Potensi Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Salah Satu Produk Unggulan KalBar

Produk Unggulan KalBar
Aloe vera.

Besarnya potensi sumber daya pangan lokal dan tingginya keanekaragaman hayati yang terjadi di Indonesia sangat memungkinkan untuk mendukung tersedianya pangan yang beragam dan berkualitas. Hal ini mendukung ketahanan pangan dengan meningkatkan kualitas gizi masyarakat dengan jangkauan masyarakat luas.

Ketahanan pangan merupakan suatu keadaan terpenuhinya pasokan pangan bagi seluruh masyarakat dan negara pada setiap waktu. Hal ini tercermin dari pangan yang bergizi, aman, bermutu, beragam, terjangkau serta sesuai dengan agama, kepercayaan, dan budaya masyarakat.

Memperkuat ketahanan pangan ini dapat dilakukan dengan mencintai produk lokal. Produk lokal ini bisa didapatkan dari pemanfaatan potensi lokal yang ada di daerah. Dengan menggunakan produk lokal, suatu negara dapat mendiversifikasi sumber pangannya, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

Bacaan Lainnya

Di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak, sektor pertanian memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan. Salah satu komoditi pertanian yang menjadi unggulan di Pontianak adalah tanaman lidah buaya atau biasanya sering disebut Aloe vera.

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu tanaman unggulan dan merupakan komoditas spesifik di Kota Pontianak serta memiliki keunggulan yang komparatif sehingga mampu menghasilkan berat setiap pelepahnya antara 0,5 hingga 1,2 kg dengan panjang pelepah mencapai 60-70 cm serta mempunyai daging dan kandungan gel yang banyak.

Selain itu, pembudidayaannya cukup mudah, produk tahan lama, dan tidak mudah busuk. Gangguan hama pengganggu yang relatif kecil sehingga komoditi yang dihasilkan tidak mengandung bahan peptisida. Ditunjang dengan kondisi alam di Kalimantan Barat dengan intensitas penyinaran matahari yang baik serta didukung dengan lahan gambut yang sangat sesuai untuk pertumbuhan Tanaman lidah buaya.

Pengembangan lidah buaya sebagai produk lokal di Pontianak dapat memberikan sejumlah manfaat. Pertama, lidah buaya mememiliki banyak manfaat kesehatan dan kecantikan, sehingga dapat diminati oleh konsumen lokal maupun luar daerah.

Kedua, produksi lidah buaya menjadi produk lokal dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat, memperkuat ikatan sosial, dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Pengelolaan yang berkelanjutan juga penting untuk memastikan perlindungan dan keberlanjutan hasil panen lidah buaya.

Ketiga, dengan mempromosikan produk lokal baik secara online maupun offline, Pontianak dapat membangun citra sebagai pusat produksi lidah buaya yang berkualitas. Hal ini meningkatkan daya tarik wisata, dan mendorong pertumbuhan sektor industri lokal secara keseluruhan.

Adapun olahan tanaman lidah buaya di bidang industri, misalnya membuat aneka makanan dan minuman seperti coklat, manisan, biskuit, kerupuk, selai, teh lidah buaya, air serbat, tepung lidah buaya, jus lidah buaya, dan nata de aloe vera.

Sementara bagi pecinta tanaman hias, tanaman lidah buaya dapat dijadikan tanaman hias atau sebagai pelengkap koleksi tanaman hias. Berdasarkan ragam manfaat tersebut, tanaman lidah buaya dapat dijadikan lahan bisnis, baik dalam skala rumah tangga maupun dalam skala industri kecil maupun besar.

Di Pontianak, pengolahan tanaman lidah buaya juga dilakukan sedemikian rupa. Tetapi untuk skala rumah tangga dan industri kecil, pengolahan tanaman lidah buaya yang sering dijumpai adalah minuman lidah buaya.

Di samping pembuatannya yang sederhana dan mudah, minuman ini dapat diolah secara langsung. Adapaun cara membuat minuman tanaman lidah buaya secara sederhana adalah sebagai berikut:

  1. Kupas kulit lidah buaya sampai terlihat dagingnya yang bening;
  2. Potong daging lidah buaya berbentuk kubus atau sesuai selera;
  3. Didihkan air dan masukkan lidah buaya yang sudah dipotong. Diamkan selama 10 menit;
  4. Buat larutan asam dari campuran 1 liter air dan 1 sdm perasan jeruk nipis;
  5. Rendam daging lidah buaya ke dalam larutan asam, kemudian bilas;
  6. Tuang es batu ke dalam gelas, beri sirup dan potongan daging lidah buaya tersebut;
  7. Minuman siap disajikan.

Besar potensi komoditi tanaman lidah buaya di Kota Pontianak menyebabkan tanaman ini menjadi ikon dari Kota Pontianak. Pada tahun 2012, Kementrian Koperasi dan UKM RI menetapkan tanaman lidah buaya sebagai salah satu dari program “One Village One Product“. Dari keunggulan dan potensi tanaman lidah buaya tersebut, secara garis besar penggunaan tanaman lidah buaya dibedakan dalam beberapa industri, yaitu:

1. Industri Pangan

Sebagai makanan tambahan (Food Suplement) dan produk yang dapat langsung dikonsumsi.

2. Industri Farmasi dan Kesehatan

Sebagai anti inflasi, anti oksidan, anti mikrobal dan molussidal, anti kanker, imunodulator, dan hepatopratector.

3. Industri Kosmetika

Sebagai bahan baku lotion, krim, lipstick, shampoo, dan kondisioner.

4. Industri Pertanian

Sebagai pupuk, suplemen hidroponik, media kultur jaringan, dan penambahan nutrisi pada pakan ternak.

Dengan tanaman lidah buaya memegang peranan penting dalam sektor pertanian di Kalimantan Barat, maka diharapkan perkembangan teknologinya mampu meningkatkan beberapa aspek mengenai:

  1. Produksi tanaman lidah buaya yang segar maupun olahan;
  2. Memperbaiki kualitas produksi segar lidah buaya;
  3. Memperbaiki hasil pasca panen dan memperbaiki pengemasan produk jadi;
  4. Serta mengingkatkan kualitas dari lidah buaya itu sendiri.

Selain itu, perlu juga diupayakan peningkatan pengolahan yang kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk tanaman lidah buaya dan akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Perlu juga terus melakukan upaya peningkatan pembinaan dan sosialisasi dalam meningkatkan partisipasi peran masyarakat dan kelompok tani untuk terus mengembangkan potensi tanaman lidah buaya ini.

Hal ini disebabkan karena potensi dan produksi tanaman lidah buaya di Kota Pontianak sangat menjanjikan baik dari segi pertumbuhan seperti ukuran tanaman yang terbaik saat ini maupun dari segi kandungan gizinya.

Diharapkan produk hasil olahan dari tanaman lidah buaya ini merupakan produk yang memiliki daya saing, berorientasi pasar dan ramah lingkungan sehingga dapat tercipta keunggulan kompetitif yang siap menghadapi persaingan global.

Penulis:

Ratu Khansa Adilla
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI