Siapa sangka berkegiatan di luar kampus, mencoba banyak hal terutama dalam bidang pendidikan, mengajar, berinteraksi dengan murid, guru, juga masyarakat, dapat dicicipi oleh seorang mahasiswa di masa perkuliahan.
Kampus Mengajar merupakan satu dari banyaknya program Kampus Merdeka di mana mahasiswa diberikan kesempatan belajar di luar kelas dengan turun langsung ke lapangan mengajar siswa, menjadi mitra guru dan juga sekolah selama 1 (satu) semester.
Tidak hanya itu, meskipun tidak menjalani kegiatan perkuliahan di dalam kelas, mahasiswa tetap akan mendapatkan nilai lewat sistem konversi dan juga mendapatkan uang saku.
Melihat peluang untuk mencoba pengalaman tersebut, Losinta selaku mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya tentunya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Meskipun tidak bergelut dalam prodi pendidikan, Losinta merasa percaya diri untuk mengikuti program Kampus Mengajar karena terdorong oleh niatan ingin mencoba hal baru serta berkontribusi dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia lewat program tersebut.
Losinta berhasil lolos program MBKM Kampus Mengajar setelah melewati seleksi yang ada dan ditempatkan di SMP Negeri 41 Surabaya bersama dengan 9 mahasiswa lain dari prodi yang sama. Program tersebut dimulai dari September 2023 hingga Desember 2023.
Banyak hal yang Losinta akui menjadi pengalaman yang berkesan selama ia menjalani program Kampus Mengajar, terutama mengenai program studinya yang ia rasa tidak terlalu relevan.
Namun, meski begitu ia tetap bersemangat dan terus menggali potensi untuk menjalani program Kampus Mengajar dengan membuat beberapa jenis program kerja bersama mahasiswa lainnya. Program kerja tersebut diberi nama Belajar Bareng atau biasa disebut B2.
Program kerja ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan minat serta bakat siswa-siswi SMPN 41 Surabaya terutama dalam bidang kepenulisan dan public speaking. Program B2 dibagi menjadi 4 jenis kelas, di mana ia bertanggung jawab menjadi bagian dari kelas Fotografi dan Jurnalistik.
Untuk pertama kalinya Losinta merasakan bagaimana rasanya mengajar, menerangkan materi, berinteraksi, juga memutar otak demi menjadikan kelas lebih menarik dan tidak membosankan. Ia mengakui secara tidak langsung lewat program Kampus Mengajar ia dapat merasakan bagaimana skill-nya diasah. Mulai dari public speaking, penguasaan materi, dan cara bersosialisasi.
Selain mengajar, program lain yang ia jalankan bersama rekan mahasiswa ialah membantu sekolah dalam pembuatan profil sekolah, profil adiwiyata, serta konten video setiap kegiatan yang nantinya akan ditayangkan di dalam perpustakaan.
Ditanya tentang pengalaman yang paling berkesan, Losinta akan dengan yakin menjawab tentang interaksinya bersama para murid di SMPN 41 Surabaya. Pasalnya selama melakukan program MBKM Kampus Mengajar, siswa-siswi terlihat sangat antusias setiap kali bertemu dan mengikuti kegiatan Belajar Bareng.
Losinta juga kagum dengan kultur budaya yang ada di SMPN 41 Surabaya, di antaranya adalah kegiatan salam pagi di mana siswa-siswi berjejer rapi menyambut teman dan guru yang datang secara bergantian, kegiatan sholat duha setiap pagi sebelum jam pembelajaran dimulai, juga kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pukul 8 pagi.
Banyak sekali pengalaman yang tidak dapat ia sebutkan satu-persatu. Ia merasa jika waktu itu tidak memberanikan diri untuk mendaftar program kampus mengajar, mungkin ia akan menyesalinya. Losinta yakin, segala bentuk kegiatannya selama mengikuti program kampus mengajar tidak akan sia-sia dan dapat bermanfaat suatu saat nanti.
Setelah program kampus mengajar yang dilaluinya selesai, Losinta berharap ia dapat mencoba program kampus merdeka lainnya dengan tujuan mendapatkan lebih banyak pengalaman di luar kampus.
Penulis: Losinta Febrinata Delia
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi