Metode Belajar di Masa Pandemi

Belajar
Metode Belajar di Masa Pandemi

Pelaksana tugas Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Hamid Muhammad mengatakan, Corona Virus Desease (Covid-19) telah mengajarkan masyarakat banyak hal, mulai dari hidup bersih dan sehat, sampai membuat warga belajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh.

Namun, tidak semua sekolah memiliki sistem dan fasilitas yang memadai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Sekolah yang sudah melakukan digitalisasi tidak akan terlalu kesulitan, tapi bagi sekolah-sekolah yang siswanya tidak memiliki akses internet atau komputer, maka hal ini harus bisa disiasati.

Tiga Kelompok Besar dalam Pembelajaran

Hamid menuturkan, ada tiga kelompok besar dalam pembelajaran di sekolah. Kelompok pertama adalah anak-anak yang sudah terbiasa dengan pembelajaran online, karena sekolah sudah menerapkannya secara penuh. Anak-anak ini tidak akan kesulitan menghadapi pembelajaran jarak jauh karena sering mengakses aplikasi pembelajaran.

Bacaan Lainnya

Kelompok kedua, adalah anak-anak dari sekolah yang melakukan pembelajaran semi daring. Di grup ini, pemberian tugas dari guru yang dikirim melalui Whatsapp, tidak secara langsung. Sedangkan kelompok ketiga adalah anak-anak yang tidak bisa melakukan banyak hal karena keterbatasan infrastruktur dan daya dukung teknologi.

Masalah yang paling menyita pikiran adalah yang terkait dengan anak-anak di kelompok ketiga, yaitu mereka yang tidak punya instrumen, akses internet, listrik, TV. Anak-anak ini pembelajarannya sangat manual menggunakan radio komunitas, kunjungan guru ke rumah-rumah secara berkala. 

Meningkatnya angka kasus COVID-19 mengharuskan anak-anak tinggal di rumah untuk belajar di masa pandemi demi kesehatan mereka. Dan nampaknya, metode belajar di masa pandemi tersebut akan terus berlanjut di era new normal atau kebiasaan baru. Tinggal di rumah untuk belajar di masa pandemi selama berbulan-bulan tentunya membuat sang buah hati jenuh dan merindukan guru serta teman-temannya.

Untuk guru tidak masalah jika hanya memberikan tugas membaca. Minta kerjasama orang tua untuk melacak sudah sejauh mana bacaan siswa. Sudah saatnya para orang tua untuk mendampingi anak belajar di masa pandemi dengan cara yang lebih menyenangkan. Hindari penugasan belajar yang sifatnya harus keluar rumah mencari data. Usahakan tugas tersebut bisa diselesaikan dengan riset internet dan tidak terlalu panjang tapi padat.

Mengirim beberapa referensi belajar yang relevan baik berupa e-book atau video juga sangat signifikan membantu edukasi. Sebab terdapat daerah yang minim infrastruktur teknologi, jaringan internet dan listrik, ia berpesan bahwa proses pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak di tiap daerah. Oleh karena itu, guru dan orang tua perlu rajin berkoordinasi dan jeli dalam mengadaptasi metode pembelajaranya.

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pertama, Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dalam artian sering dijumpai dalam keseharian, dan relevan. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau.

Belajar dengan Metode Daring

Kedua, Metode Daring. Metode daring ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.

Belajar dengan Metode Luring

Ketiga, Metode Luring yaitu masing-masing guru membentuk kelompok belajar dengan jumlah siswa terbatas, yakni lima hingga delapan orang. Pada pertemuan yang dijadwal setiap satu pekan sekali itu tidak diisi dengan kegiatan belajar mengajar (KBM), melainkan dengan penyampaian tugas untuk dikerjakan di rumah selama sepekan.

Belajar dengan Metode Blended Learning 

Keempat, Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video konferensi. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain.

Dengan demikian, berbagai pembelajaran sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa, dan pihak sekolah menjadi faktor penentu agar pembelajaran lebih efektif.

Zulia Riska Maulani
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Muflih Gunawan

Baca Juga:
Menjadi Mahasiswa Akhir di Tengah Pandemi
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Media Pembelajaran yang Menjadi Online Selama Pandemi Covid-19

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI