Kronologi Sejarah Peradaban Dunia

Sejarah
Kematian Hitam

Kapankah tepatnya titik awal dari sejarah manusia? Dengan kata lain di manakah kita menentukan batas antara sejarah dan pra-sejarah? Dalam tulisan ini, saya akan menggunakan tahun 3300 SM sebagai titik awal sejarah manusia. Alasannya adalah karena sekitar masa inilah tulisan pertama kali muncul.

Teori dasarnya adalah kita tidak bisa memiliki sejarah tanpa bukti tulisan. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi sebelum adanya tulisan dikategorikan sebagai pra-sejarah, dan masa pra-sejarah sudah terjadi jauh sebelum 3300 SM. Tetapi, tulisan ini tidak akan menjelaskan tentang pra-sejarah, tapi dimulai dari catatan sejarah pertama.

Zaman Perunggu Awal

Sejarah terbagi menjadi 6 periode utama: Zaman Perunggu Awal, Zaman Perunggu, Zaman Besi, Periode Kuno Klasik, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern. Sebutan Zaman Perunggu didapatkan karena manusia pertama kali mulai membuat benda dari perunggu bersamaan dengan pertama kalinya manusia mengembangkan tulisan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Zoroastrianisme: Agama Monotheisme Terbesar di Peradaban Kuno

Kuniform, tulisan pertama.

Perkembangan ini terjadi pada tiga tempat utama: Mesir, Sumeria (Iraq pada masa kini), dan Lembah Indus (Pakistan pada masa kini). Sayangnya, metode penulisan yang digunakan di Lembah Indus masih belum terpecahkan hingga sekarang sehingga kita hanya bisa membaca tulisan dari Mesir dan Sumeria.

Pada masa ini, bangsa Sumeria telah menciptakan roda, the plough, and the sail. Pada Zaman Perunggu Awal, mereka juga telah mengembangkan astronomi dan matematika. Di Mesir, pada sekitar masa inilah Piramida Giza yang Agung dibuat.

Piramida Giza.

Selain tiga peradaban di atas, satu-satunya tempat lain yang memiliki kota besar adalah di sekitar Peru masa kini. Di sana, budaya yang dikenal dengan Peradaban Norte Chico sedang berkembang. Tapi anehnya, meskipun mereka membuat struktur batu besar, kemungkinan mereka tidak memiliki sistem penulisan ataupun pottery.

Struktur batu dari Zaman Perunggu Awal juga bisa ditemukan pada Stonehenge di Inggris dan di Kepulauan Malta. Tapi kedua tempat tersebut tidak memiliki populasi yang besar.

Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Peninggalan Mada’in Saleh Kota Kaum Tsamud yang Terkutuk

Zaman Perunggu

Peristiwa yang memisahkan Zaman Perunggu Awal dan Zaman Perunggu adalah peristiwa yang sangat penting yang dikenal dengan peristiwa kekeringan jangka panjang 4.2 kiloyear, karena terjadi sekitar 4200 tahun yang lalu.

Penyebab terjadinya peristiwa ini masih diperdebatkan tapi yang kita tahu adalah peristiwa ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di dunia sekitar 100 tahun. Karena hal ini, Kerajaan Mesir Lama, Kekaisaran Akkadia (yang baru menaklukkan Sumeria) dan Lembah Indus mengalami kemunduran secara drastis dan pada periode waktu setelahnya, yaitu Zaman Perunggu, muncullah peradaban-peradaban baru.

Mesir telah bangkit dengan Kerajaan Menengah dan Kerajaan Baru, sementara peradaban Sumeria berkembang menjadi peradaban Babilonia. Di Asia Selatan, terjadi perubahan yang lebih drastis. Kota-kota di Lembah Indus menghilang secara bersamaan dan muncullah kelompok pendatang baru, yaitu Indo-Arya, bagian dari kelompok Indo-Eropa.

Pada Zaman Perunggu, beberapa peradaban baru muncul untuk pertama kalinya di bagian dunia lain, termasuk di Cina, Afrika sub-Sahara, dan Amerika Utara. Pada masa inilah pertama kali munculnya peradaban di Eropa, yaitu peradaban Minoan di pulau Kreta.

Pada pertengahan Zaman Perunggu, terjadi erupsi vulkanik yang menyebabkan kemunduran peradaban Minoan dan kebangkitan peradaban Yunani Mykenai.

Zaman Besi

Titik perubahan besar selanjutnya dalam sejarah terjadi sekitar 1200 SM dan dikenal dengan kehancuran Zaman Perunggu. Alasan kehancuran Zaman Perunggu masih belum jelas, peradaban-peradaban maju di Yunani, Anatolia, dan Mesir mengalami kemunduran sekaligus.

Di Yunani, masa ini disebut Era Kegelapan Yunani, masa di mana rekor sejarah di Yunani pada waktu itu sangat sedikit. Bagian yang menarik adalah pada masa kegelapan ini banyak dari cerita-cerita legenda di dunia seharusnya terjadi, seperti yang ditemukan di Taurat Yahudi, Iliad dan Odissey Yunani, dan Mahabharata Hindu.

Runtuhnya Zaman Perunggu juga bertepatan dengan penggunaan pertama besi di Timur Tengah. Oleh karena itu periode di mana Era Kegelapan Yunani terjadi disebut Zaman Besi. Zaman ini adalah yang terakhir dari periode yang dikenal dengan sistem-tiga zaman, yaitu Zaman Batu, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.

Baca Juga: Pemimpin yang Ideal dalam Islam

Periode Kuno Klasik

Periode Kuno Klasik bukan termasuk dalam sistem-tiga zaman (zaman batu, zaman perunggu, zaman besi) karena sekitar tahun 600 SM, kita tidak lagi bergantung pada arkeologi untuk mengumpulkan informasi. Seperti yang telah diketahui, manusia telah membuat tulisan sekitar 3300 SM.

Tapi tidak ada catatan dari Zaman Perunggu maupun Zaman Besi yang bisa dikatakan sebagai buku sejarah.

Tentu, kita memiliki nama raja-raja, waktu peperangan, dan detail lain yang ditulis pada batu dan besi, tapi metode penulisan pada masa itu masih mirip mitologi ataupun legenda, karena kejadian ditulis lama setelah kejadian yang sebenarnya terjadi, dan hasilnya tulisan banyak mengandung cerita tambahan yang membuat kejadian asli menjadi bercampur dengan cerita tambahan.

Kita tidak memiliki apapun yang dimulai dengan, “Dalam risalah ini, saya akan mencatat sejarah lengkap X”. Tapi, sekitar periode inilah kita mendapat catatan seperti itu, sebagai contoh, dari orang Yunani yang bernama Herodotus, yang biasa disebut “bapak sejarah”. Jadi, dengan kata lain kita mengetahui jauh lebih banyak informasi dibanding periode-periode sebelumnya.

Herodotus.

Periode Klasik adalah masa di mana Yunani dan Romawi membuat fondasi dasar dari peradaban yang akan dikenal sebagai peradaban Barat, sebagian besar dengan meminjam dan membuat informasi dari peradaban Zaman Perunggu. Pada Zaman ini, banyak hal yang terjadi di bagian dunia lain.

Sebagai contoh, di Amerika Tengah, kebudayaan Olmec memberi pengaruh pada kebudayaan Maya klasik, dengan kalendernya yang rumit dan sistem penulisan, di Amerika Utara, terdapat jaringan perdagangan yang luas di mana berbagai macam seni ditukarkan.

Di Afrika, Kerajaan Kush yang sudah bertahan lama akhirnya memberi jalan pada Kerajaan Akshum di Ethiopia. Tiga Kekaisaran Persia yang perkasa, Kekaisaran Maurya dan Gupta di India, dan Imperial Dinasti pertama di Cina juga muncul pada periode ini.

Baca Juga: Influencer Muslim di Bawah Belenggu Liberalisme

Pada akhirnya, rute perdagangan antara semua area ini dibuka, dikenal dengan Jalur Sutra, dan dengan demikian, bagian Barat dari Eurasia dan bagian Timur dari Eurasia terhubung untuk pertama kalinya. Tapi, hal yang lebih penting lagi, pada Periode Klasik inilah fondasi dasar dari ilmu filsafat dan moralitas pada masa sekarang didasarkan.

Secara bersamaan namun mandiri, kita memiliki filsafat Yunani, Alkitab, Weda, Tripitaka, dan tulisan Konfusius. Kita juga melihat eksperimen pertama demokrasi dan bukti pertama pemikiran secara ilmiah.

Masa keemasan dari peradaban manusia ini tidak bertahan selamanya. Kemajuan ini berakhir sekitar abad ke-5 M dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Di area lain, periode klasik berakhir sedikit lebih cepat (seperti di Cina) atau sedikit lambat (seperti di Amerika Tengah) tapi rata-rata hampir semua peradaban periode klasik di seluruh dunia mengalami kemunduran.

Abad Pertengahan

Setelah Periode Klasik berakhir, kita akan memasuki Abad Pertengahan. Kata “pertengahan” digunakan karena periode ini terletak antara peradaban kuno dan zaman modern. Nama lainnya adalah Medieval Period, “medieval” artinya Abad Pertengahan.

Tapi satu julukan yang seharusnya tidak dipakai, tapi seringkali adalah Era Kegelapan. Alasannya adalah Era Kegelapan saat itu hanya terbatas pada Eropa Barat. Area lain pada periode ini, seperti Timur Tengah dan Cina, sedang mengalami Masa Keemasan yang baru.

Apa yang membuat Eropa Barat berubah secara drastis? Ada banyak teori tentang hal ini, tapi satu hal yang pasti adalah migrasi berskala besar di beberapa bagian dunia. Tapi kita menciptakan semacam efek domino.

Sebagai contoh, bangsa Hun pindah ke Eropa dari Timur, dan hal ini mendorong migrasi beberapa suku yang menjadi penyebab runtuhnya Romawi Barat, orang Romawi menyebut mereka orang bar-bar, tapi bukan hanya itu saja penyebabnya.

        Koloseum Romawi Kuno.

Pada tahun 535-536 M, ada beberapa cuaca ekstrim yang menyebabkan kelaparan dan cuaca kering yang sejuk di seluruh dunia. Juga muncul wabah Bubonic pertama, juga dikenal dengan Kematian Hitam, yang membunuh 50% populasi dari beberapa kota.

Baca Juga: Biografi Abu Qasim Al-Zahrawi, Pemikiran, dan Temuannya

        Kematian Hitam.

Di Romawi Timur, peristiwa ini tidak berujung pada kehancuran Romawi Timur, tapi mereka menyiapkan panggung untuk kebangkitan peradaban baru, Islam. Namun, saat Islam berkembang di Timur Tengah, Kristen berkembang di Eropa.

Masa Keemasan Islam.

Pada akhirnya, area yang dimulai dengan kerajaan yang bar-bar berkembang menjadi kekuatan besar seperti Inggris, Prancis, dan Kekaisaran Romawi Suci. Masih banyak lagi peristiwa yang terjadi pada Abad Pertengahan.

Sebagai contoh, di Afrika Barat, muncul beberapa kekaisaran besar baru untuk pertama kalinya, termasuk Kekaisaran Mali dengan pemimpinnya Mansa Musa, manusia terkaya dalam sejarah manusia. Dan di Afrika Selatan, muncul kota Zimbabwe yang Agung, yang memiliki struktur besar pertama di Afrika Selatan.

Banyak juga hal yang terjadi di Benua Amerika. Kita tidak biasanya berpikir tentang kota pada Amerika Utara pra-kolombus, ada Cahokia yang mana sekarang dikenal dengan Ilinois dan Kota Puebloan di Mexico.

Di Amerika Tengah, Suku Aztek mendominasi peradaban, sementara Suku Inca mendominasi peradaban di Amerika Selatan. Pada masa ini juga munculnya Kekaisaran terbesar dalam sejarah, Kekaisaran Mongol, dipimpin oleh Gengis Khan.

Baca Juga: Siapakah Islam Ulil Albab itu?

Era Modern

Era Modern adalah periode di mana kita hidup sekarang. Sebagian berpendapat bahwa transisinya dimulai dengan pandemik paling mematikan dalam sejarah, Kematian Hitam. Sekali lagi, sekitar 50% penduduk dari banyak kota meninggal, dan hal ini kemungkinan memicu Renaissance.

Kekaisaran Romawi Timur akhirnya ditaklukkan oleh Turki Utsmani, dan di Italia, muncul niat baru untuk belajar ilmu seni dan filsafat Periode Kuno Klasik.

Di waktu yang sama, Eropa mulai mengkoloni Amerika dan terjadi kemajuan besar dalam ilmu sains. Kemajuan tersebut memicu revolusi industri yang membuka jalan bagi revolusi teknologi yang masih kita rasakan hingga saat ini.

Pada abad ke-19, terjadi Perang Dunia I dan Perang Dunia II, diikuti oleh Perang Dingin dan keruntuhan Uni Soviet. Tapi yang penulis pikir menarik adalah kesamaan yang terjadi antara transisi setiap zaman.

Transisi dari satu periode ke periode lain seringkali melibatkan gabungan perubahan iklim, migrasi besar-besaran, dan pandemik, tiga hal yang sedang kita rasakan pada masa sekarang. Apakah mungkin kita sedang berada di masa transisi periode baru? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Penulis: Rizqi Rayyan

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI