Apa itu Radikalisme?
Radikalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan, pergantian, dan penjebolan terhadap suatu sistem masyarakat sampai ke akarnya.
Harus diakui bahwa salah satu penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen keagamaan, termasuk di dalamnya adalah solidaritas keagamaan untuk manusia yang tertindas oleh kekuatan tertentu.
Tetapi hal ini lebih tepat dikatakan sebagai faktor emosi keagamaannya, dan bukan agama. Penyebab radikalisme, di antaranya:
- Pengetahuan agama yang setengah-setengah melalui proses belajar yang doktriner;
- Memahami Islam dari kulitnya saja tetapi minimal wawasan tentang esensi agama;
- Disibukkan oleh masalah sekunder sembari merupakan masalah-masalah primer;
- Lemah dalam wawasan sejarah dan sosiologi sehingga fatwa-fatwa mereka sering bertentangan dengan kemaslahatan umat beragama.
Baca juga: Penyuluhan Anti Rasisme dan Radikalisme di SMAS Ananda Batam
Radikalisme di Kalangan Remaja
Sosialisasi tentang radikalisme dan rasisme ini ditujukan lebih kepada remaja yang mana masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMA). Karena pemahaman yang jauh lebih mengerti dan dapat diajarkan.
Banyak juga terjadi hal radikalisme dan rasisme dibawah umur remaja, tetapi yang sering menjadi korban di dalam hal radikalisme dan rasisme itu anak yang berkisar umur remaja ke atas.
Remaja zaman sekarang biasanya melakukan tindakan radikalisme dan rasisme ini melihat sisi perbedaan masing-masing yang mereka miliki seperti lebih senior, perbedaan agama, fisik, dll.
Sikap seperti ini dapat memicu munculnya radikalisme dan rasisme. Mereka tidak hanya melakukan hal secara bicara tetapi juga melakukan tindakan yang membahayakan korban.
Dampak korban radikalisme dan rasisme dapat mengurangi sikap sosial korban dikarenakan merasa tertindas terus-menerus. Korban pasti akan mendapatkan kerusakan pada mentalnya akibat perbuatan yang tidak terpuji.
Baca juga: Pencegahan Radikalisme dan Rasisme Sejak Dini di SMK Mahardika Singkep
Perundungan di SMP Purworejo
Dalam sebuah video yang beredar menunjukkan tiga siswa laki-laki yang sedang melakukan perundungan kepada seorang teman perempuannya. Siswi berkerudung tersebut bahkan ditendang dan dipukul. Diketahui peristiwa tersebut terjadi di salah satu SMP swasta di Purworejo, Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Sutisna mengatakan bahwa ketiga pelaku tega melakukan perundungan usai korban menolak memberikan sejumlah uang. “Bahwa murid wanita ini dipalak, dimintai uang, oleh tiga pelaku,” kata Iskandar, Kamis (13/2).
Tindakan Mahasiswa
Sikap-sikap yang memicu radikalisme dan rasisme ini marak sudah terjadi di masa remaja, sebab cara orang tua dalam mendidik anaknya kurang dalam memberikan informasi terkait pentingnya menjauhi tindakan yang dapat menimbulkan efek negatif pada orang lain.
Oleh sebab itu, kami mahasiswa Universitas Internasional Batam yang terdiri dari Fabiola Frederica R, Azzhara Amanda, Tria Resinta, Raja Muhammad Fadhilah, dan Pebri Gery Sinaga serta dibimbing oleh dosen UIB yaitu Bapak Ade Jaya Saputra, S.T., M.Eng. dan Bapak Ir. Petrus Haryanto Wibowo, S.T., M.M. berencana akan melaksanakan sosialisasi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat khususnya di SMA Negeri 20 Batam.
Baca juga: Stop The Pandemic Radicalism and Racism
Dalam sosialisasi ini mahasiswa UIB akan memberikan arahan serta himbauan agar tidak terjerumus ke dalam sikap yang dapat memicu radikalisme dan rasisme.
SMA Negeri 20 Batam sebagai target sosialisasi dirasa cocok untuk dilaksanakan kegiatan sosialisasi karena siswa dan siswi yang berada di sana adalah remaja.
Dimana remaja merupakan masa mencari jati diri sehingga sangat penting dalam membekali mereka agar tumbuh menjadi dewasa yang berguna bagi dirinya sendiri maupun bangsa ini.
Laporan oleh:
- Fabiola Frederica R (2111037)
- Azzhara Amanda (2111003)
- Tria Resinta (2111005)
- Raja Muhammad Fadhilah (2111038)
- Pebri Gery Sinaga (2111040)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Internasional Batam