Perjalanan Sampah Ala Negeri Tetangga

Sampah Ala Negeri Tetangga

Sampah merupakan salah satu permasalahan terbesar bagi dunia dari masa ke masa. Seakan-akan masalah sampah akan tetap abadi dan tak akan berkurang sedikit pun. Sebuah studi menyatakan bahwa, setiap negara mampu menghasilkan hingga 1.3 miliar ton setiap tahunnya. Tentu saja ini naik sekitar 5% dari tahun sebelumnya. Bahkan diperkirakan pada 2025 jumlah ini akan naik mencapai 2.2 miliar ton.

Sejak 50 tahun yang lalu industri yang akan menghasilkan limbah plastik makin meningkat drastis. Bahkan tahun 2013 saja produksi plastik mencapai 299 juta ton. Tentu saja jumlah ini akan semakin meningkat mengingat makin banyaknya permintaan dari konsumen. Ini merupakan masalah lingkungan hidup yang serius bagi kita. Angka di atas menegaskan bahwa jumlah sampa dunia sama sekali tidak mengalami pengurangan dan malah mengalami peningkatan yang sedikit demi sedikit namun secara konsisten terus bertambah setiap tahunnya.

Sebagian besar potongan plastik dari Amerika Serikat, Eropa, dan negara lain telah membentuk sistem pengumpulan untuk dikirim ke China. China menerima sekitar 56 persen impor sampah berbahan plastik di seluruh dunia. Beberapa bukti tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar plastik impor ini diolah kembali. Pengolahan dilakukan dengan teknologi rendah, di fasilitas tanpa kontrol perlindungan lingkungan yang cukup, seperti pembuangan air limbah.

Bacaan Lainnya

World Trash Data

Saat dunia mengalami krisis penangan sampah dan para ilmuan dunia mencari solusi penanganan yang aman, negara tetangga kita yang tidak lebih besar dari jakarta yaitu singapura justru sudah memiliki solusi penanganan masalah sampah dengan metode yang cerdas. Singapura memiliki cara khusus untuk menangani sampah, hal ini dikarenakan singapura tidak memiliki wilayah yang luas sehingga mereka sangat mengapresiasi setiap meter tananh di negara mereka.

Jika setiap negara memiliki TPA untuk membuang sampah mereka yang mengakibatkan sampah tertimbun berhari-hari bahkan bertahun-tahun, singapura hanya memerlukan waktu satu hari saja untuk memproses sampah mereka tanpa perlu menimbun.

Teknologi Pengolahan Sampah Ala Singapura

Singapura memiliki wilayah sekitar 725,7 km2 dengan penduduk sekitar 5.683 penduduk, bisa dibayangkang jika seluruh keluarga di singapura menghasilkan sampah setiap harinya dan cara pengolahannya salah mungkin disetiap jalan disingapura sampah akan berserakan dimana mana. Maka dari itu para ilmuan dan pemerintah singapura menemukan solusi dari permasalahan mereka tentang sampah ini.

Sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan dan diangkut ke sebuah bangunan dengan cerobong asap mirip pabrik. Ya, itu adalah sebuah kawasan yang dibangun khusus oleh pemerintah singapura untuk penanganan sampah mereka. Sampah itu dibakar oleh dengan suhu mencapai 1000 celcius tanpa henti, sehingga sampah tersebut hanya membutuhkan 24 jam saja untuk musnah. Sangat menajubkan bukan? Ya tentunya ini bisa dibilang yang terbaik di asean bahkan di asia.

Kemudian timbulnya sebuah pertanyaan, lalu setelah dibakar habis apa seperti itu saja? Tentunya limbah asap dari pembakaran bisa mencemari udara? Lah ini bedanya singapura, mereka tentu saja tidak sampai disitu dari pembakaran tersebut singapura mampu menghasilkan sebuah sumber daya energi listrik yang dapat menerangi seluruh negeri mereka.

Panas dari pembakaran tersebutlah yang menghasilkan listrik, dan mampu menjadi sekitar 30% pasokan listrik negeri mereka. Jadi, dari pembakaran tersebut, asap yang dihasilkan diklaim aman untuk dihirup manusia dan tidak akan mencermari lingkungan. Bahkan abu dari sisa pembakaran tersebut juga dimanfaatkan untuk membuat sebuah pulau buatan yang letaknya tidak jauh, hanya sekitar 8km dari negara tersebut.

Pulau hasil limbah itu juga aman bagi ekosistem laut mereka dan bahkan kini pemerintah sedang membuat rencana untuk menghijaukan pulau tersebut.

Indah Permata Sari
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Editor: Muhammad Fauzan Alimuddin

Baca Juga:
Peduli Sampah
IPKOS (Inovasi Produk Kreatif Olahan Sampah) Desa Pesantren
Randu Alas: Menuju Desa Sadar Pengolahan Sampah

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI