Penggunaan Jahe (Zingiber officinale) sebagai Anti Peradangan Tenggorokan

Jahe (Zingiber officinale).
Ilustrasi: istockphoto.

Radang tenggorokan, mungkin sebagian besar dari kalian sudah mengetaui apa itu radang tenggorokan. Dan bahkan mungkin sebagian dari kalian telah merasakan bagaimana rasanya radang tenggorokan ini. Mungkin radang tenggorokan bukanlah suatu penyakit yang serius dan mematikan, namun radang tenggorokan sangalah membuat keseharian kita terasa tidak nyaman.

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu penyebab dari radang tenggorokan ini adalah makanan yang sering kita makan salah satunya goreng-gorengan. Maka dari itu bagaimana diri kita mengatasi agar tidak terkena atau mengobati ketika terkena radang tenggorokan?

Data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan bahwa prevalensi periodik infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), termasuk faringitis akut, di Indonesia adalah sebesar 25,0%.

Bacaan Lainnya

Provinsi-provinsi dengan kasus ISPA tertinggi di Indonesia adalah Papua (10,5%), Bengkulu (8,9%), Papua Barat (7,5%), Nusa Tenggara Timur (7,3%), dan Kalimantan Tengah (6,2%). Seperti yang umum terjadi secara global, di Indonesia juga, kasus ISPA paling sering terjadi pada anak-anak berusia 1-4 tahun.

Secara global, prevalensi faringitis ditemukan tertinggi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dibandingkan orang dewasa. Diperkirakan sekitar 1-2% pasien poliklinik maupun Unit Gawat Darurat di Amerika Serikat datang akibat faringitis.

Hampir sebagian besar kasus faringitis disebabkan oleh virus. Meskipun demikian, jumlah kasus faringitis GABHS di seluruh dunia cukup banyak, yakni 616 juta kasus baru setiap tahunnya.

Penyakit tenggorokan adalah jenis peradangan yang menyerang tenggorokan, disebabkan oleh virus dan bakteri, biasanya karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyakit ini sering dialami oleh anak-anak yang makan dan minum sembarangan.

Contohnya, setelah pulang sekolah, anak-anak Sekolah Dasar sering menggunakan uang saku mereka untuk membeli berbagai minuman dan makanan dari pedagang keliling. Namun, makanan dan minuman tersebut belum menjamin kebersihan atau kehigienisannya.

Mengonsumsi makanan berlemak seperti goreng-gorengan, makanan pedas, dan minuman instan yang dingin tidak baik untuk kesehatan tubuh, dan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan tenggorokan. Sebaiknya, hindari kebiasaan ini atau kurangi frekuensinya. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan luka pada tenggorokan, bahkan dapat menyebabkan infeksi pada amandel yang lebih serius.

Baca Juga: Pengaruh Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinale) sebagai Anti Inflamasi Alami

Secara sederhana, radang tenggorokan adalah ketika tenggorokan terkena infeksi bakteri. Ini membuat tenggorokan terasa gatal, sakit, dan sulit menelan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, terutama ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah. Gejalanya sering kali mirip dengan flu atau pilek.

Menurut penelitian oleh Izza dan Rahayu (2019), faringitis yang juga dikenal sebagai radang tenggorokan, adalah salah satu penyakit yang cukup umum terjadi di Indonesia, hampir setiap orang pernah mengalaminya.

Dalam pengobatan faringitis sehari-hari, biasanya digunakan antibiotik seperti amoksisilin dan siprofloksasin. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak teratur dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut. Akibatnya, jika terjadi infeksi lagi, antibiotik yang sama mungkin tidak lagi efektif dalam mengobatinya.

Penggunaan bahan alam sebagai obat herbal dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern karena efek samping obat herbal relatif kecil jika digunakan secara tepat. Salah satu obat herbal yang sering digunakan sebagai pengobatan faringitis atau radang tenggorokan adalah tanaman jahe.

Secara praktis, jahe telah digunakan dalam berbagai ramuan obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan tenggorokan, meredakan batuk, menyembuhkan luka, dan mengatasi alergi karena gigitan serangga.

Baca Juga: Tahu Gak sih? Jahe (Zingiber Officinale) Itu Bisa dimanfaatkan sebagai Obat Hipertensi

Khasiat rimpang jahe adalah sebagai pelega perut, obat batuk, obat rematik, penawar racun, antitusif, laksatif, antasida, antioksidan dan berperan sebagai antiinflamasi. Berdasarkan penelitian para ahli, dalam maupun manca negara, jahe memiliki efek farmakologis yang berkhasiat sebagai obat.

Hasil penelitian dari Hwang dkk. (2002) menunjukkan bahwa bahan aktif jahe (gingerol) mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Dan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Chen dkk. (1985) menyatakan bahwa ekstrak jahe mempunyai efek antibakteri baik terhadap Gram positif maupun Gram negatif.

Efektivitas antibakteri dari ekstrak jahe bergantung pada kandungan kimianya. Gingerol, yang hadir dalam jahe merah, adalah suatu senyawa turunan fenol yang berinteraksi dengan sel bakteri. Dalam penelitian oleh Ni Putu Megasari dkk, pada 6 kelompok hewan uji dengan perlakuan yang berbeda, ditemukan bahwa penggunaan antibakteri jahe menyebabkan penurunan jumlah koloni bakteri seiring dengan peningkatan dosis jahe merah yang diberikan.

Semakin tinggi dosisnya, semakin tinggi pula aktivitas antibakteri atau jumlah zat sebagai antibakteri. Ini menunjukkan bahwa jahe merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri, yang disebabkan oleh pecahnya membrane sel bakteri karena koagulasi protein yang dipicu oleh kadar fenol yang tinggi.

Menurut penelitian oleh Sari Purbaya dkk, ekstrak etil asetat dari jahe merah memiliki sifat antibakteri. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa metabolit sekunder yang mampu membunuh bakteri E. coli dan S. aureus, yang terlihat dari ketiadaan pertumbuhan bakteri setelah ditambahkan ekstrak etil asetat jahe.

Baca Juga: Taklukan Nyeri Haid dengan Jahe (Zingiber Officinale): Rahasia Meredakan Keluhan Remaja

Maka, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya kasus penyakit radang tenggorokan di Indonesia sudah mencapai sebesar 25,0%, yang mana dengan seiring meningkatnya kasus tersebut semakin banyak juga penggunaan antibiotik yang tidak patuh.

Penggunaan antibiotik yang tidak patuh dapat mengakibatkan kekebalan terhadap bakteri atau virus yang ada, akibatnya ketika kita menkonsumsi antibiotik tidak lagi berefek terhadap tubuh.

Oleh karena itu salah satu cara mencegah kekebalan antibiotik adalah dengan menggunakan tanaman herbal sebagai pengobatan, salah satunya adalah penggunaan tanaman jahe sebagai obat radang tenggorokan. Tanaman jahe memiliki kandungan kimia berupa Gingerol yang mana dapat berkhasiat sebagai antimikroba.

Penulis:

Widhi Natasya Elmiah
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.