Pengaruh Penggunaan CDI Standar dan CDI Racing dengan Variasi Bahan Bakar terhadap Daya dan Torsi Motor 1 Silinder

Pengaruh Penggunaan CDI Standar dan CDI Racing dengan Variasi Bahan Bakar terhadap Daya dan Torsi Motor 1 Silinder
Sumber: pixabay.com

Perkembangan teknologi pada saat ini yang semakin pesat, mendorong manusia untuk selalu menciptakan inovasi. Perkembangan teknologi juga terjadi pada bidang otomotif, khususnya pada motor bakar.

Motor bakar merupakan salah satu mesin pembakaran dalam atau sering disebut  dengan istilah internal combustion engine yaitu mesin yang mengubah energi thermal menjadi energi mekanik, energi  itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran.

Salah satu  alat tansportasi kendaraan bermesin yang sederhana yang banyak digunakan masyarakat pada saat ini adalah sepeda motor. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang digerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin.

Bacaan Lainnya
DONASI

Menurut jenisnya bensin dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu premium, pertamax dan pertamax plus. Perbedaan ketiga jenis bahan bakar ini terdapat pada angka oktannya, dimana kualitas bahan bakar biasanya ditunjukkan dengan angka oktan tersebut.

Semakin tinggi angka oktannya maka harga per liternya pun umumnya akan semakin mahal. Mesin sepeda motor memerlukan jenis bahan bakar yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal, untuk pemakaian sepeda motor tentunya tidak lepas dari pemakaian jenis bahan bakar yang digunakanuntuk memperoleh kinerja mesin yang optimal diantaranya daya dan torsi.

Sistem pengapian pada motor bensin berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi.

Sistem pengapian ini sangat berpengaruh pada daya, torsi dan konsumsi bahan bakar yang dibangkitkan oleh mesin tersebut. Sistem pengapian khususnya pada motor bensin 4 langkah telah mengalami banyak penyempurnaan.

Pada saat awal sepeda motor mulai diproduksi sistem pengapian pada motor bensin menggunakan sistem pengapian konvensional (platina). Sistem pengapian konvensional merupakan sistem pengapian yang menggunakan platina (contact breaker) untuk memutusdan menghubungkan tegangan baterai ke kumparan primer.

Baca Juga: Aliran Budaya Modifikasi Swap Engine pada Mobil 

Sistem pengapian konvensional pada sepeda motor telah mengalami perkembangan yaitu sistem pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition).

Sistem pengapian konvensional pada saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para produsen motor dan beralih ke sistem pengapian CDI, karena di dalam sistem pengapian konvensional masih banyak kelemahan yang ditimbulkan. Sistem pengapian yang sangat populer pada saat ini adalah sistem pengapianCDI.

Karena sistem pengapian CDI ini telah mengatasi beberapa kelemahan yang ditimbulkan oleh sistem pengapian konvensional, sehingga sistem CDI masih digunakan pada kendaraan khususnya sepeda motor pada saat ini.

Sistem pengapian CDI ini menurut sumber arus yang digunakan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu CDI-AC dan CDI-DC. Sistem CDI-AC adalah sistem pengapian elektronik dengan sumber arus listrik berasal dari koil eksitasi.

Pada CDI ini pengapian yang terjadi tidak stabil, karena arus yang digunakan oleh sistem pengapian ini tergantung oleh putaran mesin. Hal tersebut akan membuat pengapian yang terjadi pada putaran rendah kurang optimal.

Sistem pengapian CDI-DC adalah sistem pengapian elektronik dengan sumber arus listrik berasal dari baterai, sehingga pengapian yang terjadi akan stabil dari putaran rendah sampai putaran tinggi. Tetapi pada sistem pengapian ini, baterai harus selalu terisi karena sumber arus yang digunakan pada sistem ini berasal dari baterai.

Pada sepeda motor produksi saat ini kebanyakan sistem pengapiannya menggunakan sistem pengapian CDI limiter. CDI limiter adalah CDI yang memiliki batasan dalam memercikkan bunga api ke dalam ruang bakar pada rpm tertentu dan percikan bunga api yang dihasilkan pada putaran tinggi relatif kurang stabil.

CDI pada motor bawaan pabrik ini memiliki limiter sekitar 8000 rpm sampai 9000 rpm. Sehingga apabila motor dipacu pada rpm tinggi melebihi dari pada rpm yang telah ditentukan oleh CDI, sehingga motor akan terasa seperti tersendat-sendat dan performanya menurun.

Baca Juga: Gas Hidrogen pada Proses Elektrolisis terhadap Emisi dan Konsumsi Bahan Bakar

Dengan kelemahan yang ditimbulkan CDI limiter tersebut kurang disukai oleh para konsumen yang suka akan kecepatan tinggi, khususnya anak muda pada jaman sekarang. Karena banyak anak muda pada saat ini yang suka dengan dunia olah raga balap motor seperti: road race, drag race, moto GP dan lain-lain.

Untuk mengatasi kelemahan dari CDI limiter (standar) ini dan untuk memperoleh performa mesin yang lebih optimal, pada saat ini banyak pabrikan CDI yang menawarkan CDI unlimiter (BRT Powermax Dualband) sebagai pengganti CDI limiter.

CDI unlimiter adalah CDI yang kerjanya tanpa ada batasan pengapian dan mampu melayani kerja mesin pada RPM tinggi tergantung dari seberapa kuat mesin sepeda motor tersebut berputar. Sebenarnya CDI unlimiter juga memiliki batasan dalam memercikkan api hingga 20.000 rpm.

CDI unlimiter juga memiliki  pengapian yang lebih baik dari pada CDI limiter. Sehingga dengan tidak adanya batasan dalam pengapiannya diharapkan performa mesin akan mencapai performa yang maksimal.

Konsumen saat ini banyak yang mengganti CDI limiter pada sepeda  dengan CDI unlimiter. Namun banyak konsumen yang belum mengetahui berapa kenaikan performa mesin yang dihasilkan antara yang menggunakan CDI limiter dengan CDI unlimiter.

Baca Juga: Rancangan Teknologi Tepat Guna untuk Mesin Penggiling Kopi Sistem Poros Vertikal

Penulis tertarik untuk mengetahui hasil unjuk kerja sepeda motor yaitu daya, torsi dan konsumsi bahan bakar dari sepeda motor yang diberi beberapa variasi perbedaan busi standar dan iridium yang menggunakan bahan bakar premium, pertamax dan pertamax plus. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan CDI Standar dan CDI Racing dengan Variasi Bahan Bakar Terhadap Daya dan Torsi Motor Bensin 1 Silinder”.

Sepeda motor produksi tahun 2000 sudah memiliki perbandingan kompresi yang tinggi, maka dari itu bahan bakar yang digunakan seharusnya bahan bakar yang berkualitas baik.

Produsen sepeda motor sendiri sudah menganjurkan pemakaian bahan bakar yang berkualitas bagus, karena pengguanaa bahan bakar yang berkualitas buruk dapat menurunkan performa sepeda motor.

Dari masalah ini peneliti ingin memberikan gambaran nyata kepada masyarakat bahwa sepeda motor yang memiliki perbandingan kompresi yang tinggi seharusnya menggunakan bahan bakar yang berkualiatas bagus pula, dalam hal ini yaitu bahan bakar yang memiliki oktan yang sesuai. Karena selain performa mesin sepeda motor yang semakin baik, konsumsi bahan bakar juga semakin irit.  Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada :

  1. Motor yang digunakan yaitu jenis Honda beat 110 cc.
  2. Parameter yang akan diteliti yaitu daya, torsi dan konsumsi bahan bakar.
  3. Variasi pengapian dengan menggunakan CDI standar dan CDI racing
  4. Variasi busi yang digunakan yaitu busi standar dan busi iridium.
  5. Bahan bakar yang digunakan yaitu jenis premium, pertamax dan pertamax plus.
  6. Pengambilan data pada putaran 5000, 6000, 7000, dan 8000.

 

Wenathan Revival Kurniawan

Penulis: Wenathan Revival Kurniawan

No. WA: 081232200467

Jurusan: Teknik Mesin

Nama Perguruan Tinggi: Universitas Muhamadiyah Malang

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI