Semarang – Kelompok Tani Ternak (KTT) Rejeki Lumintu di Dukuh Kaum Sumurrejo, Kecamatan Gunung Pati, Semarang, merupakan kelompok masyarakat yang berfokus pada peternakan sapi perah sebagai sumber utama mata pencaharian anggotanya. (6/8/2024)
Selama ini, KTT Lumintu telah memproduksi susu murni dalam jumlah yang cukup besar. Namun, harga jual susu murni yang kurang kompetitif di pasaran menjadi tantangan tersendiri bagi kelompok ini untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya.
Berdasarkan laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), harga susu murni seringkali mengalami fluktuasi yang membuat peternak kecil kesulitan mendapatkan harga jual yang stabil dan menguntungkan.
Ibu Tris salah satu pemilik dan pengelola produk sapi perah mengatakan, “Hasil susu disini biasanya hanya dibeli oleh masyarakat sekitar saja dalam bentuk susu mentah.”
Permasalahan utama yang dihadapi oleh KTT Lumintu adalah rendahnya nilai guna dan daya jual susu murni di pasar. Hal ini menyebabkan pendapatan dari hasil peternakan tidak maksimal dan kurang mendukung keberlanjutan ekonomi kelompok.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan inovasi dalam bentuk diversifikasi produk olahan susu yang memiliki nilai jual lebih tinggi seperti es krim, yogurt, dan makanan serta minuman olahan susu lainnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, kegiatan IDBU-Tim KKN T 2024 Universitas Diponegoro dengan Ketua Pelaksana Dr. Ir. Bambang W.H.E.P., M.S., M.Agr. mengusulkan adanya pengadaan alat untuk membantu dan mendukung masyarakat untuk mengembangkan hasil ternak susu perah menjadi produk dengan nilai guna yang lebih tinggi. Pengadaaan Alat tersebut berupa freezer, mixer, dan thermometer.
Baca Juga: TIM KKNT UNDIP Mengadakan Lomba Produk Hasil Ternak dalam Pengembangan UMKM KTT Rejeki Lumintu
Tidak hanya itu, Tim KKN T juga memberikan pelatihan pembuatan produk olahan susu untuk meningkatkan nilai guna susu perah yang dihasilkan dengan sosialisasi pembuatan yoghurt.
Pak Ragil, sebagai Ketua Kelompok Tani Ternak Lumintu mengatakan, “Terdapat beberapa masyarakat anggota KTT Lumintu menggunakan freezer untuk menyimpan produk mereka yang akan dijual ke pasar.”
Banyak warga yang antusias terhadap adanya pengadaan alat untuk membantu perkembangan ekonomi dan meningkatkan nilai jual produk mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat mengatasi tantangan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui produksi susu yang lebih bernilai dan berkelanjutan dengan menyediakan produk yang berkualitas.
Penulis: Thalia Alvaretta Putri
Mahasiswa Jurusan, Teknik Industri, Universitas Diponegoro
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News