Banyak hal yang bisa menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu adalah pola hidup masyarakat pada saat ini. Pola hidup tidak sehat sudah menjadi kebiasaan masyarakat di pedesaan dan perkotaan.
Pola hidup yang tidak sehat tanpa disadari dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.Salah satunya adalah asam urat seperti yang dikenal dalam dunia medis dengan sebutan hiperurisemia.
Penyakit gout atau biasa yang dikenal dengan asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kristal natrium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan metabolit akhir purin, salah satu komponen asam nukleat dalam inti sel manusia.
Kadar asam urat yang meningkat dapat menimbulkan penyakit pada tubuh seperti nyeri rematik dan nyeri sendi. Gejala ini paling sering berada di bagian bawah ibu jempol kaki dan terkadang juga terdapat ditelapak kaki,pergelangan kaki bahkan bisa pada lutut dan siku tangan.
Menurut penelitian Doherty (dalam helvi) 2018, faktor jenis kelamin pada penyakit asam urat adalah 4:1 pada pria di bawah usia 65 tahun dan menurun menjadi 3:1 pada wanita di atas 65 tahun.
Pada prevalensi penyakit asam urat lebih tinggi pada pria karena hiperurisemia dipengaruhi oleh hormon estrogen, fungsi hormon salah satunya adalah mengeluarkan asam urat dari dalam tubuh. Pada Pria tidak memiliki estrogen sehingga kesulitan mengekresikan asam urat.
Ada banyak faktor resiko yang dapat mempengaruhi serangan penyakit asam urat adalah: umur, kelebihan berat badan (obesitas), makanan mengandung tinggi purin, dan mengkonsumsi alcohol secara berlebihan. Selain itu terdapat obat-obatan yang dapat memicu peningkatan asam urat, kerusakan sendi, dan stres.
Penyakit asam urat biasanya ditandai dengan adanya rasa nyeri atau “nyeri rematik” yang terjadi pada tulang dan persendian. Terkadang menimbulkan rasa sakit yang sangat mengganggu pasiennya.
Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh meningkatnya kristal asam urat yang berbentuk menyerupai jarum terutama pada bagian tertentu seperti persendian.
Terdapat beberapa Makanan tinggi purin antara lain hati, jeroan, makanan laut,alkohol, dan makanan kemasan. Makanan yang terdapat purin dalam jumlah sedang antara lain daging sapi, kerang, kacang-kacangan, brokoli, bayam, kacang hijau, jamur, daun singkong, daun pepaya, dan kangkung. Makanan yang mengandung purin dalam jumlah kecil antara lain keju, susu, telur, sayuran, dan buah-buahan .
Menurut penelitian sari & syamsiah (dalam vechya) 2019, penanganan yang dapat mencegah meningkatnya kadar penyakit asam urat antara lain dengan mengontrol makanan yang di konsumsi, menghindari makanan tinggi purin, mencukupi kebutuhan pada vitamin dan mineral, rutin berolahraga, berhenti merokok, mengelola stres, dan memberikan obat. Pengobatan lain yang dapat mengatasi kadar asam urat tinggi adalah pengobatan dengan tanaman herbal.
Baca Juga: Pengaruh Air Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
Rebusan daun salam memang sudah lama dikenal sebagai tanaman herbal yang berpotensi menurunkan kadar asam urat. Daun salam dengan nama latin (Syzygium polyanthum) memiliki senyawa aktif diantara flavonoid dan tanin yang diyakini memiliki efek menguntungkan dalam mengatasi masalah asam urat.
Salam adalah nama pohon yang menghasilkan daun rempah digunakan dalam masakan Indonesia. salam Ini adalah pohon abadi, tingginya mencapai 30m. Daun salam Aromanya dihasilkan ketika diperas sehingga menimbulkan aroma.
Tanaman ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai tambahan bumbu dapur dan juga memiliki manfaat sebagai obat. Secara medis daun salam dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit diantaaranya seperti kadar kolesterol tinggi, kencing manis, hipertensi , sakit maagh, dan diare, komponen kimia pada daun salam memiliki potensi untuk obat asam urat (Wijayakusuma, 2010).
Daun salam merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak khasiat , selain digunakan sebagai bumbu dapur juga dimanfaatkan untuk obat herbal.
Daun pada salam memiliki banyak kandungan didalamnya, kandungan pada daun salam seperti minyak atsiri,asam sitrat, mengandung eugenolamina dan flavonoid. Flavonoid dalam daun salam ini mempuyai manfaat untuk menurunkan asam urat (Nurcahayani, 2017).
Menurut penelitian Ardhianti (2013), daun salam mengandung senyawa-senyawa seperti minyak atsiri, tanin, dan flavonoid. Pada Minyak atsiri mengandung minyak lemon dan eugenol yang bersifat antibakteri dan memiliki aroma yang sedap.
Tanin memiliki daya pereduksi dan memiliki peran penting dalam menyerap dan menetralisir radikal bebas dan penguraian peroksida.
Flavonoid adalah senyawa yang memiliki manfaat sebagai antioksidan yang mampu bekerja dengan penghambat enzim xantin oksidase yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin dan asam urat, oleh karena itu dapat mengurangi produksi asam urat yang berlebih dalam darah.
Baca Juga: Efektivitas Rebusan Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Pasien Hipertensi
Pada Terapi dengan menggunakan rebusan air daun salam di gunakan dengan cara diminum . Berikut cara pembuatan rebusan air daun salam (Suriana.2014).
- Peralatan dan bahan yang digunakan antara lain: 10 helai daun salam, air 300ml (3 gelas), kompor, wajan, penyaring, gelas takar.
- Cara merebus daun salam dalam air: Cuci daun salam, masukkan air ke dalam panci lalu rebus hingga mendidih. Setelah air mendidih, daun salam dimasukkan dan tunggu beberapa menit hingga air mendidih hingga tersisa 150 ml (1 gelas), lalu saring.
- Cara minum: hasil rebusan yang diperoleh diminum pagi dan sore, masing masing 75ml dikonsumsi selama 1 minggu/7 hari. Perhatian : Jangan minum alkohol saat mengonsumsi air rebusan daun salam.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Vendi (2020),analisis data menggunakan uji T mendapatkan nilai ρ = 0,000, dimana nilai ρ < 0,05 maka H1 diterima yang berarti pemberian air rebusan daun salam berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat.
Setelah diberikan air rebusan daun salam sebanyak 200 ml/hari selama 7 hari berpotensi dapat menurunkan kadar asam urat. Hal ini disebabkan adanya kandungan flavonoid yang dapat menghambat xantin oksidase. Oleh karena itu rebusan air daun salam memiliki kemampuan untuk mengurangi produksi asam urat yang berlebih dalam darah .
Penulis: Atika Rahmayani
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News