Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah bentuk intrakurikuler yang merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memberikan pengalaman bekerja dan belajar mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat atau yang biasa disebut dengan kuliah kerja nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mulai dilakukan secara langsung dengan mengirim sekelompok mahasiswa untuk berkontribusi di suatu daerah.
Tema yang diusung kali ini yaitu “Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal“ dengan dosen pembimbing lapangan Bapak Muizzu Nurhadi, S.S., M.Hum..
Baca Juga: Mahasiswa UMM: Lingkungan Sehat bersama Sabun Eco Enzyme
Dalam membantu meningkatkan pemanfaatan limbah di Desa Payungrejo, program yang dilakukan yakni dengan mengadakan sosialisasi pelatihan dengan judul “Pemanfaatan Limbah Menjadi Bernilai Ekonomi sebagai Produk Potensi Desa”.
Kegiatan sosialisasi pelatihan ini dilakukan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan limbah organik dapur menjadi barang atau produk yang memiliki banyak sekali manfaat.
Sosialisasi ini dilakukan di Pondok Pesantren Darul Muwahhidin Desa Payungrejo, dengan jumlah peserta tujuh orang yaitu: M. Khumaidi, M. Ma’ruf, M. Habib Ma’arif, M. Ali Mursyidin, Evan Ardiansyah, Hendan Primada, dan Andhika Putra, kegiatan ini dipandu oleh saya sendiri Ilvia Nurrohmah Maulida selaku peserta mahasiswa KKN Untag Surabaya sebagai pengisi materi.
Dalam kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah organik ini mereka tentunya sangat antusias dan senang dapat mengetahui dan memperoleh ilmu baru untuk memanfaatkan limbah organik dapur menjadi barang yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, dan kehidupan sehari-hari.
“Saya merasa program kerja pembuatan eco enzym sangat bermanfaat karena sebelumnya saya belum pernah tahu pemanfaatan limbah organik ini menjadi eco enzym yang memiliki banyak sekali manfaat,” kata M. Khumaidi.
Baca Juga: Untuk Menunjang Program Bantul Bebas Sampah 2025, KKN UAD 101 Buat “ECOBRICK & ECOENZYME”
Pengusulan program pengabdian ini didasari karena sampah organik dapur selalu menjadi momok masyarakat, kehadirannya yang cenderung over kapasitas seringkali menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa di lain sisi, masyarakat belum sepenuhnya mampu untuk mengontrol produksi sampah dan mengelolanya dengan baik.
“Harapan saya, melalui program pemanfaatan limbah dapur di rumah ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat setempat sehingga nantinya bisa mengerti dan tergerak hatinya untuk ikut peduli dengan kondisi lingkungan sekitar. Nah hal tersebut bisa dilakukan dari lingkungan terkecil kita yaitu keluarga. Masyarakat bisa mulai membiasakan dari melakukan hal-hal sederhana seperti mengurangi pembuangan limbah dapur dengan mengubahnya menjadi pupuk organik (eco enzym) yang mempunyai banyak manfaat seperti penyubur tanaman, pestisida, pembersih, dan masih banyak lagi. Itu hal kecil yang akan mempunyai banyak manfaat dan berdampak besar untuk lingkungan kita.”
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
#EcoCampus
#KampusKompeten,
Penulis: Ilvia Nurrohmah Maulida
Mahasiswa Administrasi Negara Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi