Pedoman Kehidupan dalam Pancasila

Pedoman Kehidupan dalam Pancasila

Manusia dari pandangan saya merupakan makhluk hidup yang memiliki kebebasan berkehendak paling besar di bumi ini. Yang dimana hal ini menjadi salah satu alasan yang mendasari pembuatan pedoman untuk mengatur sesuatu, sehingga manusia lebih teratur.

Pembuatan pedoman juga bukan semata-mata untuk mengekang kehendak bebas, melainkan memberikan arahan agar manusia mempunyai harapan dan mengalami pembangunan diri. Berdasarkan tulisan diatas, mungkin akan membuat kita bertanya apa pedoman yang kita miliki sebagai warga negara indonesia.

Pedoman yang kita miliki dan dekat dengan kita warga Indonesia adalah Pancasila, yang merupakan bentuk Ideologi paripurna. Keberadaan pancasila sendiri sangatlah penting bagi bangsa indonesia, yang dimana keberadaannya membuat bangsa ini tidak hanya hidup namun memiliki kehidupan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pancasila merupakan bentuk ideologi paripurna, dan kita bisa bilang sebagai ideologi yang berasal dari pemikiran bangsa indonesia sendiri. Pancasila yang berasal dari pemikiran bangsa indonesia dan untuk bangsa indonesia ini, menjadikan manusia sebagai sentralnya.

Baca Juga: Pentingnya Penegakan Nilai-Nilai Pancasila dalam Ekonomi dan Pendidikan

Menjadikan manusia sebagai sentral dari Pancasila dapat dilihat dari isi pancasila itu sendiri. Isi dari pancasila menggambarkan bagaimana kehidupan yang diharapkan para pendahulu kita untuk bangsa indonesia ini. Selain menggambarkan kehidupan bangsa indonesia, Pancasila juga menjadi jembatan dari kebhinekaan yang ada agar kita bangsa indonesia bisa saling berdampingan.

Gambaran Kehidupan Bangsa Indonesia Dilihat dari Pancasila

Setelah membaca paragraf sebelumnya, jadi seperti apa gambaran kehidupan bangsa yang ada di Pancasila ?. Menurut saya sendiri gambaran kehidupan yang diharapkan dalam pancasila untuk bangsa Indonesia adalah :

  1. Pada sila pertama yaitu Ketuhanan yang maha Esa, bangsa Indonesia diharapkan untuk mengakui keberadaan Tuhan dan juga menjadi beragama. Hal ini diharapkan agar manusia dapat menjadi padi yang mau merunduk walaupun semakin berisi. Selain itu dalam sila ini Bangsa Indonesia diharapkan memiliki kehidupan yang menerapkan toleransi antar umat beragama.
  2. Pada sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, Mengharapkan sebuah toleransi antar umat manusia dalam seluruh aspek sehingga tidak timbulnya isu SARA.
    Penekanan toleransi ini bertujuan agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang saling menghargai, mencintai, berkepala dingin dalam memecahkan sesuatu, dan menjunjung tinggi kesetaraan umat manusia agar timbul keadilan yang tidak memandang bulu.
  1. Pada sila ketiga yaitu persatuan Indonesia, Menitikberatkan pada rasa cinta akan negara, bhinneka tunggal ika, dan bela negara. Bangsa Indonesia diharapkan mampu mempertahankan kesatuan Indonesia dengan cara tidak mementingkan satu golongan saja, namun harus juga melihat golongan yang lain sehingga tidak terjadi perpecahan. Yang pada akhirnya bangsa Indonesia diharapkan menjadi bangsa yang mampu dan mau mempertahankan kesatuan negara Indonesia.
  2. Selanjutnya pada sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, Bangsa Indonesia diharapkan memiliki kehidupan yang penuh dengan musyawarah yang didasarkan atas kepentingan bersama.
    Dan juga pada sila ini bangsa Indonesia diharapkan mampu percaya wakil-wakil yang telah mereka dalam pemerintahan, dan wakil-wakil tersebut harus dapat memimpin dengan menjunjung tinggi nilai keadilan serta kesetaraan.
  1. Dan yang terakhir sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Memiliki inti agar warga negara yang dipercayakan untuk memegang kekuasaan, ataupun warga negara yang memiliki kekuatan lebih dari warga negara yang lain tidak melakukan tindakan yang menekan golongan yang berbeda dengan mereka. Dan juga diharapkan bangsa Indonesia dapat memakai sumber daya yang dimiliki bersama dengan adil tanpa ada monopoli atau memprioritaskan suatu golongan.

Baca Juga: Bernaung dan Menaungi Pancasila

Berdasarkan opini yang telah saya sampaikan mengenai harapan pancasila akan bentuk gambaran kehidupan bangsa Indonesia. Kita dapat melihat dengan jelas bahwa secara garis besar pancasila berharap warga negara Indonesia atau bangsa Indonesia tidak hanya sekedar “hidup”.

Tidak sekedar “hidup” ini maksudnya adalah kita tidak hanya menjadi warga negara yang apatis dan tidak terhubung dengan satu sama lain, atau bisa dibilang menjadi warga negara yang tidak memiliki kecintaan akan Indonesia.

Yang dimana bertentangan dengan pancasila yang mengharapkan bangsa Indonesia memiliki kehidupan, yaitu warga negara mampu terhubung satu sama lain dan sama-sama memiliki keinginan untuk menjaga kesatuan serta memajukan negara Indonesia.

Mungkin setelah membaca ini kita jadi berpikir apakah kita mampu mewujudkan harapan tersebut? Apalagi kita tau atau melihat kenyataan adanya segelintir individu yang melanggar nilai-nilai kehidupan yang ada di pancasila. Walaupun begitu, hal yang kita perlu pegang teguh adalah rasa cinta kita akan Indonesia, mewujudkan semangat bhinneka tunggal ika, dan taat akan hukum.

Baca Juga: Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Penanaman Karakter Belajar Bagi Siswa SD dalam Pembelajaran Daring

Selain itu, kita tidak lupa melihat kesalahan atau peristiwa yang terjadi sebagai pelajaran bagi kita semua sehingga tidak terulang kembali. Dengan begitu kita sebagai bangsa Indonesia seiring berjalannya waktu dapat menjadi bangsa yang lebih baik, dan kita sebagai warga negara bisa hidup lebih sejahtera sesuai dengan harapan yang ada di dalam pancasila itu sendiri.

Kenny Yesaya Gunawan
Mahasiswa Psikologi
Universitas Kristen Krida Wacana

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI