Apa itu Sprain Ankle?
Sprain Ankle atau keseleo pada pergelangan kaki adalah cedera yang paling sering terjadi pada pergelangan kaki. Cedera ini terjadi karena kaki terkilir secara mendadak kearah luar atau dalam dari pergelangan kaki saat kaki tidak menumpu pada tumpuan seperti lantai atau tanah, biasanya terjadi pada permukaan tidak rata. Cedera ini diakibatkan karena adanya penekanan saat melakukan gerakan membelok secara tiba-tiba.
Bagaimana Sprain Ankle bisa terjadi?
Sprain Ankle bisa terjadi karena adanya trauma inversi yang menimbulkan cedera ligament dan diikuti dengan cedera tendon. Keseleo seringĀ terjadi saat pergelangan kaki dipaksa untuk bergerak melebihi posisi normal. Penyebab lain pergelangan kaki keseleo yaitu:
- Menapak pada permukaan yang tidak rata dan dengan teknik yang salah.
- Jatuh yang menyebabkan pergelangan kaki keseleo.
- Olahraga diatas permukaan yang tidak rata atau licin.
Apa saja gejala Sprain Ankle?
Gejala Sprain Ankle atau keseleo pada pergelangan kaki ditandai dengan keluhan, sebagai berikut:
- Memar pada daerah sekitar peregelangan kaki.
- Bengkak.
- Nyeri saat melakukan aktivitas yang melibatkan pergelangan kaki.
- Pergerakkan pada pergelangan kaki terbatas.
- Ketidakstabilan pada pergelangan kaki.
Baca juga: Penanganan Nyeri Leher dalam Fisioterapi
Tindakan untuk menangani cedera Sprain Ankle
Tindakan pertama yang harus dilakukan saat terjadi Sprain Ankle yaitu dengan metode Rest, Ice, Compression, Elevation (RICE) yang dilakukan dalam waktu 24 jam semenjak terjadinya cedera. Penanganan ini dilakukan untuk meredakan gejala.
Rest
Mengistirahatkan kaki yang cedera dari berbagai pergerakan yang tidak penting atau
berlebih merupakan langkah awalnya, terutama dari gerakan yang menjadikan kaki
penahan.
Ice
Kompres bagian yang cedera dengan es. Hal ini dilakukan untuk mengurangi bengkak.
Lakukan pengkompresan selama 20 menit tiap jam, selama bagian yang cedera masih
terlihat bengkak.
Compression
Bebat ankle yang cedera berguna untuk meminimalisir terjadinya pergerakan pada ankle. Bebat dengan rapat namun tidak erat. Jika bebat malah bertambah bengkak maka segera kendurkan/renggangkan.
Elevation
Kaki diletakkan di atas letak jantung selama 48 jam pertama. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bengkak dan memar pada bagian ankle yang cedera.
Fisioterapi
Jika pergelangan kaki masih terasa sakit dan sulit digerakkan, datanglah ke fisioterapi. Dengan fisioterapi, bisa mengembalikan fungsi pergelangan kaki dan menjaga keseimbangan kaki agar kembali normal.
Setelah fisioterapi, terapi latihan dapat dilakukan dirumah agar pemulihan berjalan dengan cepat. Berikut beberapa contoh terapi latihan yang dapat dilakukan di rumah untuk menyembuhkan cedera ini.
Baca juga: Penatalaksanaan Fisioterapi pada Gangguan Fungsional Bahu Kiri akibat Frozen Shoulder
Towel Stretch
- Kaitkan handuk ke kaki lalu tarik mendekati tubuh.
- Tahan selama 15-30 detik
- Lakukan 2-4 kali repitisi
Standing calf stretch
- Berdiri menghadap dinding dan letakkan tangan di dinding, lalu letakkan kaki yang ingin diregangkan selangkah di belakang kaki yang lain.
- Tahan tumit belakang agar tetap di lantai, tekuk lutut depan hingga terasa peregangan di kaki belakang.
- Tahan selama 15-30 detik
- Lakukan 2-4 kali repitisi.
Heel raises
- Berdiri di samping tembok, lalu jinjit dengan pergelangan kaki.
- Angkat satu kaki dan tahan selama 8-10 detik dan lakukan kembali dengan kaki satunya.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya Sprain Ankle
Berikut Hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari terjadi keseleo pada pergelangan kaki yaitu:
- Melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga.
- Hindari berjalan atau berlari diatas permukaan yang tidak rata atau licin.
- Menggunakan alas kaki yang sesuai saat sedang beraktivitas.
- Melakukan olahraga untuk melatih otot kaki agar tidak mudah keseleo.
Farah Chairatun Hisan
Mahasiswa Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas Binawan
Dosen: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd