Memberdayakan Ekonomi Usia Produktif

Komposisi demografi Indonesia tengah menghadapi masa kejayaan pada beberapa tahun ke depan. Suatu masa di mana usia produktif jauh lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Lebih dari 50 persen penduduk usia produktif memiliki potensi menggerakan seluruh sektor ekonomi nasional. Namun, apakah semua generasi tersebut mampu menggerakan ekonomi nasional secara menyeluruh. Memang, tidak semua usia produktif dapat memberikan kontribusi yang positif di dalam perubahan ekonomi. Walaupun, hampir sebagian besar usia produktif juga memiliki pandangan yang visioner terhadap kemajuan bangsa ini.

Pandangan generasi muda saat ini jauh lebih terbuka, meskipun perilaku yang diperlihatkan seringkali melampaui batas tata krama bangsa Indonesia. Dalam sudut pandang usia produktif, perubahan ekonomi ataupun perubahan lingkungan sosial lebih disebabkan karena tuntutan akulturasi sebagai penyesuain dari percampuran ragam budaya, baik percampuran antarbudaya asing maupun percampuran antarbudaya nasional. Namun, perubahan budaya bukan menjadi masalah besar bagi generasi usia produktif. Mereka cenderung melihat lingkungan sosial saat ini sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja ekonomi mereka. Pertumbuhan ekonomi digital merupakan salah satu branding usaha yang dijalankan generasi usia produktif saat ini di mana teknologi dan informasi  yang instan menjadi alat dan fasilitas kerja mereka.

Mobilitas generasi muda nasional memang bergerak secara dinamis dan revolusioner. Sejarah bahkan memperlihatkan sikap pemuda pada masa lalu yang mendukung kemerdekaan Indonesia dengan visi persatuannya. Dan kini, visi tersebut tetap hadir mendukung mobilitas generasi usia produktif untuk membentuk sisitem ekonomi yang berbeda. Itulah visi ekonomi digital. Ekonomi digital tidak menggerus visi persatuan masyarakat saat ini. Generasi usia produktif saat ini justru melihat pola kerja ekonomi sharing sebagai dasar penyempurnaan kerja ekonomi nasional melalui visi persatuan yang telah diamanatkan generasi muda masa lalu.

Bacaan Lainnya

Keberhasilan perusahaan Go-Jek menjaring mitra bisnisnya menjadi salah satu contoh dari bentuk ekonomi sharing yang tengah berkembang saat ini. Keunggulan perusahaan ini terletak pada pemanfaatan akses teknologi informasi digital yang tengah menjamur penggunaannya di dalam masyarakat. Penggunaan teknologi jaringan dan fasilitas digital tersebut bahkan telah merambah di dalam kegiatan sektor ekonomi lainnya. Teknologi menjadi unsur penunjang bagi generasi usia produktif saat ini mengingat kemampuan mereka menyerap, mendistribusikan, dan mengumpan balik informasi yang beredar secara cepat.

Pembuktian kemampuan generasi muda memanfaatkan teknologi sebagai penunjang kegiatan ekonomi nasional menjadi poin tambahan bahwa generasi usia produktif sudah mempersiapkan produktifitas mereka menghadapi kompetisi usaha di dalam perekonomian nasional kedepannya. Keberhasilan mereka setidaknya juga turut mendukung keberhasilan kinerja ekonomi nasional. Salah satu keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan keberhasilan Indonesia menaikan peringkat daya saya saing usahanya. Dari data statistik the World Economic Forum (WEF), daya saing usaha Indonesia tahun 2016-2017 berada di peringkat ke-41. Peringkat tersebut meningkat di mana pada periode 2017-2018, Indonesia berada di peringkat ke-36.

Peningkatan peringkat daya saing usaha di Indonesia memberikan perspektif positif bagi masyarakat, pelaku usaha, investor, kreditor, maupun negara-negara lain terhadap kinerja ekonomi nasional. Peningkatan ini juga menjadi semangat untuk terus memacu usaha ekonomi masyarakat agar perekonomian nasional dapat mengatasi pola ekonomi global yang semakin kompetitif. Khusus untuk para pelaku usaha, untuk dapat berkompetisi, para pelaku usaha tentu harus melakukan tranformasi, baik itu transformasi organisasi, sistem kerja, sumber daya manusia, maupun proses bisnis yang ada. Transformasi pada akhirnya ditujukan untuk menghasilkan output dan outcome yang inovatif.

Terlepas dari ukuran keberhasilan kinerja ekonomi nasional, kontribusi generasi usia produktif terhadap ekonomi nasional masih perlu dibuktikan lagi. Hasil kerja yang inovatif pun dirasakan masih belum tentu menciptakan stabilitas kinerja ekonomi nasional yang berkesinambungan. Hambatan dan pasang surut ekonomi nasional pasti akan dialami bangsa ini. Oleh sebab itu, upaya terobosan generasi usia produktif harus tetap dipertahankan untuk dapat memitigasi permasalahan ekonomi yang selalu terjadi setiap saat.

Salah satu upaya mendorong generasi usia produktif untuk dapat menjaga kesinambungan stabilitas perekonomian nasional adalah melihat potensi yang ada di dalam perdagangan internasional. Mengapa perdagangan internasional? Karena, perdagangan selalu menjadi satu sektor ekonomi yang seringkali mengalami dilema. Dilema oleh karena perubahan harga dunia, dilema akibat politik dagang internasional, atau dilema karena persaingan dagang yang tidak sehat.

Di sinilah tantangan yang sangat menarik bagi generasi usia produktif bahwa di dalam ilmu perdagangan internasional terdapat gambaran ekonomi yang menyeluruh. Namun, esensi permasalahan perdagangan internasional yang dihadapi pemerintah saat ini adalah kemampuan pelaku usaha untuk menjajaki pasar non-tradisional. Pemerintah sejatinya sudah memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk menjajaki pasar luar negeri seperti halnya, Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah, maupun Asia Selatan. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha dan kesempatan ini akan menjadi pekerjaan tambahan bagi pekerjaan generasi usia produktif di masa yang akan datang. Kebijakan pemerintah tersebut hanya ingin melihat bahwa kebijakan ini merupakan upaya perubahan strategi pemerintah ditengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Rostamaji Korniawan
Penulis adalah lulusan Pascasarjana Sekolah Kajian Global dan Stratejik Universitas Indonesia (European Studies). Penulis dapat dihubungi melalui email: rostamaji_k@yahoo.com.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI