Mengenal Kembali Situs Sejarah Beji Sirah Keteng yang Masih Belum Banyak dikenal

Beji Sirah Keteng
Beji Sirah Keteng (Sumber: Penulis)

Kabupaten Ponorogo merupakan Kabupaten yang dikenal oleh masyarakat dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena merupakan daerah terlahirnya kesenian Reog, di mana kesenian Reog ini muncul pada acara Grebeg Suro di bulan satu suro serta masih banyak lagi.

Ponorogo juga sering kali dijadikan tempat destinasi wisata serta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah yang masih kurang terekspos oleh masyarakat luar, namun sayangnya semua peninggalan-peninggalan tersebut jarang sekali diketahui oleh sebagian orang.

Kota yang terletak di Jawa timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, Kota yang terkenal dengan budaya yang kental dan menjaga kebudayaan leluhurnya dengan baik. Kota yang memiliki 21 Kecamatan , 279 Desa dan 26 Kelurahan kurang lebih 900 Jiwa.

Bacaan Lainnya
DONASI

Salah satunya yakni di Desa Bedingin Kecamatan Sambit, merupakan Desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani dan pembuat genting serta masih terdapat banyak pengrajin gerabah yang masih aktif hingga saat ini. Desa ini sebenarnya memiliki banyak sekali Cagar Budaya salah satunya yaitu Beji Sirah Keteng di mana tempatnya bersebelahan dengan Museum Desa, Beji Sirah, Reog Sepuh, dan Cangkrukan Budaya.

Mengetahui bahwa banyak masyarakat luar yang masih belum mengenal peninggalan-peninggalan sejarah di Ponorogo, maka dari itu kami memutuskan untuk melakukan liputan secara langsung Cagar Budaya Beji Sirah Keteng yang ditemani oleh Bapak Marjuki yang merupakan penanggung jawab dari desa tersebut saat kami melakukan liputan.

Di mana selain untuk memperkenalkan salah satu cagar budaya, liputan ini juga bertujuan untuk memenuhi sebuah tugas akhir semester mata kuliah MICE Semester 4 yang diampu oleh Dosen Bapak Widiyatmo Ekoputro M.A. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Baca juga: Menilik Sejarah Warisan Budaya Keris Indonesia di Museum Keris Brojobuwono

Beji Sirah Keteng merupakan kekayaan budaya yang tak terhingga nilainya dan untuk akses menuju tempatnya mudah untuk dijangkau.  Di dalamnya terdapat 3 kolam besar dan ketika masuk ke dalam akan ada 1 kolam besar di mana itu menjadi tempat pemandian Ki Ageng Suryo Ngalam atau Ki Ageng Kutu.

Di dekat pemandian tersebut terdapat sebuah aliran air yang datang langsung dari pegunungan, namun sekarang tidak sepenuhnya berfungsi. Saat musim kemarau tidak ada air yang mengalir tetapi saat musim hujan air akan terus mengalir.

Sekitar tahun 2017 Beji Sirah Keteng ini dijadikan semua destinasi wisata bagi masyarakat luar maupun warga Desa Bedingin itu sendiri. Wisata yang disajikan yakni wahana bermain di atas air, selain itu kolam tersebut juga dapat dijadikan sebagai pemancingan ikan dan masih dimanfaatkan terdapat warga yang masih menggunakan kolam tersebut.

Lalu Beji Sirah keteng ini juga dapat dijadikan arena jogging mengelilingi kolam-kolam tersebut. Menariknya tepat disebelah kanan dari pintu masuk ke dalam, terdapat sebuah lahan yang dijadikan sebuah acara seperti 17 Agustusan dan menghadirkan pertunjukan Reog Ponorogo.

Namun sayangnya sekarang Beji Sirah Keteng tidak seperti dahulu, jumlah pengunjung yang datang mulai menurun. Hal tersebut dikarenakan sudah banyak sekali pesaing yang mungkin lebih menarik perhatian masyarakat terutama kalangan anak-anak muda terlebih lagi bagi pesaing yang memiliki branding di social media dan terlebih yang memiliki tempat strategis.

 

Penulis:

  1. Elvira Chomdiyah
  2. Malinda Intani
  3. ⁠Nila Putri Andayani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.