Jakarta-Kamis (14/04/2022) bertempat di Shangri la Hotel, Kepala Badan POM Penny K. Lukito bersama beberapa perwakilan universitas menandatangani peresmian program Pangan Aman Goes to Campus yang merupakan inovasi Badan POM dalam pemberdayaan komunitas intelektual sebagai fasilitator keamanan pangan.
Program ini bersinergi dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Mewadahi mahasiswa untuk turut berkontribusi dalam pendampingan UMK Pangan, harapan semakin banyak produk binaan yang dapat memenuhi persyaratan keamanan pangan dan memperoleh izin edar Badan POM.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Kampus Mengajar UAD Gelar Workshop Pengenalan Aplikasi Canva
Dilansir dari laman resmi Badan POM (pom.go.id), Kepala Badan POM menyebutkan akan mengupayakan untuk memberikan instrument/ tools kepada mahasiswa dalam program ini, sehingga kedepannya bisa memberdayakan manusia merdeka yang produktif dalam membangun bangsa.
Pada acara peresmian program PAGC tersebut Kepala Badan POM juga mengucapkan rasa bangga dan berterima kasih, Badan POM bisa bekerja sama dengan dunia pendidikan intelektual hingga dapat menjadikan para mahasiswa siap bekerja mengisi pasar tenaga kerja. Ini juga membantu pemerintah untuk aspek pengawasan pangan olahan (pom.go.id).
Program ini berjalan selama lima bulan (Februari-Juli) secara hybrid (daring dan luring) yang diikuti oleh 125 mahasiswa di sembilan provinsi, dengan rangkaian kegiatan dimulai dari pembekalan materi teknis satu bulan pertama, pelatihan keamanan pangan satu bulan kedua, dan pendampingan UMK Pangan selama tiga bulan.
Pembekalan materi teknis dan pelatihan keamanan pangan dilakukan secara daring yang ditaja oleh mentor-mentor dari Badan POM dan dosen universitas serta praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Kegiatan ini disertai pendalaman materi yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman setiap mahasiswa terkait materi yang telah disampaikan.
Kemudian kegiatan pendampingan UMK Pangan dilakukan secara luring yang terbagi atas beberapa daerah yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan D.I Yogyakarta dengan pendampingan oleh mentor dari Balai BPOM di setiap wilayah tersebut.
Baca Juga: Optimalisasi Peran Mahasiswa KKN UPI melalui Program Kampus Mengajar di SD Negeri 03 Karang Endah
Kegiatan ini adalah bentuk dari implementasi atas wawasan dan kompetensi yang telah diberikan serta mendampingi pelaku UMK Pangan untuk melakukan perbaikan dalam rangka menerapkan “Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik”.
Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK.02.02.1.2.01.22.63 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Olahan untuk produk kategori risiko tinggi dan sedang yang akan mendapatkan nomor izin edar MD.
Sedangkan untuk produk kategori risiko rendah yang akan mendapatkan nomor izin P-IRT diatur dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
Kegiatan pendampingan dilakukan minimal satu kali dalam seminggu yang bertujuan untuk mengintensifkan penerapan saran perbaikan berdasarkan gap assessment atau temuan yang tidak sesuai standar CPPOB baik berupa perbaikan fasilitas maupun dokumen terkait seperti dokumen CPPOB, SSOP, dan SOP.
Kegiatan pendampingan dilakukan minimal satu kali dalam seminggu yang bertujuan untuk mengintensifkan penerapan saran perbaikan berdasarkan gap assessment atau temuan yang tidak sesuai standar CPPOB baik berupa perbaikan fasilitas maupun dokumen terkait seperti dokumen CPPOB, SSOP, dan SOP.
Baca Juga: Mahasiswa Kampus Mengajar Adakan Sosialisasi Mitigasi Bencana untuk Sekolah Dasar
Menjelang program PAGC berakhir, Badan POM menyelenggarakan Supervisi dan Bimtek pada sembilan wilayah kerja penempatan mahasiswa PAGC. Salah satunya di BBPOM di Jakarta, pada acara tersebut turut dihadiri Kepala BBPOM Jakarta dan beberapa pegawai terkait serta Mentor Lapangan yang ditunjuk untuk mendampingi mahasiswa PAGC selama pendampingan UMK.
Agenda kegiatan Supervisi dan Bimtek program PAGC meliputi diskusi program, penjelasan platform, cek gap assessment, sampling laporan akhir, dan kunjungan ke salah satu UMK Pangan yang didampingi oleh mahasiswa PAGC di Jakarta.
UMK Pangan yang dikunjungi adalah UMK yang memiliki rekam perbaikan gap assessment yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat sehingga dapat menjadi contoh hasil dari program PAGC yang berjalan tiga bulan secara luring.
Penulis: Siti Nurfadillah Hasibuan
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Editor: Ika Ayuni Lestari
Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi