Meraih Kesehatan Mental dalam Shalat

kesehatan mental dalam shalat

1. Pengertian Kesehatan Mental

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan mental merupakan kondisi individu sehat secara utuh dari segi fisik, mental (rohani), dan sosial, sehingga mampu untuk bekerja secara optimal dan dapat memberikan kontribusi terhadap lingkungannya.

2. Ciri Kesehatan Mental

Menurut Hanna Djumhana Bastaman, konsep kesehatan mental itu memiliki beberapa pola wawasan yang berorientasi pada simtomatis (gejala), penyesuaian diri, pengembangan potensi, dan agama (kerohanian). Atas dasar pola wawasan atau pandangan-pandangan tersebut, krieria kesehatan mental yakejiwaa

a. bebas dari gangguan dan penyakit-penyakit kejiwaan
b. mampu serta luwes menyesuaikan diri dan menciptakan hubungan antar pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan
c. mengembangkan potensi-potenbsi pribadi (bakat, kemampuan, sikap, sifat, dan sebagainya) yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan
d. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan berupaya menerapkan tuntunan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Bacaan Lainnya

3. Cara Memperoleh Kesehatan Mental

Dalam memperoleh kesehatan mental tentu banyak sekali cara yang bisa didapatkan baik itu secara kontemporer atau pun dalam sudut pandang agama seperti agama Islam, tinggal kita saja sebagai manusia bebas memilih untuk menggunakan cara seperti apa yang mungkin lebih efektif pada diri kita sendiri, berikut ada 2 cara dalam memperoleh kesehatan mental:

a. Melalui Kontemporer

Banyak sekali cara yang disarankan oleh berbagai para ahli dunia untuk mendapatkan kesehatan mental di antaranya:

  • Olahraga Teratur
  • Makan Sehat dan Teratur yang Cukup
  • Meditasi
  • Menulis di Jurnal
  • Kurangi Konsumsi Kafein
  • Tetap Terhubung dengan Orang Tersayang

b. Melalui Islam

Sedangkan dalam Islam, punya cara sendiri untuk mendapatkan kesehatan mental, salah satunya ialah dengan kebiasaan yang sering dilakukan oleh mayoritas pemeluk agama Islam itu sendiri, yaitu shalat.

Shalat bukan hanya sebagai alat untuk memenuhi tugas sebagai hambanya kepada Tuhannya, tetapi ternyata semakin berkembangnya zaman banyak sekali para ahli yang menemukan tentang manfaat shalat itu sendiri.

Karena di dalamnya memiliki aspek kejiwaan dan fisik yang mana kedua itu adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.

Seperti pada saat kita melakukan shalat yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam secara tidak sadar kita telah menggerakkan otot-otot yang ada dalam tubuh dan ketika kita membaca ayat-ayat dan doa-doa di dalam shalat.

Di sana terdapat sebuah kata-kata atau ucapan yang mengandung kebaikan, permohonan, mohon ampun ataupun harapan yang dimana itu semua ketika terus diulang-ulang menjadi sugesti bagi pelaku shalat itu sendiri.

4. Pengertian Shalat

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

5. Hubungan Shalat dan Kesehatan Mental

Dalam ungkapan M. Ustman Najati, gangguan mantal itu Disebabkan oleh tiadanya harmoni atau keselarasan antara aspek-aspek material dan spiritual dalam diri manusia Sebagai ibadah utama, maka Mustahil jika shalat tidak memberikan pahala atau ganjaran yang besar bagi yang Melaksanakannya.

Begitu pula, mustahil jika shalat bukan energi yang luar biasa, Baik energi spiritual atau ruhaniyah, maupun energi jasmaniah.

6. Manfaat Shalat dalam Kesehatan Mental

a. Memberikan Pandangan Positif terhadap Masalah

Menurut penelitian McCullough (Baqi, 2019) ditemukan bahwa seorang muslim yang mengalami stress kemudian ia melakukan ibadah shalat, orang muslim tersebut akan mampu melihat stress sebagai sesuatu yang positif atau mengarahkan rasa stress tersebut ke hal yang baik sehingga hal itu menenangkannya secara fisik dan psikologisnya. Penelitian ini sesuai dengan apa yang terkandung pada surat Al-Baqarah : 239 yang artinya:

“Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendara. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (shalat), sebagaimana Dia mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui”

b. Dekat dengan Tuhan, Mendatangkan Kedamaian

Seorang muslim yang dekat dengan tuhannya cenderung merasakan damai walaupun sewaktu-waktu ia akan terkena sebuah cobaan dan ujian ia akan tetap merasa damai dan tenang karena meresa dekat dengan tuhannya melalui shalat yang setiap kali ia lakukan. Hal ini sesuai dengan surat Al-Mu’min:60 yang artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku ijabahi”

c. Kunci dalam Kepuasan dan Kesejahteraan Hidup

Melalui shalat, seseorang menjadi memiliki sebuah keyakinan dalam menghadapi suatu masalah. Seperti pada apa yang dibahas di poin sebelumnya, bahwa shalat selalu mendatangkan kedamaian bagi mereka yang melaksanakannya dengan baik.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang melaksanakan shalat terdapat peningkatan kepuasan dan kesejahteraan hidup. Orang yang melaksanakan shalat juga cenderung untuk menghindari masalah, jika terkena masalah maka mereka akan membalas dengan kebaikan. Sesuai dengan surat Ar-Ra’d Ayat: 22 yang artinya:

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”

d. Mudah dalam Memaafkan

Shalat membuat orang mudah memaafkan diri sendiri dan orang lain. Hal ini dikarenakan mereka tahu bahwa tuhan mereka, Allah SWT selalu memaafkan hambanya. Memaafkan diri sendiri adalah hal yang terpenting karena kesehatan mental yang buruk salah satu cirinya adalah individu tersebut sombong terhadap diri sendiri, maka dari itu dengan memaafkan diri sendiri dapat memperbaiki kesehatan mental kita.

e. Obat yang Efektif untuk Kesedihan

Menurut Utsman (2004:338) dalam (Ariadi, 2019) Shalat memiliki pengaruh yang efektif dalam mengatasi rasa kesedihan dan gundah yang dirasakan manusia. Saat shalat dilakukan dengan baik, sesuai dengan aturan islam maka itu memberikan ketenangan tersendiri bagi yang melaksanakannya. Selain itu, shalat juga membantu orang agar tidak berputus asa.

Penulis: Delsi Anantasya, Dhafa Rhabbani Sugih Rahayu, Assifa Fauziah
Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.