Kehidupan pada zaman sekarang telah jauh berbeda dengan zaman dulu. Di era digital atau yang disebut era modern, hampir semua aktifitas sudah tergantung pada teknologi.
Kita sudah dimanjakan dengan kecanggihan dan kemudahan teknologi untuk melakukan suatu hal yang akan kita lakukan. Dengan kecanggihan dan kemudahan teknologi akan membuat aktifitas dengan efisien dan efektif, akan tetapi teknologi tersebut juga dapat merugikan kita.
Waktu yang terus berjalan, teknologi baru terus berdatangan dan selalu mengandung dampak positif dan negatif. Seperti halnya pada zaman dahulu yaitu zaman primitif ketika manusia menemukan benda tajam, banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari benda tajam tersebut, tetapi pada sisi lain benda tersebut bisa disalah gunakan contonhya membunuh.
Sama halnya juga dengan teknologi digital yang semakin canggih, banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari teknologi tersebut, tetapi didalam teknologi tersebut bisa dijadikan hal-hal negatif yang bisa disalahgunakan.
Saat ini antara anak-anak dengan orang dewasa sangat berbeda, anak-anak yang sekarang sudah lebih bisa menggunakan teknologi daripada orang dewasa.
Seperti halnya sikap dan perilaku anak-anak yang hidup dan tumbuh dalam era digital atau modern sedangkan orang tuanya yang lahir dan tumbuh dalam lingkungan sosial yang masih tradisional yang belum mengetahui teknologi.
Ini akan membuat perbedaan atau kesenjangan antara anak-anak dan orang dewasa dalam hal cara berpikir dan cara berperilaku dalam kehidupannya.
Orang dewasa akan kesulitan dalam mendidik dan mengontrol kegiatan anak-anak yang lebih cakap dalam menggunakan teknologi. Sehingga anak-anak lebih bebas dalam menggunakan teknologi tersebut.
Melalui persoalan tersebut, apakah pendidikan mampu mengatasi pesoalan tersebut? Sedangkan pendidikan dibuat oleh orang dewasa.
Maka dari itu pendidikan perlu upaya untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya yaitu melalui Pendidikan Karakter. Pendidikan Karakter dapat diartikan sebagai berikut pendidikan dalam bahasa Inggris education, berasal dari bahasa Latin educare yang merupakan gabungan kata ”e” yang berarti: ”keluar” dan ”ducere” berarti ”pemimpin” atau ”menarik”.
Dengan kata lain pendidikan diartikan sebagai upaya untuk menarik atau membimbing anak agar seluruh potensi diri bisa keluar atau terealisasi.
Di setiap perubahan zaman, selalu ada tantangan yang baru dan dari perubahan itu setiap manusia memiliki kempauan untuk beradaptasi dengan zaman tersebut. Untuk itu perlunya pendidikan karakter terlebih di berikan sejak dini, dengan begitu setiap manusia bertumbuh dewasa dengan karakter yang sudah dibentuk, sehingga setiap tantangan di setiap perubahan zaman dapat mengatasinya dan mengurangi dampak yang merugikan bagi manusia tersebut.
Selain itu, dengan membangun karakter berati juga mengoptimalkan potensi yang ada. Karakter yang harus dicapai yaitu sikap disiplin, jujur, tanggung jawab, rajin, tidak menyerah, idaliseme, mempunyai cita-cita, dll. Semua ini perlu dibangun secara perlahan tidak bisa semua dicapai dalam hitungan waktu yang cepat.
Di dalam pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada akan berguna bagi kehidupan atau bisa juga merusaknya itu semua tergantung pada karakter yang di miliki. Karakter yang dimilikii mana yang baik atau buruk itu bisa didapat secara bebas dan sadar.
Maka dari itu bila pendidikan kita dengan berorientasi pada pembetukan karakter, kita bisa beradapatasi dengan baik dan tidak perlu takut menghadapi zaman digital atau modern ini. Manusia secara sadar nantinya akan mampu mengatasi setaip masalah dan tantangan yang di hadapinya.
Gayus Soeminto
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Komentar ditutup.