Memahami Perkembangan Emosi pada Anak

perkembangan emosi anak

Perkembangan emosi anak dimulai ketika anak berusia 1-5 tahun, pentingnya peran orang tua dalam mengenali emosi anak itu karena cara mengatur emosi anak pada masa kecil akan berpengaruh pada perkembangan anak selanjutnya hingga ia dewasa.

Tidak hanya mengenali, orang tua juga perlu paham dan mengerti tentang perkembangan emosi yang dialami oleh anak.

Dengan menjalin hubungan sosial teman-teman dan lingkungan sekitarnya juga mempengaruhi proses untuk belajar hal baru untuk anak. Seperti, berbagi mainan dengan temannya itu akan berkomunikasi secara langsung ia akan mengobrol dengan temannya.

Baca juga: Mengenal Bullying, Dampak dan Cara Mencegahnya pada Perkembangan Anak

Bacaan Lainnya

Nah proses tersebut akan mempengaruhi emosi anak hingga dewasa dengan menjalin hubungan sosial, berinteraksi,dan saling berbagi.

Memahami Emosi

Peran orang tua sangat berpengaruh pada emosi anak dengan mengenalkan emosi. Seperti emosi marah, senang, sedih,kecewa dll. Dan bisa menjelaskan bagaimana emosi itu dan dapat berdampak pada orang lain.

Mengenalkan emosi tidak hanya dengan mengobrol tapi bisa juga lewat tulisan dan gambar yang dapat dipahami anak.

Perkembangan emosi juga bisa terpengaruh oleh lingkungan sekitar seperti bosan dirumahnya anak akan meminta untuk keluar entah untuk bermain ataupun jalan-jalan.

Baca juga: Pentingnya Menanamkan Sikap Mandiri pada Anak

Itu juga bisa membuat suasana hati dan emosi menjadi terkendali dengan menenangkan dan tidak memarahi

Ada beberapa kondisi umum yang menjadi patokan perkembangan emosi anak seperti berikut:

  1. Ekspresi emosi yang baik dan tidak baik yang dipelajari anak dari orang tua, kerabat dekat ataupun guru di sekolah
  2. Temperamen bawaan dari anak sejak lahir
  3. Kondisi kesehatan anak yang baik akan mendorong perkembangan emosi anak usia dini yang menyenangkan.
  4. Lingkungan rumah yang berisi emosi positif termasuk pola asuh dalam keluarga

Perkembangan emosi 1-3 tahun

Pada usia 1-3 tahun emosi anak cukup dinamis dan belum stabil, karena temper tantrum masi menjadi kebiasaan. Pada usia 2 tahun 5 bulan atau 30 bulan seharusnya sudah bisa menyebut nama teman atau memakai pakaian sendiri.

Di masa itu pula anak sudah belajar untuk melakukan berbagai hal secara mandiri dan itu berhubungan dengan perkembangan emosionalnya.

Rasa penasaran anak juga semakin meningkat cukup tajam dengan mencoba hal baru atau memahami sejauh mana kemampuan sosial dengan teman-teman nya dan lingkungan sekitarnya.

Dengan begitu pengawasan orang tua juga harus ada untuk membantu proses perkembangan emosinya

Perkembangan Emosi 3-4 Tahun

Pada usia 3-4 tahun ini anak mulai mengenali emosinya. Masa ini adalah masa ketika anak mulai memahami dan mengendalikan emosinya sendiri.

Seperti, respon iya terhadap sesuatu hal yang tidak ia sukai atau menakutkan kan ia kan teriak, marah, menangis atau menghindari sebagai pelampiasan emosi yang sedang dirasanya

Baca juga: Manfaat Bermain di Playground untuk Anak- Anak

Perkembangan Emosi 4-5 Tahun

Di usia ini anak sudah lebih mengenal dan dapat mengendalikan emosinya sendiri. Ia juga sudah bisa menghibur teman nya jika bersedih tapi tidak selalu bersikap seperti itu kadang sisi egoisnya Masih ada jika suasana hati nya sedang kurang baik. 

Di usia ini juga anak sedang gemar menghibur dirinya sendiri dengan cara bicara yang berbeda dan unik. Seperti bertingkah lucu di depan banyak orang guna menarik perhatian dan jika orang lain terhibur ia akan merasa senang.

Penulis: Nailul Ula Alfiana
Mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Binawan

Dosen Pengampu: Apriani Riyanti S.Pd., M.Pd.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses