Laut Memberi, Nelayan Membalas: Tradisi Sedekah Laut di Pantai Wisata Larangan Desa Munjungagung

Tradisi Sedekah Laut
Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

Di pesisir Jawa, tradisi Sedekah Laut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat nelayan. Setiap tahun, para nelayan mengadakan tradisi Sedekah Laut selama 2-3 hari di bulan Suro/Muharram sebagai bentuk ungkapan syukur atas panen laut yang melimpah dan harapan kelimpahan rezeki dan keselamatan kedepannya.

Seiring waktu, tradisi ini menjadi semakin sakral dan sarat makna. Bagi masyarakat nelayan, Sedekah Laut bukan hanya ritual, tetapi juga momentum untuk memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong.

Sebagai bagian dari upaya mengenal lebih dalam tradisi Sedekah Laut, tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal berkesempatan untuk mempelajari budaya dan potensi wisata di desa tersebut.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan ini, tim KKNT berdiskusi secara langsung Bapak Warnadi, ketua BUMDes Agung Mandiri sekaligus ketua pelaksana perayaan Sedekah Laut 2024.

Menurut Pak Warnadi, perayaan Sedekah Laut di Desa Munjungagung berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 10 hingga 12 Juli 2024, di UPTD TPI Larangan. Beliau pun mengajak tim KKNT untuk menghadiri kegiatan perayaan Sedekah Laut secara langsung. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia, seperti persiapan sesaji, larung sesaji, pertunjukan wayang, dan hiburan musik dangdut.

Persiapan Sedekah Laut sudah kami lakukan beberapa hari sebelum acara, salah satunya membuat miniatur kapal sebagai tempat sesaji. Miniatur kapal ini kami hias dengan tulisan nama kelompok yang terlibat, yaitu TPI Larangan, Mina Agung, dan Kelompok Nelayan Teri Nasih,” jelas Pak Warnadi, Selasa, (09/07/2024).

Baca juga: Penjajakan UMKM Kelompok KKNT Inovasi IPB Desa Pangauban: Membangun Potensi Ekonomi Lokal

Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung
Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

Miniatur kapal ini didesain semirip mungkin dengan kapal nelayan sesungguhnya, dengan kepala kerbau di bagian tengahnya dan dikelilingi oleh berbagai hasil bumi, mainan anak, dan bahkan make up. Pelarungan kepala kerbau melambangkan upaya untuk menyingkirkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan dan kebodohan.

Di sisi lain, melarung hasil bumi menjadi pengharapan atas limpahan rezeki dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya para nelayan di Munjungagung.

Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

Malam hari sebelum memasuki acara inti (9/07/2024), masyarakat desa melakukan acara syukuran yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan desa untuk bersama-sama berdoa kelancaran acara Sedekah Laut. Masyarakat yang hadir akan disuguhkan dan dibawakan pulang makanan ringan.

Uniknya, wadah untuk makanan tersebut terbuat dari jaring seperti jaring cuci sayur serta ditutup oleh permainan Hadra oleh kelompok bapak-bapak.

Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung
Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

Acara inti perayaan sedekah laut yaitu Hari Rabu, 10 Juli 2024 pukul 09.00 WIB. Acara ini diawali dengan sambutan oleh para pemangku kepentingan seperti Kepala Desa Munjungagung, Ketua Pelaksana Sedekah Laut 2024, dan Kapolsek Kecamatan Kramat.

Dengan semangat gotong royong, masyarakat yang hadir bahu membahu memindahkan miniatur kapal sesaji ke atas kapal yang akan berlayar. Prosesi ini diramaikan dengan alunan musik wayang yang merdu.

Miniatur kapal sesaji kemudian dilarung di perairan Karang Jeruk, sejauh 2 mil dari Pelabuhan Larangan (sekitar 45 menit perjalanan). Puluhan kapal dan masyarakat desa mengiringi prosesi pelarungan ini dengan penuh antusias.

Momen unik terjadi saat miniatur kapal sesaji dilarung di tengah laut. Masyarakat berlomba-lomba mengambil air laut di sekitar miniatur kapal sesaji, karena tradisi ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan melimpahkan hasil tangkapan ikan kedepannya.

Prosesi larung sesaji berakhir pukul 12.00 WIB yang dilanjutkan dengan pertunjukkan wayang pada malam hari pukul 21.00 WIB hingga tengah malam.

Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung
Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

Tim wayang ternama dari Banyumas menghibur para penonton dengan pertunjukan yang mengisahkan kehidupan laut. Alunan musik tradisional dan suara merdu para sinden turut memeriahkan pertunjukan ini”, ujar Pak Warnadi, Rabu, (10/07/2024).

Sumber: TIM KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

Baca juga: Keberhasilan Mahasiswa KKN Tematik UNAND dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Nagari Sungai Tanang

Pada tanggal 11 Juli 2024, acara santunan bagi anak yatim piatu diadakan sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur atas nikmat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan. Sebagai penutup rangkaian acara, masyarakat desa dihibur dengan musik dangdut yang meriah pada malam hari mulai pukul 20.00 WIB hingga dini hari tanggal 12 Juli 2024.

Penampilan orkestra dangdut dimeriahkan oleh penyanyi ternama Sri Avista dan disambut dengan antusias oleh para pengunjung.

Pak Warnadi mengungkapkan bahwa tradisi Sedekah Laut Desa Munjungagung masih belum banyak diketahui, bahkan di wilayah Kabupaten Tegal sendiri. Kehadiran wisata Pantai Larangan diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal Desa Munjungagung dan budayanya.

Lebih lanjut, Pak Warnadi menjelaskan bahwa beberapa kendala seperti keterbatasan penginapan, transportasi umum, dan jarak tempuh ke Pantai Larangan menjadi faktor yang membuat wisatawan enggan berkunjung.

Diharapkan, kunjungan tim KKNT Inovasi IPB 2024 Kabupaten Tegal 11 dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan potensi wisata Desa Munjungagung, termasuk Pantai Larangan dan Tradisi Sedekah Laut, kepada khalayak yang lebih luas.

 

Penulis: Tim KKNT Inovasi IPB 2024 Desa Munjungagung

  1. Rizky Fadhillah Nurhakiim
  2. ⁠Adi Syahputra
  3. ⁠Intan Dwi Putri
  4. ⁠Ratih Rahmawati
  5. ⁠Mohamad Farel Reysava Wibowo
  6. ⁠Saskia Nazwa Azizah
  7. ⁠Natallia Christina
  8. ⁠⁠Siti Luna Satiyah

Mahasiswa IPB University

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi

https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/seni-budaya/sedekah-laut

https://travel.kompas.com/read/2023/07/15/153500527/mengenal-tradisi-sedekah-laut-ritual-masyarakat-pesisir-indonesia-?page=all

https://ppplarangan.blogspot.com/2021/09/sedekah-laut-desa-munjungagung-2021.html

https://dkp.jatengprov.go.id/berita/detail/sedekah-laut-nelayan-munjungagung-di-ppp-larangan-2023

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI