Pemahaman Alat Fisioterapi pada Ultrasound

ultrasound

Fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi untuk menghindari atau meminimalkan keterbatasan fisik akibat cedera atau penyakit.

Fisioterapi bisa dilakukan pada pasien dari semua rentang usia dengan berbagai macam tujuan, mulai dari meredakan sakit punggung hingga persiapan olahraga dan persalinan.

Ultrasound adalah suatu alat pencitraan yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit dan kondisi kesehatan lainnya. Alat ini memiliki kemampuan untuk menciptakan gelombang suara yang akan menimbulkan gema ketika disorotkan ke dalam tubuh. Gelombang-gelombang ini kemudian akan menciptakan gambar yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mendiagnosis penyakit atau kondisi pasien pada saat itu.

Bacaan Lainnya
DONASI

Ultrasound umumnya dikenal sebagai ultrasonografi atau sonografi.

Baca juga: Terapi Latihan untuk Membantu Pemulihan Cedera Olahraga

Cara Kerja Ultrasound

Terapi ultrasound memiliki banyak tingkat, tergantung pada frekuensi dan intensitas dari suara yang digunakan. Tingkat keragaman yang tinggi ini sangat menguntungkan untuk alat terapeutik karena terapis dapat menyesuaikan intensitas terapi agar sesuai dengan penyakit yang ditangani. Namun pada dasarnya terapi ultrasound bekerja dengan menggunakan gelombang suara yang ketika dipancarkan pada bagian tertentu tubuh dapat meningkatkan suhu dari jaringan tubuh yang rusak.

Untuk pengobatan muskuloskeletal, terapi ultrasound bekerja dengan dua cara:

  1. Mempercepat proses penyembuhan dengan memperlancar aliran darah di bagian tubuh yang mengalami gangguan.
  2. Menyembuhkan peradangan dan edema (penimbunan cairan), sehingga dapat mengurangi rasa sakit.

Resiko Terapi Ultrasound 

Risiko tersebut meliputi:

  1. Luka bakar akibat terapi ultrasound
  2. Pendarahan akibat terapi mekanis
  3. Efek biologis yang tidak terlalu berpengaruh namun tidak dapat diperkirakan

Namun, karena terapi ultrasound hanya menggunakan gelombang suara sebagai komponen utama dalam pengobatan, terapi ini tidak memiliki risiko bahaya seperti terapi lainnya seperti bahaya dari terapi radiasi. Selain itu, pasien tidak berisiko terkena kanker, walaupun terapi ultrasound dilakukan berkali-kali dan jumlah gelombang suara yang dikenakan pada pasien bertambah.

Baca juga: Manfaat Fisioterapi Kecantikan

Indikasi Terapi Ultrasound

  1. Pemendekan otot atau spasme otot.
  2. Pemendekan jaringan lunak lain seperti kapsul sendi, ligamen, dan tendon yang menyebabkan keterbatasan gerak sendi dan nyeri.
  3. Peradangan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
  4. Nyeri sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
  5. Luka yang sulit sembuh.
  6. Trauma pada sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
  7. Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi oleh jaringan lunak pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
  8. Stimulasi pertumbuhan tulang pada patah tulang.

Kontraindikasi Terapi Ultrasound

Terapi Ultrasound merupakan salah satu jenis terapi yang relatif paling aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini.

Kontraindikasinya meliputi:

  1. Tumor atau kanker.
  2. Kehamilan.
  3. Menggunakan alat pacu jantung.
  4. Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement atau sering disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi penggantian sendi.
  5. Gangguan perdarahan terutama thrombophlebitis.
  6. Terapi Ultrasound tidak boleh diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.

Baca juga: Penanganan Nyeri Leher dalam Fisioterapi

Efek Samping Terapi Ultrasound

Secara umum terapi ultrasound sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi efek samping, bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi:

  1. Panas yang dapat menimbulkan kemerahan pada kulit dan terasa perih.
  2. Bertambah nyeri bila intensitas terapi yang diberikan terlalu besar dan teknik pemberian terapi ultrasound stasioner atau tidak bergerak.
  3. Pada pemberian terapi Ultrasound Phonophoresis menggunakan obat-obatan topikal tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal dan kemerahan pada kulit.

Gel ultrasound sendiri sebagai media perantara gelombang ultrasound sebagian besar berbahan dasar air sehingga tidak pernah menimbulkan reaksi alergi pada kulit, kecuali ada beberapa gel ultrasound yang di dalamnya sudah mengandung obat tertentu atau pengharum.

Penulis: Muhammad Yazid Syukrillah
Mahasiswa Jurusan Fisioterapi Universitas Binawan

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI