Semua masalah pasti ada hikmahnya, hikmah dibalik pandemi ini adalah penurunan sampah plastik. Pandemi membawa berkah? Hah gimana ceritanya? Yang kalian pikirkan tentang pandemi pasti menakutkan, banyak korban, harus mengisolasi diri, ngerii ihh. Nah bagaimana kalau kita lihat dari sundut pandang yang lain misalnya sampah yang semakin menurun ini.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak penduduk, yang masuk 10 besar penduduk terbanyak didunia. Karena penduduknya banyak maka banyak juga persoalan yang ada, salah satunya adalah sampah. Walaupun sampah di Indonesia tidak sebanyak di Cina dan tidak menempati sepuluh besar negara terbanyak yang menyumbang sampah, namun Indonesia menempati urutan sebelas untuk urutan sampah terbanyak didunia. Nah pada pandemi virus corona (Covid-19) ini sampah di Indonesia mengalami penurunan karena pembatasan aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah. Â Penurunan sampah pada pandemi ini sekitar sepuluh sampai lima belas persen pada kota yang berciri komuter dan pada kota yang berciri tidak komuter terjadi penurunan sekitar satu sampai tiga persen.
Baca Juga: Perjalanan Sampah Ala Negeri Tetangga
Dampak pada Masyarakat
Penurunan sampah ini saya dan tetangga saya juga turut merasakan karena saya tinggal di dekat Sekolah Dasar di sebuah kampung, biasanya pas sebelum pandemi tiap sore ibu saya pasti menyapu jalan karena memang sangat banyak sampah anak-anak sekolah dasar. Saat hujan turun pun selokan sering kali tersumbat dan banjir ke mana-mana. Setelah pandemi ini tidak ada aktivitas apa pun disekolah mungkin kadang ada beberapa guru saja yang ke Sekolah. Setelah adanya pandemi ini lingkungan saya yang awalnya selalu full dengan sampah plastik kini menjadi bersih dan terawat, jika hujan pun selokan tidak mampat.
Penyebab Menurunya Sampah
Tidak hanya di lingkungan saya saja, sampah yang menurun ini juga terjadi hampir di setiap daerah. Penyebab sampah turun adalah karena sumber sampah yaitu pusat perbelanjaan dan perkantoran yang aktivitasnya menurun, sehingga sampahnya pun ikut menurun. Selain pusat perbelanjaan dan perkantoran, penyumbang sampah terbesar lainya adalah tidak adanya aktivitas di sekolah dan perkuliahan, yang biasanya menyumbang sampah plastik dari cimol, cilor, cireng dan makanan lain kini tidak ada lagi. Masyarakat pun masih dianjurkan oleh pemerintah untuk tetap di rumah saja jika tidak ada keperluan yang penting, kebijakan ini juga memberi pengaruh pada penurunan sampah karena yang biasanya banyak jajanan di pinggir jalan sekarang berkurang, banyak juga wisata yang ditutup serta kegiatan pariwisata juga banyak yang tidak beroperasi, sehingga sampah-sampah yang membeludak di tempat wisata sekarang jadi semakin berkurang jumlahnya.
Baca Juga: Selalu Ada Sisi Baiknya: Perubahan Membawa Harapan Baru di Tengah Pandemi Covid-19
Penyebab Melonjaknya Sampah Lagi
Meskipun pusat perbelanjaan, sekolah dan tempat lain banyak yang tutup tetapi sampah dari sektor rumah tangga semakin meningkat dikarenakan banyaknya sampah dari perbelanjaan daring dan pesan antar  yang semakin meningkat selama pandemi ini. Selain itu pemakaian masker yang sekali pakai serta pemakaian face shield juga merupakan sumber sampah baru. Untungnya melonjaknya tingkat masker sekali pakai terjadi saat awal pandemi saja, sekarang masyarakat sudah menemukan alteratif lain yaitu menggunakan masker yang bisa dicuci lalu dipakai kembali. Selain itu yang menjadi sumber sampah lainya adalah sampah medis yang semakin banyak, seperti aktivitas, fasilitas medis dan Alat Pelindung Diri (APD) yang pemakaiannya hanya sekali saja. Sampah medis pada pandemi ini memang sangat membeludak dan untuk mengelola sampahnya juga harus benar karena risiko jika tercemar sampah medis adalah bisa terinfeksi virus.
Baca Juga: Melihat Sisi Positif Pandemi Covid-19 dari Segi Lingkungan
Nah, agar sampah tidak semakin banyak di mana-mana selama pandemi ini, kita bisa memulainya dari diri kita sendiri yaitu bisa dimulai dari tidak keluar rumah kecuali ada hal yang mendesak saja, kurangi jajan di luar, mencari alternatif lain saat ingin menggunakan plastik misalnya saat ingin berbelanja kita membawa tas yang ramah lingkungan , jika ingin membeli jajanan atau minuman diusahakan bawa wadah sendiri dari rumah, selain itu kita dapat menggunakan kembali sampah yang akan kita buang.
Tsania Ikhlasul Khaq
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret
Editor: Diana Pratiwi