Pemanfaatan Potensi Alam dan Budaya Desa Taman Ayu Pronojiwo

Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai potensi alam. Saat ini masyarakat di berbagai wilayah mulai mengerti akan pentingnya mengelolah sebuah potensi. Contoh berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan, seperti wilayah yang memiliki potensi tanah yang bagus, apabila tanah dari sebuah wilayah memiliki kesuburan yang tinggi, maka tumbuhan atau tanaman yang ditanam akan banyak menghasilkan.

Sebuah potensi tidak hanya dapat dijadikan sebagai lahan tanam saja, namun juga dapat dijadikan objek wisata yang bisa dijual. Adanya keindahan alam dari sebuah wilayah dapat dipasarkan dengan tambahan inovasi dari segi infrastruktur pendukung.

Dari adanya pemanfaatan potensi maka akan menunjang dari segala aspek, mulai dari aspek budaya, sosial, dan ekonomi. Dari aspek budaya manfaat yang akan diperoleh yakni, semakin lestari dan dikenalnya budaya dari sebuah wilayah.

Baca Juga: Sosialisasi Latihan Dayung untuk Pengembangan Olahraga Rekreasi dalam Mendukung Program Desa Wisata

Bacaan Lainnya

Tiap wilayah pastinya memiliki keunikan budaya masing-masing, artikel ini akan membahas terkait potensi budaya dan alam yang ada di Desa Taman Ayu Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Lumajang dikenal dengan daerah yang memiliki alam yang indah.

Semeru dan Tumpak Sewu menjadi ikon Lumajang. Selain itu banyak tersimpan potensi lain di sebuah desa yang jarang diketahui oleh masyarakat. Desa yang memiliki potensi yakni Desa Taman Ayu. Taman Ayu memiliki budaya Jaran Kechak.

Pada hari besar tertentu, seperti acara Suro, acara Agustusan, dan acara Ruat Bumi. Wilayah ini akan mengadakan Festival Jaranan, di mana akan ditampilkan pertunjukan Jaranan, pertunjukan yang ditampilkan yakni tarian Jaranan dan juga Reog.

Pada hari besar ini beberapa pengunjung dari luar Lumajang sering kali berkunjung dan melihat budaya dari Desa Taman Ayu. Potensi budaya yang disuguhkan oleh desa akan tetap lestari dan dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari dalam wilayah saja namun juga luar wilayah Lumajang.

Pada aspek sosial masyarakat dapat berinteraksi dengan pengunjung lain yang berkunjung atau singgah di desa tersebut. Masyarakat Desa Taman Ayu juga mendapatkan budaya baru dari masyarakat luar daerah yang ditinggali.

Baca Juga: Kembangkan Potensi Desa Minggirsari Blitar menjadi Desa Wisata Berbasis Pendidikan dan Kesenian Budaya

Selain memperoleh manfaat budaya dan sosial, masyarakat juga memperoleh manfaat dari segi ekonomi yakni akan menambah pendapatan masyarakat sekitar. Desa Taman Ayu memiliki potensi alam yang saat ini dikembangkan menjadi wisata.

Taman Ayu menawarkan wisata desa di mana untuk pemanduan wisata berkeliling antar tempat akan disediakan dan diantar oleh warga lokal sendiri. Taman Ayu adalah sebuah desa yang menawarkan keindahan puncak yang dapat digunakan untuk melihat senja dan keindahan Semeru dari ujung.

Tidak hanya itu, desa ini juga memiliki air terjun yang tidak kalah indahnya dengan pemandangan puncak Semeru yang dapat dilihat dari puncak. Banyak pihak yang ikut serta untuk mengelolah objek wisata ini. Obyek wisata Taman Ayu tidak hanya dinaungi oleh Badan Usaha Milik Desa, tapi juga dinaungi oleh Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis).

Kelompok Pecinta Lingkungan (KOPLING), dan ada pula dusun yang mengelolah objek wisata itu sendiri. Wisata yang saat ini dikembangkan yakni puncak Damaran, camping ground, dan puncak Seriti. Tempat ini adalah objek wisata yang diminati oleh pendaki, pendaki lokal maupun pendaki Lumajang.

Selain puncak, Tamanayu juga memiliki air terjun yang bernama Air Terjun Coban, yang terletak di Dusun Jago Kereng, dan pengelolah objek wisata tersebut yakni dari masyarakat sendiri. Coban Sriti memiliki curah air yang besar dan deras, untuk itu wisatawan tidak dianjurkan untuk mandi dan berenang di area bawah air terjun.

Baca Juga: Refleksi Desa Wisata di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021

Mayoritas masyarakat yang berkunjung di Coban Sriti ini adalah turis yang memiliki jiwa berpetualang tinggi. Untuk ke Coban Sriti, Kepala Dusun Jago Kereng menawarkan paket trip, di mana paket tersebut tidak hanya untuk mengunjungi wisata Coban Sriti saja, namun juga ada penawaran untuk mengunjungi wisata air terjun Tumpak Sewu yang menjadi salah satu ikon Lumajang.

Paket trip tidak hanya dinaungi oleh pengelola wisata Dusun Jago Kereng saja, namun juga dari pihak pengelola wisata di Desa Sidomulyo. Sebelum adanya paket trip ini. Coban Sriti tidak dikenal oleh masyarakat luas. Namun setelah adanya paket trip yang ditawarkan, masyarakat bahkan turis mengenal dan mengunjungi objek wisata ini.

Desa Taman Ayu tidak hanya memiliki air terjun Coban Sriti saja, desa ini juga memiliki Banyu Pedot yang terletak di Dusun Manggisan, air terjun tinggi menjulang dengan jejeran pepohonan di sampingnya. Berbeda halnya dengan air terjun Coban Sriti, Banyu Pedot ini memiliki akses yang mudah dijangkau dan air yang ada tidak sederas air terjun Coban Sriti, jadi masyarakat masih bisa mandi dan berenang di aliran sungai bawah air terjun.

Namun sayangnya pada saat ini air terjun masih belum dijadikan obyek wisata. Masyarakat yang berkunjung di Banyu Pedot hanya masyarakat lokal saja. Banyaknya kekayaan Desa Taman Ayu mampu menjadi penopang ekonomi masyarakat, apabila dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik.

Masyarakat harus terlibat langsung dalam pengelolahan potensi yang ada. Adanya pemanfaatan potensi alam juga dapat mengurangi pengangguran di desa. Konsep pengelolahan potensi mengajak masyarakat untuk ikut serta berinovasi dan berkreasi.

Penulis: Ratna Indah Lestari
Mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Dosen Pembimbing: Hastanti Agustin Rahayu

Editor: Ika Ayuni Lestari             

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses