Pengaruh Jaringan Bisnis dan Inovasi terhadap Keberhasilan Usaha pada UMKM

UMKM
Ilustrasi UMKM (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Perkembangan suatu unit usaha dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.

Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu organisasi tidak hanya diarahkan kepada pencapaian laba yang maksimal tetapi juga diarahkan pada upaya mempertahankan dan mengembangkan usaha sehingga kegiatan bisnisnya dapat terus berjalan.

Begitu pula dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. Sektor usaha berskala kecil ini diarahkan untuk mampu mempertahankan eksistensi bisnisnya dan mengembangkan kegiatan usahanya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki definisi yang berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan undang-undang. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

UMKM didefinisikan sebagai usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan, usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha.

Memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen akan memberikan masukan penting untuk merancang strategi bisnis agar dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya.

Para pelaku usaha dituntut untuk mampu bersaing dan mengikuti setiap gerak perubahan sehingga mengarahkan pelaku usaha dalam terciptanya suatu keberhasilan bagi usahanya (Kotler, 2001).

Inovasi merupakan perubahan. Perubahan bisa dalam bentuk transformasi, difusi yang berujung pada perubahan. Inovasi adalah keunggulan. Dengan inovasi berarti kita menciptakan keunggulan-keunggulan dalam bentuk yang baru.

Pada hakikatnya inovasi adalah pembaruan atau kebaruan yang menghasilkan nilai tambah baru bagi penggunanya (Suryana, 2014: 75).

Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) maupun UMKM membutuhkan manjemen yang baik dan memperhatikan beberapa faktor diantaranya inovasi produk, jaringan usaha/ bisnis dan serta keberhasilan usaha.

UMKM tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan usahanya, namun ada keterkaitan dengan pihak luar baik sebagai  pemasok, pelanggan maupun pedagang perantara. Oleh karena itu, diperlukan jaringan usaha/bisnis agar usaha yang dijalankan berkelanjutan.

Suryana (2010) mengatakan bahwa terdapat berbagai jenis jaringan usaha/bisnis dalam pengembangan usaha yang dapat berbentuk jaringan produksi, jaringan pemasaran, jaringan pelayanan dan jaringan kerjasama.

jaringan usaha/bisnis akan melibatkan unit usaha lain dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh produsen, baik dalam kegiatan produksi maupun pemasaran produk.

Produsen menggunakan pihak perantara untuk menciptakan efisiensi dalam menyediakan barang bagi pasar sasaran baik melalui kontak, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi.

Perantara biasanya menawarkan perusahaan lebih dari apa yang dapat dicapai perusahaan sendiri. Setelah memiliki jaringan usaha/ bisnis, hal selanjutnya yang harus diperhatikan yakni inovasi.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terus mengalami perkembangan ditandai dengan semakin banyaknya UMKM yang bermunculan dengan menawarkan produk inovatif yang beraneka ragam maka, bukan hal yang tidak mungkin bahwa UMKM menjadi prioritas utama ntuk memenuhi  kebutuhan pasar.

Diperlukan inovasi dan jaringan usaha/bisnis pemilik UMKM agar usahanya terus bisa bersaing.

Pembahasan

Pengaruh Jaringan Bisnis Terhadap Keberhasilan Usaha

Dengan semakin luasnya jaringan bisnis yang dimiliki oleh para pemilik bisnis maka bisnis tersebut bisa semakin berkembang.

Adanya komunikasi yang baik dan sikap jujur antara mitra bisnis sehingga menciptakan hubungan saling percaya akan mitra bisnis.

Hubungan para pebisnis dengan para pemasok juga menjadi hal utama dalam membangun bisnis dengan sikap saling percaya sehingga para pemasok juga tetap maut erus menerus bekerja sama dalam memasok bahan baku utama kepada para pemilik bisnis.

Hubungan yang baik dan sikap saling percaya tersebut akan menciptakan keberhasilan usaha bagi para pebisnis dan juga para mitranya.

Begitu juga dengan para pemasok yang akan terus percaya dan mengirimkan bahan baku berkualitas yang nantinya diolah menjadi makan dan minuman yang berkualitas juga sehingga para pelangan juga merasa puas dan akan datang berkunjung kembali dan juga menciptakan citra yang baik bagi para pemilik bisnis.

Berdasarkan dari hasil distribusi jawaban kepada 30 responden yang sudah disebar, menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang merupakan pemilik usaha menjawab setuju dengan indikator-indikator yang ada, membangun hubungan yang baik dengan pemasok untuk mendapatkan informasi tentang biji kopi yang berkualitas, untuk mendukung kemajuan usaha, memiliki sikap yang jujur guna mendapatkan kepercayaan dari mitra bisnis.

Dengan demikian akan menguntungkan bagi pemilik kedai kopi, pemasok dan juga mitra bisnis dalam menjalankan usaha yang sedang berjalan.

Pastinya para pemilik usaha kopi akan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan para pemasok dan mitra bisnis agar hubungan lebih erat juga saling kepercayaan satu dengan yang lainnya yang memacu keberhasilan dari usaha yang dibangun.

Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Inovasi menjadi hal yang utama dalam menjalankan sebuah bisnis semakin kreatif sebuah bisnis dalam menciptakan produk seperti inovasi dalam rasa, bentuk produk maupun desain bias membuat produk tersebut menjadi lebih menarik, semakin diminati dan akan mampu bersaing dengan produk bisnis dari para pesaing.

Inovasi bukan hanya sekedar dalam hal produk tetapi juga dalam pengolahan, pembayaran dan tempat, kreatifitas inovasi dalam hal pengolahan seperti penggunaan alat teknologi baru yang bias mempermudah dan mempercepat pengolahan sehingga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi yang mampu mempengaruhi keberhasilanu saha.

Dalam hal pembayaran inovasi juga menjadi sesuatu yang cukup menjanjikan, dengan inovasi seperti penggunaan pembayaran non tunai akan mempercepat dan mepermudah proses pembayaran sehingga konsumen tidak perlu melakukan antrian panjang yang menghabiskan waktu mereka.

Berdasarkan dari hasil distribusi jawaban kepada 20 responden yang sudah disebar, menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang merupakan pemilik usaha menjawab setuju dengan indikator-indikator yang ada.

Seperti menciptakan variasi yang menarik, kemudian pemanfaatan teknologi terbaru. Alasan penggunaan teknologi terbaru tentunya dalam mengolah kopi tersebut jika menggunakan cara yang manual maka tentunya akan memperlambat dari penjualan kopi.

Begitu juga dalam hal penyajiannya, jika menggunakan teknologi mesin yang terbaru maka kopi yang disajikan hanya dalam waktu hitungan menit saja. Oleh karena itu, kebanyakan pemilik setuju dengan indicator dari inovasi.

Dengan semakin tingginya tingkat kreatifitas dalam inovasi yang dilakukan oleh para pemilik bisnis maka bisnis tersebut semakin mampu bersaing dan merebut hati dan minat para konsumen.

Hal ini dikarenakan keinginan konsumen yang selalu berubah-ubah. Pelaku bisnis yang memiliki kemampuan berinovasi tinggi akan lebih baik dalam mengembangkan kemampuan baru yang akan meningkatkan keberhasilan usaha.

Kesimpulan

Jaringan Bisnis berpengaruh secara positif dan siginifikan terhadap keberhasilan usaha, membentuk jaringan bisnis diartikan sebagai proses dua arah di mana antara dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dan sumber daya untuk saling mendukung kegiatan masing-masing.

Dalam dunia bisnis harus bekerjasama (keterkaitan) serta berkomunikasi dengan pihak luar baik sebagai pemasok, pelanggan, maupun pedagang perantara membuat jaringan bisnis agar bisnis yang dikelola terus berkelanjutan.

Sebagai contoh dengan adanya jaringan bisnis antara para pemilik bisnis dan para pemasok biji kopi maka akan bisa saling menguntungkan satu sama lainnya seperti kualitas biji kopi yang bisa terus konsisten terjaga dan para pemasok pun tidak perlu bingung lagi dalam menjual hasil dari pertanian mereka karena sudah ada yang siap menampun.

Bagi para pebisnis lainnya adanya jaringan bisnis ini bisa menjadi bahan evaluasi dan kerjasama untuk saling bertukar informasi agar bisnis yang mereka bangun bisa berkembang pesat.

Inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, dalam hal ini pemilik usaha bisnis kedai kopi di Labuhanbatu Utara harus terus melakukan inovasi yang berkelanjutan hingga menumbuhkan suatu usaha yang lebih baik dan lebih berkembang.

Salah satunya adalah penggunaan alat-alat modern yang dipakai untuk mengolah kopi yang tentunya akan berpengaruh terhadap kebehasilan usaha dari pemilik usaha yang akan menghemat waktu dalam penyajian kopi dan tentunya bisa lebih meningkatkan kreativitas dari pemilik usaha, pemanfaatan teknologi diera 4.0.

Penulis: Fiyyana Rizki Hasanah
Mahasiswi Management International, Universitas Jendral Soedirman

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

Alifah, W. N., Ferdinand, A. T., & Sufian, S. (2015). Analisis Pengaruh Orientasi Wirausaha, Kapabilitas Pencitraan Terhadap Jaringan Usaha, Dan Keunggulan Bersaing Serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan. Diponegoro University

Dharmawati, Made. (2016). Kewirausahaan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Djodjobo, C. V., & Tawas, H. N. (2015). Pengaruh orientasi kewirausahaan, inovasi produk, dan keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran usaha nasi kuning di kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(3).

Kotler Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. (2017). Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Kristiningsih, Adrianto T. 2014. Analisis faktor- faktor yang memengaruhi perkembangan usaha kecil menengah (studi kasus pada UKM di wilayah Surabaya. The 7th NCFB and a Doctoral Colloquium, Surabaya. Fakul- tas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS 141- 154.

Lukas, B.A. and Ferrel, O.C. (2000). “The Effect of Market Orientation on Product Innovation”. Journal of The Academy Marketing Science. No.2 Vol.28. p.239-247.

Mustikowati, R. I., & Tysari, I. (2015). Orientasi Kewirausahaan, Inovasi, Dan UKM Sentra Kabupaten Malang). Jurnal Ekonomi Modernisasi, 10(1), 23- 37.

Nasution, (2015), “Total Quality Management”, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Prabatmodjo, Hastu. 2016. Pengembangan Jaringan Usaha Bagi Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Rangka Menghadapi Integrasi Ekonomi Global. Jurnal Analisis Sosial, Edisi 2, Februari 1996 : 39-50.

Primiana.           Ina, 2009. Menggerakkan       sektor   riil        UMKM & industri. Bandung : Alfabeta.

Suryana. 2015. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung: Alfabeta

Suryani, Tatik. 2018. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sutarno. 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahyono. 2018. Orientasi Pasar dan Inovasinya: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol.1 N0.1. Hal 23-40

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI