Di era modern ini, tantangan terbesar dalam bidang kesehatan bukan hanya penyakit menular, tetapi juga penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pola makan tidak sehat.
Ironisnya, di tengah kemajuan informasi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami pentingnya gizi seimbang.
Di sinilah komunikasi kesehatan memainkan peran yang sangat penting, bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi membentuk pola pikir dan kebiasaan masyarakat terhadap makanan.
Masalah Utama: Kurangnya Edukasi Gizi yang Tepat
Banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu gizi seimbang, bagaimana memilih makanan bergizi, dan bagaimana membaca label nutrisi pada kemasan.
Munculnya tren diet ekstrem, hoaks kesehatan di media sosial, hingga minimnya edukasi dari pihak berwenang memperparah keadaan.
Ketika komunikasi gizi tidak efektif, masyarakat rentan mengambil keputusan yang salah, yang berdampak langsung pada kesehatan jangka panjang.
Baca Juga:Â Penting Komunikasi Kesehatan Mental pada Mahasiswa
Solusi terbaik dalam komunikasi kesehatan gizi menurut saya:
Bahasa yang Sederhana dan Visualisasi Menarik
Informasi gizi harus dikemas dalam bahasa yang sederhana, bukan istilah ilmiah yang sulit dipahami.
Gunakan infografis, video animasi pendek, atau komik digital untuk menyampaikan pesan gizi di media sosial dan televisi.
Pendidikan Gizi Sejak Dini
Pemerintah perlu memasukkan materi gizi praktis ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah.
Libatkan orang tua melalui pelatihan atau webinar tentang bekal sehat dan pola makan keluarga.
Kampanye Gizi Berbasis Komunitas
Bangun kampanye gizi yang melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu PKK di tingkat desa/kelurahan.
Buat program demo masak sehat yang murah dan mudah, agar masyarakat tahu bahwa makanan sehat tidak harus mahal.
Baca Juga:Â SIGAP (Solusi Gizi Anak Prima) Cegah Gizi Kurang Menuju Balita Sehat
Optimalisasi Media Sosial dan Influencer Gizi
Kerja sama dengan influencer yang memiliki basis pengikut besar untuk menyebarkan pesan-pesan gizi positif.
Pastikan mereka didampingi oleh ahli gizi untuk menjamin akurasi informasi yang disampaikan.
Regulasi Label Gizi yang Lebih Jelas
Pemerintah harus mewajibkan pencantuman label gizi yang mudah dipahami, misalnya dengan warna atau simbol (seperti lampu lalu lintas: hijau-sehat, kuning-waspada, merah-tidak sehat).
Edukasi masyarakat tentang cara membaca label tersebut, terutama untuk produk yang tinggi gula, garam, dan lemak.
Penulis: George Steven Kotouki
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Widya Mataram
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News