Pemanfaatan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) untuk Menurunkan Kadar Asam Urat

Daun Salam
Daun Salam (Sumber: Media Sosial dari pixabay.com)

Daun salam adalah tanaman herbal yang di mana sering kita gunakan sebagai bumbu penyedap masakan karena daun salam sendiri memiliki aroma yang khas. Selain digunakan sebagai penyedap untuk masakan, daun dan minyak dari daun salam sendiri juga berguna sebagai bahan obat. 

Manfaat daun salam untuk kesehatan tubuh diantaranya  untuk menurunkan gula darah, mengatasi rematik, maag, telat haid, sakit perut, ramuan penyejuk, bahkan sebagai pembasmi kecoa. Selain itu, daun salam juga dapat kita gunakan sebagai salep rubefacient, yang dimana berfungsi meningkatkan sirkulasi darah pada kulit.  

Daun salam mengandung suatu vitamin dan senyawa baik, dari kandungan inilah yang membuat daun salam memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, daun salam juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti flavonoid, tanin, dan polifenol, serta beberapa vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B6, serat, dan magnesium.  

Bacaan Lainnya
DONASI

Daun salam juga memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh seperti membantu menambah kesehatan sistem kekebalan tubuh, memperlancar pencernaan, mengurangi faktor risiko diabetes tipe 2, memperlancar pernapasan, melawan infeksi jamur, mengurangi stres dan kecemasan, mengontrol peradangan, melindungi kesehatan jantung, serta mengatasi masalah rambut.  

Daun salam mampu mengurangi jumlah urease dalam tubuh, yang dimana ketika tidak seimbang dapat menyebabkan beberapa gangguan lambung, termasuk batu ginjal. Namun, efek samping dari konsumsi daun salam juga perlu diwaspadai, seperti sulit dicerna tubuh jika dikonsumsi utuh, mengganggu kontrol gula darah, dan memperlambat sistem saraf pusat.

Baca juga: Pengaruh Air Rebusan Daun Salam (Syzgium Polyanthum. W) dalam Menurunkan Kadar Asam Urat

Gout merupakan suatu penyakit progresif akibat deposisi kristal MSU (Monosodium Urat) pada persendian, ginjal, serta jaringan ikat lain sebagai akibat hiperurisemia yang telah berlangsung secara kronik. Gout mengenai 1-2% populasi dewasa, dan merupakan kasus artritis inflamasi terbanyak khususnya pada pria.

Prevalensi penyakit gout diperkirakan antara 13,6 per 1000 pria dan 6,4 per 1000 wanita. Prevalensi gout meningkat sesuai umur dengan rerata 7% pada pria umur >75 tahun dan 3% pada wanita umur >85 tahun.

Gout dapat terjadi karena penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan yang ditandai dengan adanya serangan berulang dari peradangan sendi yang akut.

Penggunaan obat sintetis ketika kita konsumsi dalam jangka waktu yang lama atau jangka panjang akan menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, pengobatan herbal masih perlu dilakukan sebagai pengobatan alternatif selain dengan harga yang murah, mudah diperoleh, mudah dibuat sendiri dan bahkan tidak memiliki efek samping yang dapat membahayakan tubuh.

Seperti penggunaan pada tumbuhan  (Syzygium polyanthum Wight) yang biasanya digunakan sebagai bahan pelengkap rasa atau bumbu masakan, ternyata daun salam ini juga memiliki khasiat yang sangat besar dalam dunia kedokteran seperti bagian akar yang digunakan sebagai obat gatal serta daun yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat, kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes), gastritis dan diare.

Tanaman Daun salam memiliki banyak kandungan bahan aktif di dalamnya antara lain flavonoid, tanin, dan minyak atsiri 0,05 % yang terdiri dari eugenol dan sitrat (Winarto, 2004). Senyawa flavonoid sebagai anti oksidan yang dimana dapat menghambat kerja enzim xantin dan oksidase, sehingga produksi asam urat menjadi berkurang.

Kandungan pada minyak atsiri 0,05 %,  daun salam juga berfungsi sebagai anti inflamasi dan meningkatkan sirkulasi dalam darah. Selain dari pada itu, daun salam merupakan tumbuhan yang juga mempunyai efek farmakologis  sebagai peluruh kencing (diuretik) dan sebagai penghilang nyeri (analgetik). 

Daun salam dapat memperbanyak produksi urin, sehingga daun salam ini dapat menurunkan kadar asam urat di dalam darah, sedangkan sebagai analgetik, daun salam mampu menghilangkan rasa nyeri ketika berjalan.

Hasil penelitian pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat lansia menunjukan bahwa pada penderita Asam Urat setelah diberikan air rebusan daun salam (syzygium polyantum) mengalami penurunan kadar asam urat. Di mana sebelum diberikan air rebusan daun salam ditemukan bahwa 15 orang responden memiliki rerata kadar asam urat darah 8,8 mg/dl.

Berdasarkan hasil uji statistik dari uji t test bahwa p-value 0,001<0,05 ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara nilai rata-rata kadar asam urat darah sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun salam pada penderita Asam Urat (Alvita and Irma, 2018).  

 

Penulis: Sindi Tamia
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI