Lahirnya Ilmu Kalam

Lahirnya Ilmu Kalam

Ilmu kalam adalah salah satu dari tiga komponen rukun iman yang harus kita pelajari. Maka dari itu ilmu kalam adalah ilmu tauhid, ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan.

Karena ucapan lisan harus meyakinkan dan kukuh inilah tauhid dimana menjadi ilmu kalam. Maka dari itu tujuan utama mempelajari ilmu kalam yaitu untuk memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan.

Dalam Islam ilmu kalam memiliki beberapa nama, yaitu Uhsul Addin, Fiqh Akbar, Aqidah, Teologi, Ilmu Tauhid. Ilmu yang lebih mengutamakan pemahaman masalah-masalah ketuhanan dalam pendekatannya yang rasional dari tauhid yang bersama syariat membentuk orientasi keagamaan yang lebih bersifat eksoteris.

Dapat saya simpulkan bahwa ilmu kalam adalah sebuah disiplin ilmu berkaitan dengan keimanan yang diperkuat dengan  menggunakan argumentasi-argumentasi rasional. Berdasarkan beberapa pembahasan ini saya akan memberikan sebuah gambaran singkat berdirinya pendidikan ilmu kalam dalam ajaran Islam.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Zakat dan Perekonomian Umat Islam

Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam

Tentu sebuah ilmu pada dasarnya tidak semerta-merta muncul tanpa ada dasarnya. Seperti ilmu kalam muncul di dunia memiliki latar belakannnya sendiri sampai dapat kita sebut dengan nama ini.

Faktor-faktor terjadinya ilmu kalam, yaitu Akidah di Zaman Rasulullah, Akidah di Zaman Khulafau Rashidin, Persoalan Politik, Persoalan Teologis, Aspek Teosentris, dan Aspek Antroposentris.

Dari keenam faktor itu memunculkan empat keterkaitan dalam melahirkan pendidikan ilmu kalam:

  • Pertama, Historis adalah peristiwa di mana terjadinya berbagai peristiwa yang melatar belakangi pemikiran kalam muncul.
  • Kedua, Naqli adalah petunjuk ataupun teks Al-Qur’an sebagai sumber dalil kebenaran yang mutlak atau hakiki.
  • Ketiga, Aqli adalah dalih yang di landasi oleh pemikiran para ulama.
  • Dan keempat, Kontekstual dimana dari historis, naqli, dan qali saling berkaitan kan menumbuhkan pemikiran ilmu kalam.

Histori Lahirnnya Ilmu kalam

Ilmu kalam sudah ada semenjak Rasul Muhammad SAW. namun belum ada nama ilmu kalam di dal  amnya. Sejarah mencatat bahwa lahirnya ilmu kalam mulai pada saat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.

Pada saat itu banyak gejolak politik yang terjadi setelah pengangkatan Ali sebagai khalifah. Ini semua dipicu karena kebijakan Ali sebagai khalifah tidak menghukum ataupun menindak lanjuti pembunuh dari kematian khalifah Utsman.

Pemberontakan yang pertama berasal dari Siti Aisyah. Pemberontakan ini di latar belakangi rasa kecewa atas tindakan Ali yang tidak menghukum pembunuh Utsman. Peristiwa ini pecah pada saat insiden perang Unta. Perang yang akhirnya di menangkan pihak Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga: Permasalahan Saham dalam Ekonomi Islam

Pemberontakan kedua ialah pemerintahan Ali yang tidak di terima di Suriya, di pimpin oleh Muawiyah bertempat di ibukota Damaskus. Muawiyah adalah seorang Gubernur sekaligus kerabat dari Utsman. Muawiyah memberontak juga dilandasi karena pikirannya terhadap Ali yang tidak peduli akan peristiwa pembunuhan Utsman.

Muawiyah memiliki banyak dukungan dari suku-suku Mekah dan orang-orang Arab yang kaya dan menghargai pemerintahan yang kuat dan bijaksana. Pada awalnya Ali tidak memedulikan permasalahan ini karena dia menganggap tidak baik apa bila sesama kerabat Nabi saling bertengkar.

Namun lambat laut pemikiran dari Muawiyah semakin menghawatirkan. Hingga pada puncaknya terjadilah perang Shiffin pada tahun 37 H. Perang ini hampir di menangkan oleh pihak Ali, pada saat kritis pihak dari Muawiyah, Amr bin Ash mengusulkan untuk mengacungkan Al-Qur’an di ujung tombak tentara terdepan mereka.

Ini menandakan bahwa pihak Muawiyah mengajak berdamai dengan memakai Al-Qur’an peristiwa ini disebut dengan istilah Tahkim. Hal ini disetujui oleh Ali untuk berdiskusi damai dengan Muawiyah. Akan tetapi sebagian pasukan dari Ali menentang akan tindakan damai ini dan mereka keluar dari barisan tentara Ali (disebut Khawarij). Ada juga pasukan yang tetap berpihak pada pendapat Ali dan tetap dalam barisan pihak Ali (disebut Syi’ah).

Baca Juga: Investasi dalam Pandangan Islam

Dalam ilmu kalam peristiwa inilah yang melatar belakangi terjadinya aliran-aliran baru dalam Islam. Dari perang Shiffin mulai terbentuk tiga aliran, yaitu Khwarij, Syi’ah, dan Muawiyah. Dalam pendidikan tiga golongan ini tidak lepas dari kajian ilmu kalam.

Untuk itulah awal mula ilmu kalam terbentuk hingga sekarang. Dalam kajian ini kita dapat mengkaji teologi-teologi dari semua aliran Islam, karena semenjak masa itu Islam mulai terbentuk berbagai aliran-aliran baru. Dan kajian ilmu kalam berpusat pada teori-teori dari semua aliran ini.

Sufendi
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Editor: Diana Pratiwi

Anda juga dapat Menulis di Media Mahasiswa Indonesia, caranya:
Cara Mengirim Artikel, Berita dan Tulisan ke Media Online: 100% Terbit!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses