Sistem Informasi baru tumbuh dari proses pemecahan masalah organisasional. Sebuah sistem informasi baru diciptakan sebagai solusi untuk beberapa jenis masalah atau sekumpulan masalah yang dihadapi perusahaan.
Masalahnya mungkin adalah seorang manajer atau karyawan menyadari bahwa perusahaan tidak berjalan sesuai yang diharapkan, atau bisa juga timbul dari kesadaran bahwa perusahaan seharusnya mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan baru untuk menjadi sukses.
Aktivitas yang mengarah pada pembuatan solusi sistem informasi perusahaan untuk mengatasi masalah perusahaan atau memanfaatkan kesempatan disebut pengembangan sistem (system development).
Pengembangan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang terstruktur dengan aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.
Di era globalisasi saat ini, dimana informasi dapat diakses secara “real time” sehingga tidak ada dinding pembatas (baik secara geografis, politik, dan lain sebagainya), masyarakat sangat haus akan kebutuhan informasi. Sehingga, tidak berlebihan jika informasi dikategorikan sebagai kebutuhan pokok disamping akan kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komiditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis layanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio, dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia.
Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut di dukung oleh kemajuan teknologi informasi di segala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya yang telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang hingga saat ini sudah banyak software yang telah digunakan orang sebagai alat pengelolaan data untuk menghasilkan informasi.
Baca Juga: Pentingnya Database dalam Bisnis, Simak Kegunaannya!
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter.
Semula teknologi informasi hanya digunakan sebatas pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Beberapa definisi teknologi informasi menurut para ahli:
- Al-Bahra (2005:9): Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
- Kertahadi (dalam Fatta, 2007): Sistem Informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi suatu perusahaan yang menyajikan sinergi organisasi pada proses.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
Beberapa manfaat dari sistem informasi:
- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapat sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
- Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi yang terjadi.
- Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
Komponen sistem informasi:
- Hardware: terdiri dari komputer, peripheral (printer) dan jaringan
- Software: Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), aplikasi (akuntansi), utilitas (anti virus, speed disk), serta bahasa (3 GL dan 4 GL)
- Data: Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan di proses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
- Prosedur: Merupakan dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional dan teknis.
- Manusia: Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas.
Macam-macam metodologi pengembangan sistem yaitu:
1. Model Waterfall
Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.
2. Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerja sama antara user dan analisis. Prototype juga dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
3. Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi. Selain itu, RAD menekankan silus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
4. Model Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iterative dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Kecanggihan model iterative ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.
Baca Juga: Info Statistik, Cara Cek dan Cara Mencari Data Mahasiswa
Kesimpulan
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi.
Pengembangan sistem juga memiliki resiko untuk terjadi kegagalan. Kegagalan bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu kurangnya penyesuaian pengembangan sistem, kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakaian sistem, kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya, adanya kerusakan dan kesalahan rancangan dan sebagainya.
Sumber: Amelia, Lia. (2019). Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Wiki Yuliyani
Mahasiswa Universitas Pamulang
Fakultas Ekonomi Bisnis S1 Akuntansi
Editor: Diana Pratiwi