Siapa sih orang tua yang tidak mau mempunyai seorang anak? Setiap orang pasti mendambakan seorang anak, khususnya bagi seseorang yang sudah menikah. Begitupun dalam hal mendidik anak, setiap orang tentu mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda.
Ada orang tua yang mati-matian memeras keringat bahkan 4P (pergi pagi pulang petang), kerja keras banting tulang, demi menghidupi dan mencukupi kebutuhan sang anak.
Ada juga orang tua yang memilih untuk berdiam diri di rumah tidak mau bekerja dan menghabiskan waktunya untuk mengajarkan ilmu agama islam kepada sang anak. Bahkan, ada juga orang tua yang tega menitipkan anaknya kepada orang lain atau baby sister.
Pernah gak sih terbesit dalam pikiran kita orang tua, anak kita nanti mau jadi seperti apa? Apakah jadi seorang dokter, polisi, guru, pengusaha, atau seorang ustadz? Apakah ada, orang tua yang menginginkan anaknya sukses di dunia tapi lupa terhadap akhirat? Apakah ada, orang tua yang menginginkan anaknya berhasil menjadi seorang artis tapi tidak tahu apa tujuan menjadi seorang artis?
Baca juga: Kiat Sukses Dunia dan Akhirat Ala Sahabat Bertangan Mas
Memang penuh dengan pertanyaan yang sedang mendesak. Kadang bangga akan hal-hal yang bersifat dunia, tapi lupa bahwa dunia hanya bersifat sementara.
Padahal apa sih yang ingin kita banggakan? Hidup di dunia ini kita tidak punya apa-apa. Semua hanyalah titipan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Allah tidak akan tanya, apakah anakmu sudah sukses jadi seorang tentara, apakah anakmu sudah sukses menjadi seorang bintang film. Tapi, Allah akan bertanya, apa yang sudah kita lakukan untuk mendidik anak kita sebagai investasi akhirat? Apa yang sudah kita ajarkan kepada anak kita selama hidup di dunia?
Anak merupakan investasi bagi orang tua baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini senada dengan hadits baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Sayangnya, di zaman sekarang ini masih banyak orang tua yang bersikap acuh tak acuh, tidak perduli terhadap anaknya. Tak sedikit orang tua yang sibuk bekerja dan lupa mengenalkan anak pada Sang Pencipta. Bahkan, tak sedikit orang tua yang lebih memilih kariernya ditimbang mengurus dan mengajarkan anaknya tentang ilmu pengetahuan islam.
Banyak orang tua yang lebih fokus dengan pekerjaannya, sehingga anaknya pacaran pun banyak orang tua yang tidak tahu karena mereka lebih sibuk dengan kariernya.
Baca juga: Antara Prestasi Dunia atau Prestasi Akhirat
Hal itu dikarenakan, orang tua sudah lepas tangan. Mereka hanya mengandalkan sekolah atau pondok pesantren sebagai lembaga tempat mendidik anak-anak mereka. Padahal, belum tentu anak-anak kita bisa menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah ketika sudah dimasukkan di sekolah ternama ataupun pondok pesantren.
Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada kita orang tua kelak di hari Akhir. Jangan sampai kelak di akhirat kita celaka, karena telah salah mendidik anak-anak kita, salah karena lebih mementingkan pekerjaan daripada mengajarkan anak-anak untuk membaca Al-Qur’an, salah karena tidak pernah mengajarkan anak-anak tentang tauhid dari sejak dalam kandungan hingga ia tumbuh dewasa.
Karena itu, marilah kita didik anak-anak kita menjadi pribadi yang taat, pribadi yang bertakwa, pribadi yang berakhlak mulia, dan pribadi yang takut kepada Allah. Karena, hidup sebenarnya yang kita lalui masih begitu panjang, ada fase-fase yang harus kita lewati untuk menuju tempat peristirahatan yaitu antara surga dan neraka.
Hidup di dunia itu begitu singkat, sampai singkatnya bahkan kita tidak menyadari waktu akan terus berputar terus sampai kapan 24 jam itu kita habiskan untuk beribadah kepada-Nya.
Investasi terbesar di dunia adalah bukan harta, tapi anak-anak kitalah yang nantinya di akhirat akan menolong kita. Apabila anak kita tumbuh menjadi anak yang sholih, maka Allah akan memasukkan orang tuanya ke dalam surga. Akan tetapi, jika anak kita tidak taat kepada Allah, maka anak akan menjadi penghalang kita dan menjadi jurang kesengsaraan untuk dimasukkan ke dalam api neraka, karena kelalaian kita di dunia.
Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus dan wajib untuk mendidik dan menanamkan dasar-dasar agama islam kepada anak, agar kelak anak kita menjadi anak yang sholih dan sholihah, yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Penulis: Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia