Menilik Warisan Budaya di Tengah Pasar Lama Kota Tangerang

Klenteng

Kota Tangerang yang terletak di bagian utara Banten, terkenal akan julukan kota 1000 industri. Namun di balik hiruk-pikuk kota industri tersebut tersimpan banyak situs warisan budaya, seperti klenteng Boen Tek Bio, Boen San Bio, dan Boen Hay Bio. Sekarang kita akan fokus membahas  Klenteng tertua yang ada di kota Tangerang yaitu Boen Tek Bio,

Klenteng Boen Tek Bio terletak di Jl. Bhakti No.14, Sukasari, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten, lebih tepatnya ditengah-tengah Pasar Lama, yang merupakan pecinan dan juga surganya kuliner di Tangerang.

Klenteng ini dibuat oleh para pendatang dari dataran China dimasa lalu, yang datang dengan kapal melalui sungai Cisadane. Klenteng ini dibangun ber-iringan dengan pemukiman pendatang yang akan menjadi leluruh peranakan tionghua di Tangerang yaitu Cina Benteng.

Bacaan Lainnya
DONASI

Klenteng Boen Tek Bio dibangun untuk menghormati  Dewi Kwan Im salah satu dewa-dewi yang dihormati pemeluk agama konghucu. Boen Tek Bio sendiri memiliki arti sebgai tempat bagi umat manusia untuk menjadi insan yang penuh kebajikan dan bermoral.

Ada banyak macam cerita mengenai sejarah tahun pembangunan Klenteng Boen Tek Bio, salah satunya ada yang menyatakan dibangun pada akhir abad ke-17 atau awal abad ke -18, menurut warga Tionghua sekitar, klenteng ini semula berbentuk rumah bambu.

Bagian tengah (bangunan pertama) klenteng Boen Tek Bio direnovasi besar-besaran pada tahun 1844 dengan mendatangkan ahli bangunan Tiongkok. Lalu pada tahun 1875 barulah dibangun bangunan di sisi kanan-kiri, dan dilanjut bagian belakang pada tahun 1904.

Setiap 12 tahun sekali ada acara yang digelar untuk memperingati ulang tahun klenteng yaitu mengarak 3 dewa-dewi diantara lain Kwan Im, Cha Lam Ya, dan Kwan Kong menggunakan tandu.

Klenteng ini dapat dengan mudah dijangkau transportasi umum, seperti KRL yang stasiunnya tak jauh dari sana. Setelah berwisata religi, tak usah khawatir dengan perut keroncongan karena perut kalian dapat dimanjakan dengan jajanan yang ada di Pasar Lama.

Penulis: Karacindy Neditya Sutrisna
Mahassiwa Jurusan Film dan Televisi ISI Surakarta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI