Pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 30 November 2023 Kelompok 97 melakukan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang dibawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Ilham Pakaya, S.T., M.Tr.T. melakukan pengabdian masyarakat di desa Sanankerto. Desa Sanankerto terletak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
PMM Mitra Dosen ini dilakukan bertujuan untuk membantu masyarakat di Desa Sanankerto dalam mengembangkan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang ada di kawasan wisata Boonpring.
Boonpring merupakan tempat wisata dengan tema perairan yang saat ini sedang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam kota maupun luar kota. Ada beberapa fasilitas yang ada di wisata Boonpring antara lain wahana mainan, musola, toilet, dan lain-lain.
Untuk saat ini sumber listrik di Boonpring didukung dengan adanya PLTMH. Dan PLTMH masih berjalan saat ini dengan menggunakan sumber air yang ada dikawasan wisata Boonpring. Akan tetapi di PLTMH masih ada kekurangan yaitu PLTMH belum bisa dimonitoring dengan jarak jauh.
Oleh sebab itu, mahasiswa PMM Mitra Dosen melakukan pengembangan pada PLTMH dengan membuat alat monitoring jarak jauh. Monitoring jarak jauh memudahkan dan menguntungkan bagi operator PLTMH untuk memantau PLTMH dengan jarak jauh sehingga operator dapat mengetahui apa yang terjadi di PLTMH.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan alat monitoring pada PLTMH. Mahasiswa PMM Mitra Dosen Kelompok 97 menyusun beberapa langkah yang dibimbing langsung dengan DPL dan Operator PLTMH.
Pembuatan alat itu sendiri dilakukan di UMM Kampus 3. Pembuatan alat monitoring ini diawali dengan membuat rancangan desain alat yang sesuai dengan diinginkan dan memahami bentuk dan cara kerja alat. Setelah membuat rancangan desain dan memahami lebih dalam mengenai bentuk dan cara kerja alat, kemudian mereka melakukan perakitan, mulai dari perakitan dasar, perakitan dan pemasangan komponen alat pada box panel, perakitan dan pemasangan kabel pada box panel, perakitan dan perapian kabel pada box panel. Perakitan ini dilakukan bersama dengan dosen dan anggota penelitian dosen.
Setelah merakit komponen pada box panel, proses selanjutnya yaitu melakukan pemograman agar alat monitoring dapat bekerja. Selain melakukan pemograman juga melakukan sinkronisasi data pada tampilan box panel.
Setelah proses perakitan, pemrograman dan sinkronisasi selesai, hal berikutnya yang mereka lakukan yaitu mempersiapkan pemasangan alat monitoring.
Pemasangan ini dilakukan di PLTMH di kawasan wisata Boonpring, Desa Sanankerto. Pemasangan ini dilakukan bersama dengan pihak desa, dosen, dan anggota penelitian.
Sebelum memasang alat di PLTMH mereka melakukan diskusi dan rapat koordinasi dengan perangkat desa di Kantor Desa Sanankerto. Diskusi ini dihadiri oleh pihak desa, dosen penanggung jawab, dan anggota penelitian.
Setelah berdiskusi dengan pihak desa mereka mulai memasang alat di PLTMH Desa Sanankerto. Pemasangan ini sendiri didampingi oleh dosen, pihak desa, dan anggota penelitian.
Setelah pemasangan alat selesai maka dilakukan pengecekan secara keseluruhan pada alat monitoring. Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dapat bekerja atau tidak.
Setelah alat dipasang mereka menjelaskan kepada pihak penanganan PLTMH untuk cara kerja dan penggunaan alat tersebut. Dengan adanya ide seperti ini dapat diharapkan obyek wisata di Indonesia memiliki inovasi yang lebih beraneka ragam untuk menciptakan sebuah alat seperti PLTMH untuk sumber energi listrik untuk menjalankan obyek wisata karena apabila menciptakan alat sendiri dapat menekan biaya pengeluaran untuk mebayar listrik.
Penulis: Muhammad Zaini Rezeki
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Rahmat Al Kafi
