Pengaruh Pasang Surut Populasi Pecinta Musik Aliran Keras yang Termakan Zaman

Musik rock
Ilustrasi: istockphoto

Musik aliran keras adalah istilah umum dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk merujuk pada genre musik yang cenderung memiliki suara yang lebih berat dan energitik serta lirik yang biasanya mengambil dari kerusakan dunia atau politik. Beberapa genre yang termasuk dalam kategori ini meliputi:

  1. Heavy Metal: Dikenal dengan gitar yang keras dan distorsi, ritme yang kompleks, dan vokal yang kuat. Beberapa subgenre meliputi thrash metal, power metal, dan doom metal.
  2. Punk Rock: Dikenal dengan tempo cepat, suara yang sederhan dan kadang kala kasar, serta kasar, serta lirik yang anti-establishment, hardcore punk adalah subgenre yang terutama cepat dan agresif.
  3. Trash Metal: Dikenal dengan tempo cepat, riff gitar yang agresif, dan lirik yang seringkali poitis atau bermuatan sosial.
  4. Black Metal: Dikenal dengan vokal jeritan tinggi yang biasanya dikenal dengan lagu satanis, karena tema lagu ini seringkali mencakup mistisisme, alam, dan sentimen anti-agama.

Perlu diingat bahwa definisi dan persepsi tentang musik “keras” atau “berat” dapat bervariasi antara individu, dan terdapat banyak subgenre serta variasi dalam kategori musik keras yang lebih luas. Setiap subgenre memiliki karakteristik uniknya sendiri dan menarik bagi berbagai audiens.

Pertanyaan mengenai popularitas atau perkembangan tren dalam musik, termasuk genre music keras, dapat memiliki berbagai faktor yang memengaruhinya. Beberapa alasan mengapa musik keras bisa “termakan zaman” atau popular pada suatu periode tertentu termasuk:

Bacaan Lainnya
DONASI
  1. Ekpresi Emosional: Musik keras sering kali menyampaikan emosi dengan cara yang sangat kuat dan langsung. Pada saat-saat di mana banyak orang yang mengalami perasaan intens atau frustasi, musik keras bisa menjadi saluran ekpresi yang baik.
  2. Perubahan Sosial: Musim-musim perubahan sosial atau ketidakpuasan terhadap status quo sering kali menciptakan permintaan akan musik yang mencerminkan ketegangan dan ketidakpuasan. Genre musik keras, dengan energi dan lirik yang sering provokatif, dapat mencerminkan semangat perlawanan atau keberontakan.

Namun, perubahan dalam selera musik juga normal dan dapat dipengaruhi oleh perkembangan budaya, teknologi, dan perubahan sosial. Apa yang dianggap “tren” atau populer dapat bervariasi dari satu waktu ke waktu lainnya.

Musik keras mungkin mengalami puncak popularitas pada suatu era, namun kemudian dapat digantikan oleh genre atau gaya musik lainnya seiring berjalannya waktu.

Dan saya ingin membahas pengaruh punk di dunia ini, punk adalah gerakan musik dan budaya yang muncul pada pertengahan 1970-an. Gerakan ini memiliki pengaruh yang signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk musik, fashion, politik, dan perilaku sosial.

Berikut adalah beberapa pengaruh utama punk di dunia yaitu dari gaya musik baru karena punk meresapi dunia musik dengan gaya yang segar dan berbeda, menentang kemapaman dan kompleksitas musik mainstream pada saat itu.

Pengaruh punk terdengar dalam genre seperti punk rock, hardcore punk, post-punk, dan banyak subgenre lainnya, yang kedua adalah dari segi fashion dari berpakaian unik seringkali diidentifikasi dengan atribut seperti jaket kulit, celana jeans robek, kaos dengan desain provokatif, dan aksesori yang mencolok.

Gaya berpakaian punk memberikan alternatif bagi norma-norma fashion yang ada. Dan anak punk sangat identik dengan sikap anti-otoritarian pemberontakan dan anti autorithy, punk sangat mendorong sikap pemberontakan dan anti-otorikan.

Lirik lagu punk dan tindakan panggungnya sering mencerminkan ketidakpuasan terhadap pemerintah, sistem, dan otoritas lainnya. Lirik lagu punk dan tindakan panggungnya sering mencerminkan ketidakpuasan terhadap pemerintah, sistem, dan otoritas lainnya.

Meskipun punk mungkin telah kehilangan beberapa aspek radikalnya seiring waktu, warisan dan pengaruhnya tetap terasa hingga hari ini dalam berbagai bentuk ekspresi seni dan budaya alternatif. Dan beberapa kali arti skena sekarang sangat sempit, sebenarnya arti “scena” atau “skena” memiliki beberapa makna tergantung pada konteksnya.

Di dunia musik dan subkultur, istilah ini biasanya merujuk pada “scene” dalam bahasa Inggris. Berikut adalah beberapa arti yang mungkin terkait dengan istilah “scena”.

Skena adalah arti yang sangat luas dan termasuk adalah skena di bidang musik atau seni dan kesenian, yang pertama dalam musik dan budaya, skena music dalam konteks musik “scene” dapat merujuk pada komunitas atau subkultur musik tertentu.

Misalnya “punk scene” mengacu pada komunitas punk rock, dan “metal scene” merujuk pada komunitas musik metal. Ini mencakup tempat-tempat konser, klub, dan acara di mana orang-orang dengan minat musik yang serupa berkumpul.

Jadi istilah “scena” atau “scene” dapat mencakup berbagai konteks tergantung pada domainnya. Penting untuk memahami konteksnya agar dapat menginterpretasikan arti yang tepat.

Apalagi seseorang yang sudah mengenal skena dengan dalam dia pasti banyak dan dekat dengan relasi di sekitar karena jiwa kegiatan sosialnya yaitu sosial scene, ini juga dapat merujuk pada tempat-tempat atau aktivitas sosial tertentu di mana orang berkumpul untuk bersosialisasi, seperti tempat nongkrong, kafe, atau tempat tempat populer lainnya.

Skena bisa dibilang pengaruh di sosial kehidupan karena memiliki pengaruh yang signifikan dalam aspek sosial kehidupan. Karena komunitas dan identitas skena seringkali menciptakan komunitas yang kuat di sekitar minat atau budaya bersama, seperti musik, seni, atau aktivitas tertentu.

Ini sangat membantu orang merasa terhubung dan mengembangkan identitas bersama dengan mereka yang memiliki minat serupa, dan pembentukan identitas budaya lokal dan global, beberapa skena terutama yang terkait dengan genre musik tertentu, dapat membentu identitas budaya di tingkat lokal dan global.

Ini dapat menciptakan warisan yang berdampak dalam jangka panjang. Penting untuk dicatat bahwa pengaruh skena dapat bervariasi tergantung pada sifat skena tersebut, baik itu berkaitan dengan seni, musik, atau aspek-aspek lain dari kehidupan sosial.

Namun perubahan dalam selera musik juga normal dan dapat dipengaruhi oleh perkembangan budaya, teknologi, dan perubahan sosial. Apa yang dianggap “tren” atau populer dapat bervariasi dari satu waktu ke waktu lainnya.

Musik keras mungkin mengalami puncak popularitas pada suatu era, namun kemudian dapat digantikan oleh genre atau gaya musik lainnya seiring berjalannya waktu. Genre musik keras sering kali menarik perhatian generasi muda yang mencari identitas atau cara untuk menyatakan diri.

Musik keras dapat memberikan rasa identitas dan kebanggaan bagi kelompok-kelompok muda. Jika di ambil dari sudut kultur populer, Ketika musik keras mendapatkan dukungan dari budaya populer, seperti film, televisi, atau bahkan mode, hal itu dapat memberikan dorongan tambahan pada popularitasnya.

Contohnya adalah film atau serial televisi yang menggunakan lagu-lagu dari genre musik keras untuk menciptakan atmosfer tertentu. Musisi dalam genre musik sering kali bereksperimen dengan suara dan teknik baru. Inovasi  ini dapat menarik perhatian dan menarik pendengar yang mencari sesuatu yang berbeda dan segar.

Penulis:

Joe Farozal Hamana Sitompul
Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI