Diabetes mellitus (DM) ialah salah satu penyakit yang cukup umum di telinga masyarakat. Beberapa orang mengenal penyakit ini dengan sebutan kencing manis. Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula didalam darah.
Apabila glukosa atau gula menumpuk di dalam darah dan tidak dapat diserap dengan baik, maka akan menyebabkan gangguan pada organ tubuh dan berbagai masalah kesehatan.
Diabetes dapat disebabkan karena gangguan metabolisme, yaitu tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau insulin tidak bisa bekerja dengan baik. Insulin merupakan hormon yang mengatur kadar gula di dalam darah.
Terdapat dua jenis diabetes mellitus yaitu, diabetes mellitus tipe I yang terjadi akibat tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup dan diabetes mellitus tipe 2 disebabkan karena penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. Meskipun bukan penyakit menular, namun diabetes mellitus termasuk salah satu masalah kesehatan yang besar.
Dikutip dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki posisi ketujuh dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi. Kebanyakan dari penderita diabetes mengidap diabetes mellitus tipe 2. Menurut WHO (2016), sebanyak 7,0% penduduk Indonesia mengalami diabetes mellitus tipe 2.
Berdasarkan Internasional Diabetes Federation (IDF), diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia menempati urutan ketiga dari sepuluh negara, di mana urutan pertama China dan kedua Amerika Serikat. Hal ini berarti penduduk yang berisiko tinggi untuk menderita diabetes mellitus akan terus meningkat.
Peningkatan prevalensi penderita diabetes mellitus di Indonesia dari tahun ke tahun disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, pola makan yang tidak baik, makanan yang tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik atau olahraga. Hal ini  membuat banyak peneliti tertarik untuk mengembangkan obat anti diabetes mellitus.
Obat diabetes oral yang berupa obat-obatan sintetik atau kima sudah banyak menurunkan kadar gula tinggi di dalam darah, namun juga banyak menimbulkan komplikasi dan efek samping obat. Sehingga dibutuhkan obat yang efektif, aman, serta minim efek samping.
Baca Juga:Â Pemanfaatan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
Belakangan ini, pemanfaatan bahan alam sebagai obat antidiabetes merupakan topik yang menarik untuk mencari obat herbal yang dapat bisa menurunkan kadar gula darah. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam flora dan fauna yang bisa dimanfaatakan untuk pengobatan.
Salah satunya adalah penggunaan daun salam untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2. Daun yang mempunyai nama latin Syzygium poliathum ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan bisa digunakan dalam keadaan segar ataupun kering.
Sebenarnya daun salam juga memiliki banyak khasiat lain diantaranya mengobati kencing manis, kolesterol, dan hipertensi. Untuk pengobatan diabetes, yang digunakan adalah air rebusan daun salam tersebut.
Penelitian dari Rizki, dkk (2020) yang melakukan percobaan terhadap seorang partisipan yang mengalami diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar gula yaitu 260 mg/dl dan diberi minum rebusan daun salam 2 kali sehari pada pagi dan sore selama 3 hari.
Saat dilakukan pengecekan kembali setelah diberikan terapi rebusan daun salam, gula darah partisipan yaitu 179 mg/dL. Hasil tersebut membuktikan bahwa rebusan daun salam dapat menurunkan kadar gula dalam darah partisipan.
Hasil penelitian dari M. Fathur Rahman (2018) terkait dengan pengaruh air rebusan daun salam terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2, menunjukkan bahwa daun salam dapat menurunkan kadar gula darah dari 239 mg/dl menjadi 209 mg/dl.
Mungkin kita juga akan bertanya-tanya, mengapa daun salam mampu mampu menurunkan kadar gula darah? Dari penelitian yang dilakukan oleh Widyawati, dkk (2014) analisis fitokimia menunjukkan terdapat kandungan minyak esensial, tanin, flavonoid, dan terpenoid dari daun salam. Flavonoid adalah salah satu senyawa yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit diabetes mellitus tipe 2 termasuk penyakit yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Hal ini menarik perhatian para peneliti untuk melakukan pengembangan obat diabetes terutama pada pengobatan herbal.
Salah satunya penggunaan daun salam. Beberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa daun salam bermanfaat dalam mengatasi diabetes mellitus tipe 2 karena daun salam mempuyai senyawa bernama flavonoid yang dapat menurukan kadar gula darah dan  daun salam dapat dikonsumsi dengan cara meminum air rebusannya.
Penulis:
Yosha Andri Desvi
Mahasiswa Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News