Pemeriksaan Widal Slide sebagai Diagnosa Demam Tifoid

Pemeriksaan Widal Slide sebagai Diagnosa Demam Tifoid

Demam tifoid (Salmonella typhi) yaitu penyakit infeksi yang ditimbulkan pada Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B, atau C. Di negara Indonesia demam tifoid terkenal dengan menggunakan istilah penyakit tifus, asal muasal infeksinya yaitu berdasarkan hidangan yang tercemar dengan Salmonella typhi.

Gejala Klinik

  • muncul demam tinggi,
  • sakit kepala.
  • mual,
  • muntah,
  • Buang-buang air,
  • hati & limpa membesar.

Pemeriksaan Serologi Salmonella

1. Tujuan

Untuk mengetahui adanya antibodi khusus pada Salmonella dalam serum pasien

2. Prinsip

Adanya antibodi Salmonella typhi & Salmonella paratyphi pada serum sampel akan bereaksi terhadap antigen yang terkandung pada reagen widal, reaksi dicermati menggunakan adanya aglutinasi

Bacaan Lainnya

3. Cara Kerja

  1. Dengan memakai mikropipet, pipet 40 ul serum pasien dan letakkan dalam slide
    aglutinasi.
  2. Menambahkan 1 tetes (40 ul) suspensi antigen pada slide aglutinasi.
  3. Campur memakai batang pengaduk & goyang slide aglutinasi.
  4. Baca adanya aglutinasi sesudah 1 menit.
  5. Jika masih ada aglutinasi, ulangi cara kerja dengan menggunakan mengurangi volume serum sebagai 20 ul, 10 ul, & 5 ul.

Interpretasi Hasil

Volume Serum40 ul20 ul10 ul5 ul
Titer1:401:801:1601:320

Hasil inspeksi test widal dipercaya positif memiliki arti klinis, berikut ini (Kosasih, 1984)

a. Titer antigen O hingga 1/80 dalam awal penyakit suspek demam tifoid, kecuali pasien yang sudah menerima vaksinasi

b. Titer antigen O lebih dari 1/160  memberi tanda kuat terhadap demam tifoid

c. Titer antigen H hingga 1/40 memberi tanda suspek terhadap demam tifoid kecuali dalam pasien yang divaksinasi jauh lebih tinggi

d. Titer antigen H lebih dari 1/80 memberi tanda adanya demam tifoid.

Aglutinasi dan Non Aglutinasi
Keterangan :
(+) Terjadi aglutinasi
(-) Tidak terjadi aglutinasi

Dari output inspeksi Test Slide Widal dihasilkan output yang bermacam-macam hal ini ditentukan dari faktor-faktor berikut ini :

1. Keadaan Umum

Asupan yang kurang baik bisa merusak pembentukan antibodi.

2. Pengambilan Sampel

Mengambil sampel usahakan dalam minggu ke 2 & 4 dalam waktu sakit & waktu keadaan demam tinggi, lantaran dalam waktu demam bakteri berpengaruh pada genre darah yang dianggap menggunakan bakterimia.

3. Vaksinasi Pada Orang yang Pernah Divaksinasi Titer

Aglutinin O & H semakin tinggi. Umumnya semakin tinggi selesainya 6 bulan hingga 1 tahun,  akibatnya titer aglutinin dalam manusia yang sudah divaksinasi minim memiliki arti klinis.

4. Pemakaian Antibiotik

Pemberian antibiotik misalnya kloramfenikol & tiamfenikol untuk merendahkan titer antibodi, hingga pemberian antibiotik usahakan sehabis inspeksi laboratorium.(Harti & Yuliani, 2012)

Salsabila Dwi Arfiani

Penulis : Salsabila Dwi Arfiani
Mahasiswa Prodi Teknologi Laboratorium Medik Universitas Binawan

Dosen Pengampu : Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd

Referensi :

Harti, A. S., & Yuliani, D. (2012). PEMERIKSAAN WIDAL SLIDE UNTUK DIAGNOSA DEMAM TIFOID.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI