Siswa-siswi SD Negeri Cipajang 02 Brebes, Jawa Tengah melaksanakan kegiatan literasi bersama, Senin (13/06/2022). Nelvi Widya Pangestika mahasiswa program studi PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan salah satu angota Program Kampus Mengajar sekaligus peserta KKN Kampus Mengajar Universitas Ahmad Dahlan yang mempelopori kegiatan literasi bersama ini.
Kegiatan literasi bersama ini merupakan salah satu program kerja unggulan dari kegiatan Kampus Mengajar serta KKN Kampus Mengajar UAD yang diimplementasikan sebagai wujud pengabdian. Kegiatan literasi bersama ini berpusat di lapangan upacara SD Negeri Cipajang 02.
Kegiatan yang dilakukan secara lesehan ini diikuti oleh seluruh siswa. Para siswa membaca buku bacaan yang telah disediakan oleh sekolah. Mulai dari buku cerpen, fabel, legenda, sejarah, dan pendidikan. Bukan hanya membaca, siswa juga menarik kesimpulan dari buku bacaan yang telah mereka baca dengan menceritakan kembali apa yang telah mereka dapat dari buku-buku yang telah mereka baca tersebut.
Baca Juga: Minat Baca Kian Terkikis: Masihkah Buku Bacaan Eksis?
Nelvi Widya selaku pelopor kegitan literasi ini mengatakan, “Kegiatan literasi ini mengunakan buku bacaan untuk menarik minat siswa, selain itu agar siswa tidak merasa bosan membaca buku pelajaran terus-menerus,” ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan minat baca siswa yang semakin menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19. Mengingat tingkat literasi di Indonesia beberapa tahun mengalami penurunan maka dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan literasi siswa di Indonesia.
Menurut Bapak Dede selaku guru kelas 1 mengatakan, “Tingkat literasi siswa SD Cipajang 02 belakangan ini mengalami penurunan, hal ini merupakan dampak dari pandemi,” ujarnya. Dengan adanya gerakan literasi ini diharapkan mampu menarik minat siswa untuk terus membaca buku.
Tak hanya itu, literasi yang digalakkan di SD Negeri Cipajang 02 memiliki ragam inovasi kegiatan seperti pengadaan pojok baca, pohon literasi, dan les privat yang berfokus pada siswa yang belum bisa membaca.
Kegiatan literasi ini merupakan sebuah bentuk kontribusi mahasiswa Kampus Mengajar untuk terus menjadi pelopor dalam meningkatkan literasi siswa. Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca Juga: Rendahnya Minat Baca Di Kalangan Pelajar Di Era Milenial
Program yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada awal tahun 2020 bertujuan untuk membantu pembelajaran di SD serta SMP yang terkena dampak dari pandemi. Program yang berkolaborasi dengan tenaga pendidikan daerah ini berfokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi.
Melalui program Kampus Mengajar Angkatan 3, pemerintah mengajak seluruh mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia untuk menjadi penggerak dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa di Indonesia.
Mengingat tingkat literasi di Indonesia beberapa tahun belakangan ini terus mengalami penurunan maka dengan adanya kampus mengajar ini dapat membantu meningkatkan kembali kemampuan literasi siswa di Indonesia.
Sebanyak 16.757 mahasiswa diterjunkan ke 3000 Sekolah Dasar (SD) dan 900 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai sekolah penempatan. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi ruang aspirasi mahasiswa untuk menuangkan ide-ide mereka dalam keikutsertaannya memajukan pendidikan di Indonesia.
Penulis: Nelvi Widya Pangestika
Mahasiswa Jurusan PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi