Pancasila Menyinari Jalan Perjuangan Mahasiswi dalam Kesetaraan dan Keadilan Gender

diskriminasi gender di lingkungan kampus
Diskriminasi gender.

Mahasiswi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia terus mencapai prestasi dan merajut kisah kesuksesan, membuktikan bahwa kesetaraan gender di dunia akademik bukan sekadar slogan lagi. Para mahasiswi menunjukkan dedikasi dan potensi yang setara dengan rekan-rekan mereka di tengah semangat nilai-nilai Pancasila.

Semangat mereka menciptakan lingkungan belajar yang setara dan inklusif menjadi sorotan, menunjukkan bahwa perjuangan kesetaraan gender tidak hanya sebatas retorika, melainkan menjadi realitas sehari-hari.

Meskipun telah ada upaya untuk mencapai kesetaraan gender, diskriminasi gender masih menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh banyak mahasiswi di Indonesia. Salah satu contoh bentuk diskriminasi gender perempuan yang kerap di dengar kalangan mahasiswi, “kenapa harus kuliah, kalau ujung-ujungnya akan menjadi ibu rumah tangga?”

Bacaan Lainnya
DONASI

Dan ujaran itu kerap sekali dilontarkan kepada mahasiswi yang sedang menempuh ilmu di bangku kuliah, tetapi mahasiswi di Indonesia tidak pantang menyerah karena banyak dari mereka bisa berada di titik kesuksesan dan membuktikan kepada semua orang, bahwasannya perempuan juga memiliki hak untuk menempuh ilmu. Dan tidak ada tolak ukur untuk menempuh ilmu atau melakukan pekerjaan.

Bahkan sejumlah aktivis perempuan berpartisipasi dalam kampanye pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mempertahankan kesetaraan gender. Mereka membahas masalah dan solusi untuk menciptakan lingkungan yang adil dan merata bagi semua melalui lokakarya, seminar, dan diskusi publik.

Perguruan tinggi memfasilitasi dan mendorong perempuan untuk mengejar karier di bidang sains dan teknologi adalah bagian penting dari perjuangan untuk kesetaraan gender di perguruan tinggi. Mahasiswi jurusan ini mengadakan forum dan kegiatan untuk mendorong satu sama lain untuk sukses.

Studi mahasiswi tidak hanya terbatas pada pendidikan mahasiswi juga berperan sebagai aktivis dan pendorong perubahan. Mereka berpartisipasi dalam berbagai organisasi mahasiswa yang berfokus pada kesetaraan gender dan memperjuangkan kebijakan kampus yang mendukung hak perempuan. Mahasiswi menjadi lebih kreatif dan juga tidak heran mahasiswi sekarang bisa memimpin suatu organisasi tersebut.

Peningkatan kesadaran terhadap pelecehan seksual dan diskriminasi gender di lingkungan kampus adalah salah satu langkah nyata. Untuk memastikan bahwa semua siswa berada di lingkungan yang aman dan mendukung, siswa secara aktif terlibat dalam kampanye preventif, workshop, dan diskusi.

Pada akhirnya, upaya mahasiswi Indonesia untuk mencapai kesetaraan gender dalam sistem pendidikan mencerminkan semangat solidaritas dan keinginan untuk masa depan yang lebih adil. Mahasiswi melakukan hal-hal progresif yang tidak hanya membuat lingkungan akademis lebih inklusif, tetapi juga memberikan peluang yang setara kepada setiap orang tanpa memandang jenis kelamin.

Dengan ini semangat mahasiswi Indonesia telah menandai jejaknya dalam menciptakan pendidikan yang adil dan memberdayakan semua elemen masyarakat pendidikan dengan kerja sama, pengetahuan, dan ketekunan. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Penulis: Adelia Putri Maharani
Mahasiswa 
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI