Literasi Digital pada Anak Usia Dini

Literasi Digital pada Anak Usia Dini
Sumber: istockphoto, Karya: Viktar Lameika.

Saat ini, beragam upaya gencar dilakukan menuju generasi Indonesia emas 2045. Jika dibandingkan dengan negara lain, kualitas pendidikan di Indonesia memang masih jauh tertinggal. Namun, hal itu bukan menjadi suatu yang mustahil bagi Indonesia untuk dapat bersaing dalam segala aspek kehidupan di masa yang akan datang.

Upaya mempersiapkan generasi emas 2045 dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan tingkatan pendidikan awal dalam membentuk karakter serta kebiasaan anak. Selama ini, implementasi pembelajaran anak usia dini dikemas dengan kegiatan bermain.

Beragam kegiatan bermain disajikan agar dapat menstimulus anak dan pembelajaran akan menjadi terasa menyenangkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, anak tidak akan merasa puas jika hanya mendapatkan kegiatan bermain di sekolah saja. Anak akan cenderung mencari kegiatan menyenangkan yang dapat menggugah rasa penasaran mereka.

Bacaan Lainnya

Dalam hal ini, sering kita temukan banyak orang tua memberikan anak gadget dengan harapan agar anak dapat duduk tenang, tidak menangis maupun rewel, serta agar orang tua tersebut dapat melakukan kegiatan lain.

Tak khayal banyak kita jumpai anak-anak di bawah umur sibuk menggunakan fitur aplikasi pada gadget berupa smartphone di tempat umum.

Sumber: istockphoto.

Hal tersebut tentunya membawa dampak positif maupun negatif. Saat ini, banyak anak yang lebih tertarik duduk sembari bermain dengan smartphone dari pada bermain kejar-kejaran maupun permainan tradisional bersama teman sebayanya.

Baca Juga: Impact Use of Gadgets in Early Childhood

Jika hal tersebut dibiarkan saja maka, anak-anak akan mengalami ketergantungan menggunakan gadget dengan durasi yang lama. Banyak anak rentang usia 2 sampai 7 tahun sudah mampu menggunakan fitur aplikasi pada smartphone serta dapat mengoperasikan gadgetnya secara otodidak yang berawal dari rasa penasaran mereka.

Dengan begitu, tentu para orang tua hendaknya memberikan perlndungan, pengawasan serta bimbingan kepada anak dalam penggunaan gadget.

Pada usia anak 0 sampai 2 tahun hendaknya tidak diperkenalkan pada gadget karena sinar pada layer segala jenis gadget dikhawatirkan akan membahayakan mata anak serta memperngaruhi kerja otak anak.

Pada usia 2 sampai 4 tahun, anak diperbolehkan untuk mengenal gadget dan disarankan hanya boleh diperlihatkan video edukatif seperti lagu anak bada kanal Youtube.

Pada usia 4 sampai 7 tahun, anak dapat diberikan kesempatan untuk mengekplorasi gadget tertentu dengan arahan, pendapingan maupun pengawasan dari orang tua dalam durasi waktu yang dibatasi. Durasi waktu dapat dibatasi maksimal 2 jam sehari.

Dengan demikian, literasi digital dalam sebuah keluarga tentu memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak.

Tidak hanya agar dapat mengembangkan stimulus serta wawasan pada anak namun, literasi digital juga penting sebagai bentuk pengenalan, pengawasan, serta perlindungan agar anak dapat mengoperasikan gadget sesuai dengan kebutuhan dan terhindar dari paparan konten porno, kriminalitas, hoax, maupun konten yang dapat membawa pengaruh buruk serta penyimpangan sosial lainnya.

Baca Juga: Pengaruh Perkembangan terhadap Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak

Anak usia dini sangat memerlukan banyak bimbingan dari orang tua dalam menggunakan gadget sebagai media digital dengan bijaksana. Oleh sebab itu, para orang tua hendaknya juga perlu memahami betul mengenai teknologi digital serta bagaimana mengembangkan kegiatan literasi digital dalam keluarga.

Pendidikan literasi digital dalam keluarga akan membuat anak menjadi lebih cerdas secara psikologis, afektif, emosional, bahasa, kognitif, sosial, dan akademik.

Penulis:

Fane Trisna Fitriana
Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses