Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 106 Gelombang 3 UMM: Terjun langsung di UMKM Desa Sukolilo untuk Mengabdi dan Belajar

PMM UMM
PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 106 Gelombang 3 UMM.

Desa Sukolilo Melalui program PMM, mahasiswa UMM memberi edukasi tentang pentingnya personal branding UMKM dan membantu menerapkan personal branding yang kuat, seperti pembuatan akun media sosial, pembuatan Google Maps dan pembuatan QRIS.

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dinaungi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengabdi guna kemanfaatan masyarakat.

Program ini diikuti oleh kelompok 106 gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang yang terdiri dari Dimas Agung Setiawan, Femas Winta Dwizet Febio, Dayvitria Putri, Fatmi Ainiyah, Annora Dwina Putri yang berasal dari program studi Manajemen Angkatan 2022 dan dibimbing oleh bapak Fitrian Aprilianto, S.E., M.E. selaku dosen pendamping lapangan (DPL) Universitas Muhammadiyah Malang.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dimulah dimulai dari tanggal 18 Juli-16 Agustus 2024 di Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Mahasiswa kelompok 106 dari perguruan tinggi ini telah sukses melaksanakan program pengabdiannya di desa Sukolilo dengan program utama Optimalisasi Pembayaran Non-Tunai: Penerapan QRIS bagi UMKM.

Kami memilih Desa Sukolilo sebagai lokasi program ini karna Desa Sikolilo telah memiliki infrastruktur yang cukup mendukung, seperti akses internet yang memadahi, dengan adanya QRIS, transaksi UMKM di Desa Sukolilo bisa lebih mudah dan cepat. Ini berpotensi meningkatkan daya beli dan perputaran ekonomi lokal.

Baca Juga: Mahasiswa PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang Terapkan Ilmu Sosiologi Lewat Permainan di SD Negeri Mojolangu 2

Program ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari survei awal untuk mengidentifikasi jumlah dan jenis UMKM  Desa Sukolilo serta memahami kebutuhan mereka terkait sistem pembayaran digital, mengadakan sosialisasi pengenalan QRIS, cara kerja, dan keunggulan, mahasiswa membantu UMKM mendaftarkan ke penyedia layanan QRIS, seerta memastikan setiap UMKM memiliki QRIS yang aktif dan siap digunakan, setelah penerapan QRIS, mahasiswa melakukan pendampingan dan monitoring untuk memantau kemajuan serta mengatasi kendala yang mungkin dihadapi oleh UMKM.

Kami diberikan kesempatan bertemu dengan Ibu Ricca Ayu selaku pemilik toko keramik Wahyu Agung  Ibu Ricca Ayu mengaku sangat terbantu dengan adanya kehadiran mahasiswa yang melakukan kegiatan PMM di desa Sukolilo.

Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah melakukan kunjungan langsung ke lokasi UMKM di desa untuk mengumpulkan data mengenai jenis usaha, dan metode pembayaran yang digunakan saat ini, serta kesiapan mereka untuk mengadopsi sistem pembayaran digital.

Baca Juga: PMM UMM Kelompok 68: Ajak Siswa SDN 01 Kepuharjo Mengasah Kreativitas dengan Menyulap Barang Bekas

Selama survei, mahasiswa juga melakukan sosialisasi secara informal dengan menjelaskan apa itu QRIS, bagaimana cara kerjanya, dan keuntungan yang bisa didapatkan oleh UMKM melalui penggunaan QRIS.

Selama survei, salah satu pertanyaan yang kami tanyakan kepada pemilik toko yaitu, “Apakah Anda sudah pernah mendengar tentang QRIS sebelumnya bagaimana pandangan Anda mengenai penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran?”

Pertanyaan yang kami ajukan dijawab oleh Ibu Ricca ayu seperti berikut, “Ya, saya sudah mendengan pembayaran QRIS, saya pikir ini adalah cara yang bagus untuk memudahkan transaksi dan menarik lebih pelanggan yang lebih suka melakukan pembayaran non-tunai.”

Penulis: Kelompok 106 Gel 3
Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI