Indonesia termasuk negara yang memiliki kualitas pendidikan yang rendah dibandingkan dengan negara lain. Oleh sebab itu, perlunya pembaharuan sistem pembelajaran yang efektif agar kualitas pendidikan dapat tercapai sebagaimana mestinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses mewujudkan suatu pendidikan yang efektif, guru adalah sebuah komponen yang sangat penting, yang mana guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendidik, membimbing, melatih dan mengarahkan peserta didik, kemudian guru juga mengevaluasi hasil belajar yang dicapai peserta didik selama proses pembelajaran disekolah.
Tapi pada kenyataannya, timbul masalah dari pendidik itu sendiri, dimana sekarang banyak tenaga pendidik yang kurang profesional dan rendahnya kualitas guru sehingga terjadinya kesenjangan dalam pendidikan yang menyebabkan kurangnya prestasi belajar siswa . Dengan demikian, semakin tinggi kinerja guru, semakin tinggi prestasi belajar siswa. Karena itu, untuk menghasilkan kinerja guru yang tinggi, diperlukan supervisi pengajaran yang efektif (Ahmad Sabandi, 2013).
Baca Juga: Kualitas Pendidikan Darurat, Dampak Covid-19
Di dalam Al-Qur’an surah Al-‘ashr ayat 3 juga dijelaskan hal yang menyangkut tentang supervisi dalam artian luas, yaitu dalam hal saling nasehat menasihati dalam kebenaran dan saling nasehat menasihati dalam kesabaran. Firman Allah Swt yang artinya: “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasihati supaya menetapi kesabaran” (Qs. Al- ‘ashr:3). Firman Allah tersebut menyampaikan pesan secara implisit bahwa saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran merupakan kunci untuk menyelenggarakan supervisi pendidikan di sekolah dalam hal peningkatan mutu pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara beretika, maupun pemberian motivasi guna pencapaian mutu pendidikan di sekolah (Suryani, 2015).
Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia
Sebenarnya, apa saja yang menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia ini rendah? Yaitu, karena pembelajaran hanya terpaku kepada buku pelajaran, sehingga peserta didik tidak memiliki wawasan yang lebih luas. Terlebih lagi, sistem yang banyak diajarkan di sekolah adalah dengan mendengarkan guru menerangkan pelajaran. Dengan demikian, murid hanya mengandalkan guru dan tidak mencoba untuk mencari tahu ilmu yang sedang ia pelajari. Murid berpikir untuk tidak perlu lagi membaca, karena nanti akan dijelaskan oleh sang guru. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor tingkat membaca di Indonesia cukup rendah. Ada juga metode lain yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, yaitu dengan sistem diskusi atau tanya jawab. Meskipun sistem ini belum lama diterapkan, tapi cukup berdampak dalam pengembangan murid di sekolah. Peserta didik mau tak mau harus aktif bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas suatu pendidikan yang rendah, tentunya pemerintah harus melakukan sebuah tindakan atau pergerakan dalam dunia pendidikan yang meliputi tenaga pendidik, peserta didik, bagaimana cara mendidik, sistem pendidikan, dan standarisasi dalam pendidikan. Era globalisasi menuntut adanya perubahan supervisi pendidikan yang mampu bersaing dalam berbagai bidang, sehingga nantinya peserta didik bisa lebih aktif dan meningkatkan prestasi dalam belajarnya.
Baca Juga: Sarana dan Prasarana Penunjang Mutu Pendidikan
Solusi untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia
Satu hal yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan sekarang adalah seperti apa tenaga pendidik dan kualitas tenaga pendidik tersebut, karena banyak tenaga pendidik yang memiliki kualitas yang rendah dan kurang profesional dalam mengajar dan mendidik peserta didik. Oleh sebab itu, supervisi pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan pembelajaran guru, yang pada akhirnya menghasilkan prestasi belajar siswa yang tinggi. Peningkatan kualitas pembelajaran perlu dilakukan secara berkesinambungan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta sosial ekonomi dan budaya masyarakat. (Ahmad Sabandi,2013)
Untuk mengatasi masalah-masalah seperti rendahnya prestasi siswa, bisa diatasi dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas guru serta materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya. Sedangkan, untuk mengatasi masalah seperti rendahnya kualitas guru, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Dengan itu, tentu kualitas guru akan lebih baik sehingga tercapainya tujuan pendidikan nasional. Selain itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa tidak hanya dilihat dari segi aspek tenaga pendidik saja, tetapi dilihat dari segi kualitas dan kuantitas materi pelajaran.
Maka, dengan adanya solusi-solusi tersebut, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber-Sumber Daya Manusia tinggi, berkepribadian Pancasila, dan bermartabat.. Hendaknya supervisi pendidikan perlu diperhatikan untuk membantu pendidik dalam menyiapkan pengajaran sehingga tercapainya tujuan pendidikan Nasional.
Baca Juga: Semiotika Teknologi dalam Pembelajaran Online
Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan Pendidikan, Anda dapat mengubah dunia 😊
Dinda Tri Amanda
Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika
UIN MALANG
Editor: Diana Pratiwi