Manfaat Daun Pepaya (Carica papaya Linn.) sebagai Anti Bakteri

Pepaya
Gambar Daun Pepaya.

Anti bakteri adalah zat atau bahan yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Ini bisa menjadi antibiotik, antiseptik, atau zat lain yang memiliki sifat antimikroba.

Antibakteri dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan efeknya terhadap bakteri pertama Bakteriostatik yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri, namun tidak membunuhnya sedangkan pada bakterisidal yaitu dengan cara membunuh terdapat beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi antara lain bakteri Staphylococcus aureus, Proteus sp, Candida albicans, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Bacillus cereus.

Zat antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme bakteri. Antibakteri hanya dapat digunakan jika mempunyai sifat toksik selektif, artinya dapat membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit tetapi tidak beracun bagi penderitanya.

Faktor-faktor yang berpengaruh pada aktivitas zat antibakteri adalah pH, suhu stabilitas senyawa, jumlah bakteri yang ada, lamanya inkubasi, dan aktivitas metabolisme bakteri.

Bacaan Lainnya

Salah satu tanaman yang memiliki Antibakteri yaitu tanaman pepaya yang tumbuh secara alami di wilayah tropis, khususnya di Indonesia. Mereka bisa ditemukan mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, seperti pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.

Pepaya berkembang dengan baik dalam lingkungan yang memiliki suhu antara 24°C hingga 25°C, pH tanah sekitar 6,0, dan mendapat paparan sinar matahari yang cukup, terutama di tanah yang kering.

Pepaya (Carica papaya L.) adalah jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang lurus dan lembab. Hampir semua bagian pepaya dapat dimanfaatkan, termasuk daun, batang, buah, dan akarnya. Pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama daunnya yang kaya akan enzim papain.

Secara turun-temurun, masyarakat telah menggunakan daun pepaya untuk mengatasi masalah diare dan mengobati berbagai gangguan kulit seperti jerawat. Diare dapat disebabkan oleh bakteri seperti Escherichia coli, sementara jerawat bisa disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Kedua jenis bakteri ini merupakan patogen yang sering menyerang manusia.

Menurut Duke (2009), daun pepaya mengandung senyawa-senyawa kimia yang bersifat antiseptik, antiinflamasi, antifungal, dan antibakteri. Senyawa antibakteri yang terdapat dalam daun pepaya diantaranya tanin, alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan saponin, yang memiliki potensi manfaat bagi kesehatan.

Karena luasnya penggunaan daun pepaya dalam pengobatan tradisional, para peneliti tertarik untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun pepaya (Carica papaya Linn.) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa, dengan harapan penemuan ini akan memperkaya pengetahuan dan manfaat daun pepaya bagi masyarakat.

Telah dilakukannya penelititian pada daun papaya, dalam penelitian ini menggunakan daun pepaya dengan kriteria daun pepaya tua yang masih segar dan masih berwarna hijau, yang diambil pada tangkai ke 5 dan 6 dari pucuk paling bawah.

Daun pepaya ini dibuat simplisia dan dibuat ekstrak etanol dengan cara maserasi dengan konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya dibuat mulai dari 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%.

Baca Juga: Yuk Simak Cara Mengelola Daun Pepaya (Carica papaya L) untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Bakteri uji yaitu strain murni Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, Bahan/ media yang digunakan yaitu media Muller Hinton Agar (MHA), media Brain Heart Infusion Broth (BHIB), NAS, aquadest steril, NaCl 0,85%, etanol teknis 96%, setelah dilakukan penelitian terbukti bahwa daun papaya memiliki senyawa aktif antibakteri, dapat dilihat dari hasil beberapa penelitian rata-rata pada konsentrasi 30%-100% memiliki aktivitas sebagai antibakteri.

Dari hasil analisis fitokimia membuktikan bahwa daun pepaya mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat menyebabkan denaturasi protein yang merupakan substansi penting dalam struktur bakteri.

Apabila komponen sel seperti protein terdenaturasi maka proses metabolisme bakteri akan terganggu dan terjadi lisis yang akan menyebabkan kematian bakteri tersebut.

Selain itu flavonoid juga berfungsi menghambat DNA gyrase dan menghambat aktivitas enzim ATPase bakteri sehingga bakteri tidak dapat bertumbuh sedangkan pada Alkaloid juga memiliki kemampuan sebagai antibakteri.

Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut.

Senyawa saponin akan membentuk senyawa kompleks dengan membran sel melalui ikatan hidrogen, sehingga dapat menghancurkan sifat permeabilitas dinding sel dan akhirnya dapat menimbulkan kematian sel.

Senyawa lain yang berperan sebagai antibakteri adalah tanin, efek tanin sebagai antibakteri disebabkan oleh kemampuan tanin untuk membentuk kompleks polisakarida yang dapat merusak dinding sel bakteri. Sebagai akibatnya, metabolisme bakteri terganggu dan menyebabkan kematian bakteri.

Baca Juga: Manfaat Mengkonsumsi Pepaya (Carica papaya) untuk Mengatasi Konstipasi

Dari hasil beberapa penelitian telah terbukti bahwa ekstrak dari daun papaya memiliki aktivitas sebagai antibakteri, karena daun papaya terdapat senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tannin yang dapat bekerja sebagai antibakteri, pada daun papaya juga mengandung asam organic seperti lauric acid, caffeine acid, gentisic, dan ascorbic acid, yang dapat menurunkan pH intrasel bakteri sehingga sel bakteri tidak dapat berkembang biak, dan juga telah diteliti dan dilakukan pengujian dengan menggunakan bakteri uji seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, didapatkan hasil bakteri tersebut mampu terhambat dengan menggunakan eksrak daun papaya dalam konsentrasi 30% sampai dengan 100%.

Penulis:

Windi Rahmandani Johanda
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses