PASSOMPE II: Annyorong Lopi bersama IKAMI Sulsel Cabang Surabaya

PASSOMPE II
Kegiatan IKAMI Sulsel Cabang Surabaya (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Surabaya, 22 Desember 2024 – Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia (IKAMI) Sulawesi Selatan Cabang Surabaya sukses menyelenggarakan pementasan “Passompe II: Annyorong Lopi” yang digelar untuk mempererat kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai budaya Bugis-Makassar di tanah perantauan.

Kegiatan ini berlangsung dengan meriah di gedung berkapasitas 750 orang Gedung Teater Balai Pemuda Kota Surabaya pada 22 Desember 2024.

Passompe” yang berarti “perantau” dalam bahasa Bugis, menjadi nama kegiatan untuk menggambarkan semangat perjuangan dan kemandirian masyarakat Sulawesi Selatan dalam merantau. Sementara itu, “Annyorong Lopi” yang berarti “mendorong perahu” adalah tradisi yang berasal dari Bulukumba dengan makna kolaborasi dan gotong royong dalam mewujudkan tujuan bersama.

Baca juga: Sejarah IKAMI Sulsel

Bacaan Lainnya

Pementasan ini ditonton oleh kurang lebih 700 tamu undangan yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Pagelaran ini menampilkan tari-tarian khas Sulawesi Selatan seperti Tari Paduppa, Tari Pakarena, hingga Tari 4 Etnis yang penuh semangat.

Ketua IKAMI Sulsel Cabang Surabaya, Muhammad Arjun, S.Sos menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan kepada masyarakat umum khususnya masyarakat Surabaya.

Pementasan Annyorong Lopi adalah bukti nyata bahwa budaya lokal tetap bisa hidup dan relevan di era modern ini. Kami ingin menciptakan kebanggaan bagi generasi muda terhadap warisan leluhur kita,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini IKAMI Sulsel Cabang Surabaya akan terus berkomitmen untuk menjadi pelaku pelestarian budaya Sulawesi Selatan.

Kami dari IKAMI SULSEL Cabang Surabaya sebagai organisasi yang memiliki komitmen penuh, dalam pelestarian budaya dan nilai-nilai luhur Sulawesi Selatan akan terus berupaya menjadi pelaku pelestarian meskipun tentu saja dihadapkan dengan berbagai macam persoalan dan keterbatasan,” tambahnya.

Baca juga: IKAMI Sulsel dari Periode ke Periode

Ketua IKAMI Sulsel Cabang Surabaya sempat mengeluhkan biaya sewa gedung yang kurang ramah di kantong mahasiswa.

Dalam prosesnya sampai kami bisa pentas di gedung ini, gedung yang berkapasitas kurang lebih 750 orang ini, persoalan yang kami lalui tak sedikit, mulai dari penyesuaian tanggal dengan pengelola gedung, minimnya support dan dukungan, hingga pada persoalan biaya sewa gedung yang jumlahnya tak sedikit,” keluhnya

Saya hitung-hitung kalau panitia dan semua yang hadir dalam kegiatan ini misalnya urunan 20rb untuk kegiatan ini tentu masih kurang banyak“, candanya.

Ia berharap pementasan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh organisasinya saja, tapi bisa diikuti oleh organisasi mahasiswa daerah lain yang ada di Surabaya.

Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya dilaksanakan oleh IKAMI Sulsel saja, tapi organisasi daerah lainnya di Surabaya, atau kalau boleh ada pementasan besar yang tak hanya melibatkan satu organisasi mahasiswa daerah saja. Hal ini dapat menjadi wajah baik untuk Kota Surabaya sebagai kota yang cinta terhadap bukan saja budaya yang ada di Surabaya, di Jawa Timur, tetapi budaya nasional“, tutupnya.

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses