Penggunaan Air Rebusan Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Pengobatan Penyakit Diabetes Melitus

Aloe vera
Ilustrasi: istockphoto.

Lidah buaya (Aloe vera) telah digunakan selama berabad-abad karena sifatnya yang kuratif dan terapeutik. Aloe vera adalah tanaman xerophyte yang memiliki jaringan penyimpanan air di daunnya untuk bertahan hidup di daerah kering dengan curah hujan rendah atau tidak menentu.

Aloe vera memiliki banyak sekali komponen zat aktif yang dapat digunakan sebagai modalitas terapi di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan oleh kombinasi kandungan zat gizi dan non gizi yang memiliki banyak  khasiat untuk kesehatan. Lidah buaya telah lama dijuluki sebagai tanaman obat (medical palant) atau tanaman penyembuhan utama (master healing).

Khasiat dari lidah buaya (Aloe vera) sangat beragam, antara lain sebagai antibiotik, antiseptik, antibakteri, antivirus, antijamur, antiinfeksi, anti peradangan, dan anti pembengkakan.

Keampuhan dari lidah buaya (Aloe vera) terletak pada kandungan nutrisinya, yaitu polisakarida yang bekerja sama dengan asam-asam amino esensial dan enzim pemecah protein sehingga dapat mengganti sel yang rusak dan memperbaiki kondisi kulit.

Bacaan Lainnya

Mengenai kandungan lidah buaya yang memiliki manfaat antidiabetes dapat digunakan sebagai obat herbal untuk menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh. Sehingga dalam keadaan yang stabil dapat mencegah terjadinya komplikasi.

Lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai banyak manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Lidah buaya (aloe vera) memiliki kandungan kimia yang berkhasiat hipoglikemik di antaranya yaitu kromium yang berfungsi membantu proses metabolisme, karbohidrat, lemak di dalam tubuh serta zat aloemodin. Pemberian lidah buaya (aloe vera) ini dapat melindungi dan mengembalikan fungsi sel β pankreas yang sudah rusak.

Dengan adanya kandungan lidah buaya yang terdapat menyerupai insulin sehingga secara otomatis produksi glukosa oleh hati menurun dan glukosa darah juga menurun.

Baca Juga: Potensi Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Salah Satu Produk Unggulan KalBar

Lidah buaya (aloe vera) berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II, di mana bagian-bagian dari lidah buaya ini dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan seperti dijadikan jus lidah buaya atau air rebusannya dikonsumsi secara teratur dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II.

Daging lidah buaya (aloe vera) juga menunjukan perubahan yang signifikan dalam pengontrolan gula darah setelah mengonsumsinya dan memberikan efek penurunan kadar gula darah, sehingga kondisi kadar gula darah bisa diketahui agar selalu dalam keadaan normal.

Mekanisme antidiabetes dapat ditunjukkan oleh kandungan zat aktif pada Aloe vera yang telah diketahui mekanisme kerjanya sebagai antidiabetes yaitu Alprogen. Alprogen memiliki mekanisme penghambatan absorbsi glukosa di saluran gastointestinal.

Alprogen akan masuk ke dalam saluran pencernaan dan melapisi permukaan sel-sel epitel usus. Selain itu kandungan Aloe vera juga dapat meningkatkan nilai antioksidan. Hal inilah yang mendasari penggunaan Aloe vera sebagai modalitas terapi Diabetes Mellitus.

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam tubuh, karena tubuh tidak bisa melepaskan insulin secara optimal yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi energi, jika kadar gula darah dibiarkan menumpuk dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh serta dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita seperti penyakit serebro, vascular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah, dan tungkai, penyakit pada mata, ginjal dan saraf (Manan, 2013).

Baca Juga: Rahasia Hebat Lidah Buaya sebagai Antiseptik Alami yang Luar Biasa

Diabetes Mellitus termasuk dalam 10 penyakit penyebab kematian tertinggi didunia bersama dengan penyakit noncommunicable (kardiovaskular, keganasan, dan penyakit respirasi).

Diabetes Mellitus dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu Diabetes Mellitus Tipe I, Diabetes Mellitus Tipe II, Diabetes Mellitus Gestasional, dan Diabetes Mellitus tipe lain.

Diabetes Tipe II adalah suatu kondisi di mana pankreas terus memproduksi insulin, namun karena adanya resistensi insulin, maka kadar gula darah tetap tinggi sehingga tata laksana yang diberikan pada pasien ini adalah obat-obatan yang memiliki efek yang meningkatkan efektivitas kerja insulin.

Mekanisme awal terjadinya DM tipe 2 diawali dengan keadaan resistensi insulin pada penderita, yang pada awalnya keadaan ini dapat dikompensasi dengan peningkatan produksi insulin. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, sel beta pankreas akan mengalami kelelahan akibat peningkatan produksi insulin yang dilakukan terus-menerus.

Tujuan terapi pada pasien DM adalah untuk mengontrol kadar glukosa darah penderita. Langkah pertama dalam penanganan DM adalah dengan terapi non farmakologis yaitu perencanaan diet dan aktivitas fisik.

Jika pengendalian kadar glukosa dengan cara tersebut tidak dapat tercapai, maka langkah selanjutnya adalah terapi farmakologis menggunakan obat anti diabetik ataupun penggunaan subtitusi insulin. Obat antidiabetik bekerja melalui mekanisme peningkatan sekresi insulin dan/atau melalui peningkatan sensitivitas insulin.

Menurut Can et all (2004), lidah buaya (Aloe vera) memiliki perlindungan efek yang sebanding dengan glibenclamide terhadap hepatotoksisitas yang dihasilkan oleh diabetes jika digunakan dalam pengobatan Diabetes Mellitus tipe-II.

Penurunan kadar gula darah ini diperkirakan terjadi karena kandungan aloemodin dan kromium yang terkandung pada lidah buaya (Aloe vera) sebagai agen hipoglikemik atau penurun kadar gula darah. Aloe vera merupakan salah satu bahan herbal yang sudah banyak diteliti terkait potensinya sebagai antidiabetes.

Potensi pengembangan ekstrak Aloe vera sebagai terapi antidiabetes berdasarkan efek hipoglikemik, meningkatkan sensitivitas insulin, antioxidant, dan antilipidemik.

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II terbukti efektif.

Baca Juga: Pemanfaatan Daun Sirsak (Annona Muricata L) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus

Penggunaan lidah buaya (Aloe vera) tanaman herbal sebagai obat Diabetes Mellitus Tipe II dalam menurunkan kadar gula darah berhubungan dengan kemampuannya untuk meningkatkan fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin karena aloemodin dan kromium yang terkandung pada lidah buaya (Aloe vera) berfungsi sebagai agen hipoglikemik atau penurun kadar gula darah.

Jika semakin rutin dikonsumsi maka kadar gula darah di dalam tubuh akan stabil. Lidah buaya (Aloe vera) bisa diberikan dalam bentuk jus, direbus untuk dikonsumsi airnya maupun dalam bentuk nata dealoe vera, itu sama-sama berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe II dengan p < 0,05.

Penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II agar mendapatkan informasi yang lebih jelas dan lebih akurat lagi. Juga diharapkan kepada para penderita Diabetes Mellitus Tipe II dapat memanfaatkan lidah buaya (Aloe vera) ini sebagai obat herbal untuk menurunkan kadar gula darah untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Penggunaan Aloe vera sebagai modalitas terapi antidiabetes terbukti melalui berbagai macam mekanisme yaitu menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas insulin dan juga meningkatkan nilai total antioxidant tubuh.

Penulis:

Selvy Herlina
Mahasiswa Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses