Manusia dan teknologi merupakan hal yang saling terikat satu sama lain. Merujuk pada teori Actor Network Theory (ANT), teknologi merupakan salah satu jaringan antar aktor dalam proses komunikasi. ANT memahami bahwa segala sesuatu dapat dipandang sebagai hubungan antara pelaku, sehingga manusia dan benda non-manusia seperti komputer atau artefak teknologi lainnya dianggap setara dalam pembentukan jaringan (Rieka, 2017).
Fokusnya pada jaringan komunikasi. Kemajuan zaman selalu membawa banyak perubahan, terutama dalam bidang teknologi informasi.
Digitalisasi membawa perubahan baru dalam proses pertukaran pesan antar manusia. Bila pada abad ke-20 lalu telepon merupakan alat komunikasi tercanggih, maka saat ini pesan dapat terkirim melalui ketikan dengan waktu singkat.
Tak hanya itu, digitalisasi juga membawa temuan baru yaitu media sosial. Melalui media sosial, manusia tak hanya dapat bertukar pesan secara langsung, tapi juga dapat menyampaikan opininya pada publik melalui dunia maya.
Kemunculan Six-Degrees pada tahun 1997 lalu merupakan awal mula perkembangan media sosial. Six-Degress adalah media sosial pertama yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah foto profil dan berinteraksi dengan sesama user.
Meskipun telah dihapus pada tahun 2001, Six-Degrees merupakan pemrakarsa kemunculan media sosial lain saat ini, dalam hal adopsi fitur yang ada di dalamnya.
Secara garis besar, medsos terbagi menjadi dua fungsi. Media sosial yang berfokus pada fitur perpesanan seperti WhatsApp dan Telegram. Serta media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk membangun personal branding di dunia maya seperti Facebook, Instagram, dan X.
X atau nama terbaru dari Twitter adalah media sosial yang berfokus pada fitur tulisan. Sejak kemunculannya pada tahun 2006 hingga saat ini, X merupakan media sosial yang memiliki hati khusus di masyarakat Indonesia. Dilansir dari katadata, Indonesia menduduki peringkat ke-4 pengguna X terbanyak di dunia.
X memungkinkan penggunanya untuk menuangkan opini dan pengetahuannya dalam bentuk tulisan melalui thread yang dapat ditulis kapanpun, baik secara langsung maupun bersambung. Tak hanya itu, X juga memungkinkan penggunanya untuk membagikan foto dan video. Tak lupa fitur trending topics yang selalu menyajikan isu-isu terhangat di kalangan penggunanya.
Delapan belas tahun berdiri, X telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satunya adalah kemunculan fitur komunitas. Fitur komunitas memungkinkan pengguna X untuk saling berbagi pengalaman melalui cuitan dengan pengguna lain yang memiliki minat yang sama.
Komunitas dapat dibentuk oleh semua pengguna X. Salah satunya adalah komunitas Ramah-Ramah. Komunitas Ramah-Ramah adalah salah satu komunitas di X yang difungsikan untuk membagikan cerita inspiratif dan momen bahagia. Tercatat sejak akhir Mei lalu, komunitas ini telah memiliki 222 ribu anggota.
Komunitas Ramah-Ramah dicetuskan oleh akun X bernama @askDika. Sebagai moderator komunitas, ia memaparkan aturan apa saja yang harus dipatuhi oleh anggota komunitas. Salah satu aturan tersebut antara lain memperbolehkan anggota komunitas ini untuk memamerkan pencapaian mereka beserta perjuangan yang ada di baliknya.
Komunitas Ramah-Ramah mewadahi seluruh pengguna X untuk membagikan momen bahagianya tanpa harus takut dihakimi.
Baca Juga: Penggunaan Sosial Media yang Mempengaruhi Para Remaja dan Perkembangan Bisnis
Salah satu contoh postingan “heartwarming” muncul dari cuitan akun @junphiw. Dikutip dari X, @junphiw berkata, “Guys! Ceritain dong keakraban kalian sama tukang jajanan/pedagang di lingkungan kalian! I go first! Aku akrab sama tukang cilor/cimin apalah itu. Kadang uangku kurang, dia percya aja, disuruh datang besok atau kapan (santai aja -katanya), terus diajak bercanda seru!! Akrab banget!”.
Selepas postingan itu dibagikan, anggota komunitas yang lain pun berlomba-lomba membagikan momen bahagia mereka. Siklus ini tidak hanya terjadi di postingan itu saja, tetapi pada cuitan yang lain juga. Pengguna tidak takut membagikan pengalaman bahagia mereka karena lingkungan positif yang ada.
Komunitas Ramah-Ramah menunjukkan bahwa tak selamanya interaksi di dunia maya itu buruk. Manusia dapat bebas berinteraksi di media sosial tanpa harus merasa takut untuk dihakimi.
Interaksi di Komunitas Ramah-Ramah merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung. Komunikasi sebagai kebutuhan utama dalam hidup manusia tentu tidak dapat dipisahkan dari etika yang berlaku di dalamnya. Etika merupakan ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk (Tuty Mutiah., dkk, 2019).
Etika komunikasi menjadi landasan yang esensial untuk memastikan terjalinnya komunikasi yang harmonis. Etika merupakan hal mendasar yang mengatur segala tindak-tanduk manusia termasuk dalam urusan bersosial media.
Tata krama dalam menggunakan media sosial mengacu pada kesopanan individu saat berinteraksi dengan orang lain melalui platform tersebut. Etika bersosial media dapat ditunjukkan melalui sikap bijak saat berselancar di internet.
Beberapa sikap bijak yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut.
1. Kesadaran Diri
Tanamkan pada diri sendiri bahwa semua tindakan yang kita lakukan, baik di dunia nyata maupun maya, memiliki dampak, baik positif maupun negatif.
2. Menghargai Pendapat Orang Lain
Selalu ingat bahwa orang yang ada di dunia maya merupakan manusia yang juga memiliki perasaan. Hindari perilaku merendahkan dan menyerang apabila opini yang disampaikan oleh mereka bertentangan dengan diri kita.
3. Verifikasi Informasi
Lakukan double checking. Periksa kebenaran setiap informasi yang ada sebelum menyebarkannya. Jangan menyebarkan informasi hanya karena takut tertinggal, tapi lupa memeriksa kebenarannya.
Baca Juga: Netizen sebagai Pelaku Konflik? Dampak Sosial Media dan Ancaman terhadap Prinsip Etika Kemanusiaan
Etika bersosial media merupakan hal penting yang harus dipahami tiap manusia. Etika komunikasi masih sangat relevan untuk dipelajari sebab dunia akan terus berkembang, begitupun media sosial.
Penulis: Rr. Lintang Mustikaningrum
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Annur, C. M. (2023, November 28). Ada 27 Juta Pengguna Twitter di Indonesia, Terbanyak ke-4 Global. Data Boks Kata Data. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/28/ada-27-juta-pengguna-twitter-di-indonesia-terbanyak-ke-4-global
CNBC Indonesia. (2020, September 6). Ini dia Medsos Pertama di Dunia, Pernah Bikin Akunnya Gak? https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200906073523-37-184673/ini-dia-medsos-pertama-di-dunia-pernah-bikin-akunnya-gak
Mustika, R. (2017). Inovasi Teknologi Portal Intranet Kominfo: Perspektif Actor Network Theory. Jurnal Komunikasi Indonesia, 4(1), 4.
Mutiah, T., Albar, I., Fitriyanto, A. R., & Rafiq, A. (2019). Etika Komunikasi dalam
menggunakan Media Sosial. Jurnal Global Komunika, 1(1), 14-24.
Vidita. (2023). Mengenal Six Degrees, Medsos Pertama di Dunia. Republika. https://digitaldonat.republika.co.id/digitalnote/1752938006/Mengenal-six-Degreess-Medsos-Pertama-di-Dunia