Pengaruh Bahasa di Media Sosial bagi Kalangan Muda

Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Remaja identik dengan penggunaan bahasa gaul. Dalam pemakaiannya, sangat beragam dan menyesuaikan dengan komunitas.

Menurut Chaer (2010:62) variasi bahasa adalah keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.

Menurut Allan Bell (dalam Coupland dan Adam, 1997:240) variasi bahasa adalah salah satu aspek yang paling menarik dalam sosiolinguistik.

Bacaan Lainnya

Prinsip dasar dari variasi bahasa ini adalah penutur tidak selalu berbicara dalam cara yang sama untuk semua peristiwa atau kejadian.

Ini berarti penutur memiliki alternatif atau piilihan berbicara dengan cara yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Cara berbicara yang berbeda ini dapat menimbulkan maksa sosial yang berbeda pula.

Jadi, berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa variasi bahasa adalah sejenis ragam bahasa yang pemakaiannya disesuaikan dengan fungsi dan situasinya, tanpa mengabaikan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan.

Saat ini penggunaan bahasa gaul oleh remaja berkembang pesat. Penggunaan kata dalam bahasa gaul tidak memiliki standar yang pasti karena penggunaanya tergantung pada suasana hati seseorang saat membuat kata tersebut.

Walaupun bahasa gaul memiliki standar penulisan yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Karena pada dasarnya, bahasa gaul tidak digunakan dalam situasi formal seperti ujian, pidato, rapat, penulisan artikel dan lain sebagainya.

Kemunculan bahasa baru khususnya bahasa gaul tentu akan berpengaruh pada perkembangan dunia bahasa itu sendiri baik pengaruh positif maupun negatif, tak terkecuali bahasa gaul itu sendiri.

Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri.

Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya.

Menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat di zaman modern ini memberikan kontribusi berarti bagi remaja.

Pengguna jejaring sosial lewat internet umumnya digeluti remaja. Jumlah pengguna bahasa ragam khas bahasa anak twitter menunjukkan semakin akrabnya genersai muda Indonesia dengan dunia maya tersebut.

Kemunculan bahasa yang disebut milenial ini juga ditunjukkan dengan adanya perkembangan zaman yang dinamis, karena suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis.

Media sosial seperti facebook, Instagram, twitter, merupakan media komunikasi yang sedang eksis di tengah-tengah masyarakat.

Pada dasarnya, penggunaan media massa adalah bentuk kompilasi realitas peristiwa yang mengkonfigurasinya sebagai wacana yang bermakna.

Media sebagai saluran komunikasi berperan sebagai proses penyampaian pesan dan berita yang memiliki makna khusus bagi pembaca.

Dalam proses pengemasan pesan, media sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan kegiatan sehari-hari. Saat ini, banyak orang menggunakan media sosial untuk mencari dan menyebarkan informasi.

Mereka dapat menjangkau informasi secara khusus melalui media sosial yang juga untuk bersosialisasi satu sama lain dan itu dilakukan secara online yang memungkinkan orang berinteraksi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Di media sosial, beberapa informasi diposting oleh publik figur. Orang lain dapat membaca unggahan dengan bergabung menjadi pengikut pada akun tersebut.

Andi Hiyat adalah salah seorang pengguna twitter yang diikuti oleh 2,1 juta akun twitter. Tokoh ini menarik untuk diteliti karena unggahannya yang menampilkan bahasa anak muda dengan mengangkat tema kegalauan, percintaan, kesendirian serta keseharian pemuda yang mungkin mewakili perasaan pengikut twitter lainnya.

Konten bahasa yang dipakai pelaku industri media sosial memungkinkan mempengaruhi pengikutnya dalam berbahasa.

 

Penulis: Dilla Tazkiya
Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Referensi:

Beta Puspita Sari (2015). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul Dikalangan Remaja Terhadap Bahasa Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB. Hal 171-176.

Prayudi S, Nasution W (2020). Ragam Bahasa Dalam Media Sosial Twitter: Kajian Sosio Linguistik. Jurnal Metamorfosa. Vol 8. No 2. Hal 269-280

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.