki potensi untuk menimbulkan sikap diskriminasi. Terkait posisi tertentu penempatan kesetaraan gender harus menimbang pada aspek keadilan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Apa pun pekerjaan yang ada, penempatan karyawan harus memperhatikan kesetaraan gender. Anggapan banyak orang bahwa seorang perempuan lebih pantas berada di belakang meja dan laki-laki lebih cocok di bagian lapangan tidak seluruhnya benar. Mengenai ketrampilan seseorang, alasan gender tidak boleh menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Mahasiswa UNTAG Bantu Industri Rumahan Kaos Kaki dalam Efisiensi Kerja dan Perluasan Jaringan Konsumen

Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan memiliki ketrampilan yang berbeda dan hal itu sama sekali tidak disebabkan karena gender. Penempatan posisi tertentu dalam administrasi apa pun termasuk pada pemosisian bagian kerja karyawan toko retail harus memperhatikan banyak pertimbangan secara teknik bisnis bukan karena alasan gender.

Prospek jenjang karier yang ada di suatu toko tertentu menimbang dari posisi tugas suatu pekerjaan. Posisi tertentu akan berakibat pada risiko yang ada. Unsur keadilan dan kesetaraan gender harus benar-benar dipertimbangkan. Jika posisi kasir yang dominan diisi oleh perempuan, jika terdapat kasus kehilangan uang, barang atau barang produksi lainnya pasti perempuanlah yang akan disalahkan.

Hal tersebut tidak berlaku pada laki-laki yang mendapat bagian di promosi atau SPG. Posisi kerja dan risiko kerja yang tidak seimbang antara kesetaraan gender mampu menimbulkan sikap diskriminasi.

Posisi kerja dan beban kerja yang tidak seimbang karena alasan gender sehingga jika terjadi risiko tertentu dapat mengakibatkan sikap diskriminasi. Penempatan posisi kerja yang mempertimbangkan ketrampilan dan teknis bisnis tertentu dalam pengadministrasian tanpa cenderung pada gender tertentu akan memunculkan kesetaraan gender.

Beban kerja dan posisi kerja akan memberi risiko yang seimbang dan tidak berat sebelah. Sehingga tidak ada yang terlalu dirugikan jika terdapat suatu masalah. Keberadaan kesetaraan gender dalam suatu administrasi yang ada di toko retail tentu akan membawa toko retail pada keseimbangan posisi kerja dan beban kerja sehingga sikap diskriminasi bisa diminimalisir.

Baca Juga: Implemetasi Amal Shalih melalui Etos Kerja

Harus ada upaya untuk menempatkan posisi kerja dan beban kerja yang ada sesuai dengan ketrampilan dan teknis bisnis tertentu bukan hanya karena alasan gender. Kesetaraan gender harus diupayakan di bidang administrasi apa pun, termasuk dalam bidang kerja di toko retail.

Penempatan karyawan dalam bidang pekerjaan harus mempertimbangkan aspek ketrampilan dan teknis bisnis tertentu bukan hanya mengacu pada alasan gender. Setiap laki-laki dan perempuan memiliki penempatan posisi yang setara dan seimbang.

Penempatan dengan posisi dan beban kerja yang seimbang bisa memperkecil risiko jika timbul suatu masalah. Keberadaan kesetaraan gender yang seimbang antara posisi kerja, beban kerja sehingga risiko kerja  bisa seminiminalis mungkin bisa untuk menghindari sikap diskriminasi yang kemungkinan akan muncul.

Viona Elizabeth Permana
Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI